Cak Tarno Institute: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 9:
Cak Tarno Institute didirikan oleh seorang penjual buku asal Mojokerto, Cak Tarno.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=Tokoh|date=2011-02-24|title=Ruang-ruang Cak Tarno|url=https://tokoh.id/biografi/5-wiki-tokoh/ruang-ruang-cak-tarno/|website=TOKOH INDONESIA {{!}} TokohIndonesia.com {{!}} Tokoh.id|language=en-US|access-date=2022-01-07}}</ref> Letaknya di gang kecil yang setiap hari menjadi tempat para dosen dan mahasiswa UI membeli buku.<ref>{{Cite web|title=Jejak Cak Tarno dan Kios Bukunya di UI|url=https://kumparan.com/kumparannews/jejak-cak-tarno-dan-kios-bukunya-di-ui-1553098203060731554|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-01-07}}</ref> [https://fisip.umm.ac.id/id/berita/.html Institut ini tentu bukanlah institut dalam arti sebenarnya. CTI berawal dari meja di kios Cak Tarno yang selalu dipenuhi orang-orang yang ingin berdiskusi. Kios buku Cak Tarno menjadi tempat yang nyaman bagi mahasiswa untuk berdiskusi, bahkan menjadi arena uji coba presentasi mahasiswa sebelum mempresentasikan tugasnya.] <ref>{{Cite news|last=Humas|first=UMY|date=20 November 2020|title=Belajar Menjadi Intelektual Ala Cak Tarno|url=https://fisip.umm.ac.id/id/berita/.html|work=UMM|access-date=06 Januari 2022}}</ref>
 
Komunikasi yang terbuka itu pula yang membuat kios Cak Tarno menjadi ruang terbuka untuk berdiskusi. Itulah awal lahirnya kelompok diskusi yang oleh beberapa orang disebut sebagai Cak Tarno Institute (CTI). pada 2005 kios Cak Tarno menjadi ruang terbuka untuk berdiskusi. Tema yang pertamakali diangkat untuk diskusi adalah  wacana tentang karikatur Nabi Muhammad . Dari sinilah awal lahirnya komunitas kelompok diskusi yang oleh beberapa orang disebut Cak Tarno Institute (CTI).<ref>{{Cite webnews|date=2019-03-21|title=Mengais \'Modal Sosial\' di Cak Tarno Institute|url=https://www.kompas.id/baca/utama/2019/03/21/mengais-modal-sosial-di-cak-tarno-instutute|websitework=kompas[[Kompas (surat kabar)|Kompas.id]]|language=id|access-date=2022-01-07|last=Hamid|first=Hamzirwan}}</ref>
 
CTI seringkali menghadirkan pembicara beserta makalah, dengan durasi waktu sekurang-kurangnya selama dua jam. Hari yang dipilih adalah Sabtu pukul 14.00, karena di hari itu aktivitas keseharian para penongkrong lebih luang. Yang terlibat diskusi pada awalnya adalah para dosen, alumni, mahasiswa jenjang sarjana, pascasarjana dan doktoral di lingkungan Universitas Indonesia. Bahkan banyak mahasiswa program magister dan doktoral menggunakan CTI untuk mengkaji tesis mereka sebelum diujikan di depan para guru besar. .
Baris 22:
 
== '''Hampir Tutupnya CTI''' ==
Pada 2019 lalu CTI hampir tutup karena ketidak mampuan Cak Tarno membayar uang sewa. Sebelumnya CTI juga pernah hampir tutup karena terpinggirkan oleh pembangunan apartemen yang menjadi prioritas tata ruang kota Depok.<ref>{{Cite news|last=Yandwiputra|first=Ade Ridwan|date=19 Maret 2019|title=Kisah Akhir Toko Buku Cak Tarno di FIB UI|url=https://metro.tempo.co/read/1186720/kisah-akhir-toko-buku-cak-tarno-di-fib-ui/full&view=ok|work=[[Tempo.co]]|access-date=06 Januari 2022|language=id}}</ref>
 
Menanggapi hal tersebut, demi menghindari tutupnya CTI seorang alumi Sosiologi FISIP UI dArie Putra, melakukan penggalangan dana melalui Kitabisa.com. Campaign tersebut ditujukan untuk mendukung agar CTI bisa terus ada dan berkontribusi dalam perkembangan intelektual. Campaign yang menargetkan sumbangan sebesar 40 juta ini, medukung Cak Tarno sebagai pendiri dan pemilik CTI untuk harus berevolusi agar bisa memiliki unit usaha yang lain, seperti menjual makanan & minuman (dan UI sudah memberikan izin). Serta memberikan  CTI alat dokumentasi diskusi yang layak seperti kamera DSLR, laptop, audio dan lighting agar diskusi bisa terupload ke berbagai platform online dan bisa dinikmati intelektual dari seluruh penjuru Dunia.<ref>{{Cite web|last=Putra|first=Arie|title=Klik untuk donasi - Mari Dukung Penjaga Literasi - Cak Tarno Institute|url=https://kitabisa.com/caktarno|website=Kitabisa|language=id|access-date=2022-01-07}}</ref>