Air lindi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Chairanialda (bicara | kontrib)
Cairan ini sangat berbahaya dan beracun bagi lingkungan karena
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 3:
 
== Definisi ==
Purwanti yang melakukan penelitian air lindi di [[Tempat pembuangan akhir|Tempat Pembuangan Akhir]] (TPA) Galuga [[Cibungbulang, Bogor|Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor]] mengemukakan bahwa air lindi merupakan suatu cairan beracun hasil [[ekstraksi]] bahan terlarut maupun tersuspensi dengan kandungan [[polutan]] tinggi, yang dihasilkan dari pemaparan air hujan,<ref>{{Cite webnews|last=AnamJati|first=ChoirulYusuf Waluyo|date=25 Oktober 2016|title=TeknologiTEKNOLOGI: Inovasi Pengolahan Air Lindi Tembus Final Olimpiade Sains|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20161025/84/595857/teknologi-inovasi-pengolahan-air-lindi-tembus-final-olimpiade-sains|websitework=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=10 November 2019|editor-last=Anam|editor-first=Choirul}}</ref> saluran [[drainase]], air tanah, maupun [[pembusukan]] di timbunan sampah{{efn|Sampah merupakan produk samping dari aktivitas sehari-hari manusia. Apabila tidak dikelola dengan baik, sampah akan menumpuk semakin banyak. Menurut Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, definisi dari sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Sumber sampah antara lain tempat-tempat komersil, pabrik atau industri, rumah tangga, kantor, intitusi umum, pemotongan hewan, selokan, tangki septik, dan lain-lain ({{harvnb|Purwanti|2014|pp=57–58}}).}} yang berada di sekitar Tempat Pembuangan Sampah (TPS).''{{sfnp|Purwanti |2014|p=57|ps=}}''<ref>{{Cite web|url=https://humas.kukarkab.go.id/read/news/2013/7017/kolam-air-lindi-tpa-bocor.html|title=Kolam Air Lindi TPA Bocor|last=Hakim|first=Johansyah|date=30 April 2013|website=Protokol dan Komunikasi Publik Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara|access-date=15 November 2019|archive-date=2019-11-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20191114202319/https://humas.kukarkab.go.id/read/news/2013/7017/kolam-air-lindi-tpa-bocor.html|dead-url=yes}}</ref> Sejalan dengan Purwanti, Larasati dan beberapa mahasiswa lain dari [[Universitas Brawijaya]] mendefinisikan air lindi sebagai cairan yang dihasilkan sebagai akibat dari perkolasi air hujan melalui sel sampah, proses biokimia dalam sel sampah, dan kadar air yang melekat di sampah itu sendiri.''{{sfnp|Larasati, dkk|2015|p=45|ps=}}''
 
Ali, staf pengajar di [[UPN Veteran Jawa Timur|Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur]], menambahkan bahwa cairan berwarna hitam pekat ini<ref>{{Cite web|url=https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/08/30/air-lindi-tpa-cipayung-dibuang-ke-kali-pesanggrahan-429466|title=Air Lindi TPA Cipayung Dibuang ke Kali Pesanggrahan|last=Arifianto|first=Bambang|date=30 Agustus 2018|website=Pikiran Rakyat|access-date=10 November 2019}}</ref><ref name=":0">{{Cite webnews|url=https://www.liputan6.com/news/read/2369291/kelola-sampah-dengan-baik-agar-tak-ganggu-kesehatan|title=Kelola Sampah dengan Baik Agaragar Tak Ganggu Kesehatan|last=Liputan 6|first=|date=18 November 2015|websitework=Liputan 6[[Liputan6.com]]|access-date=10 November 2019|language=id}}</ref> mengandung mineral, zat organik, dan zat anorganik yang tinggi jika hujan turun.''{{sfnp|Ali|2011|p=4|ps=}}'' Namun, resapan air lindi yang berada di bawah timbunan sampah berpotensi mencemari sumber air dalam tanah dan lingkungan sekitarnya''{{sfnp|Ramadhan, dkk|2019|p=4|ps=}}'' apabila dibiarkan begitu saja, termasuk bagi manusia.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=https://mesinpencacahplastik.id/limbah-rumah-tangga/|title=Limbah Rumah Tangga serta Penanganannya|last=Setyojati|first=Randhat|date=24 Mei 2019|website=Mesin Pencacah Plastik|access-date=10 November 2019}}</ref><ref name=":2">{{Cite web|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/201467-aliran-kali-asem-diduga-tercemar-air-lindi-tpa-sumur-batu|title=Aliran Kali Asem Diduga Tercemar Air Lindi TPA Sumur Batu|last=Buana|first=Gana|date=1 Desember 2018|website=Media Indonesia|access-date=10 November 2019}}</ref>''{{sfnp|Ngatimin|Syatrawati|p=16–17|ps=|2019}}'' Untuk mengurangi kadar bahayanya, cairan tersebut harus diolah dari suatu unit pengolahan aerobik atau anaerobik dan diketahui kualitasnya sebelum dibuang ke lingkungan.''{{sfnp|Daryat, dkk|2017|p=68|ps=}}{{sfnp|Hadisuwito|2007|p=4|ps=}}{{sfnp|Ngatimin|Syatrawati|p=17|ps=|2019}}'' Faktor lain yang menyebabkan pengolahan air lindi tidak boleh dilakukan sembarangan adalah tingginya kadar [[COD]] dan [[amonia]] yang bisa mencapai ribuan mg/L.<ref name=":1">{{Cite webnews|url=https://malang.merdeka.com/kabar-malang/air-sampah-ternyata-bisa-dimanfaatkan-sebagai-alternatif-energi-160820j.html|title=Air Sampah Ternyata Bisa Dimanfaatkan Sebagai Alternatif Energi|last=Permana|first=Rizky Wahyu|date=23 Agustus 2016|websitework=[[Merdeka.com]]|access-date=11 November 2019|language=id}}</ref>
 
Sebagai salah satu dosen di [[Universitas Hasanuddin]] yang melakukan penelitian mengenai air lindi, Ngatimin dan Syatrawati menyebutkan bahwa beberapa tempat yang berpotensi menghasilkan air lindi adalah TPA{{efn|Pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Indonesia, khususnya limbah domestik, kebanyakan menggunakan metode ''open dumping'' dengan cara ditumpuk dalam suatu daerah tertentu yang terbuka dan dapat diakses oleh siapa pun. Umumnya, TPA tidak mempunyai penutup, sehingga tempat tersebut akan menghasilkan air lindi saat hujan tiba ({{harvnb|Ngatimin|Syatrawati|2019|pp=16}}).}} (produknya berupa limbah organik maupun anorganik), perumahan (produknya berupa limbah rumah tangga, yaitu plastik, sisa makanan, dan sisa sayuran), pasar tradisional (produknya berupa limbah organik dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan sisa daging yang membusuk), lahan pertanian (produknya berupa limbah sisa panen dan sisa bahan kimia/pestisida), serta industri (produknya berupa sisa pengolahan limbah kimia).''{{sfnp|Ngatimin|Syatrawati|p=17|ps=|2019}}{{sfnp|Purwanti|2014|p=58|ps=}}''
Baris 28:
== Pengelolaan ==
[[Berkas:Leachate processing tanks.jpg|jmpl|230x230px|Salah satu contoh pengolahan air lindi di Seneca Landfill, Evans City, Pennsylvania.]]
Berbagai teknologi pengolahan air lindi telah dilakukan, baik yang berbasis proses fisika, kimia, maupun biologi, tetapi sampai saat ini sebagian besar TPA di [[Indonesia]] belum mampu mengolah limbah cairan tersebut sesuai standar baku mutu buangannya.''{{sfnp|Rezagama, dkk|2016|p=78|ps=}}{{sfnp|Purwati|Surachman|p=78|ps=|2007}}'' Usaha pengelolaan cairan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mencegah air meresap ke dalam timbunan sampah dengan mengisolasinya menggunakan lapisan tanah penutup, melakukan pemilihan sistem dasar lahan yang kedap air, mengalirkan cairan yang terkumpul di dasar lahan menuju ke bangunan pengolah menggunakan saluran sekunder pengumpul, serta menurunkan kadar kandungan pencemar di dalamnya agar dapat dibuang ke saluran pembuangan air terdekat.''{{sfnp|Purwanti|2014|p=60|ps=}}'' Selain cara-cara tersebut, Hadisuwito dan Artomo mengemukakan bahwa cairan yang dihasilkan dari timbunan sampah juga bisa digunakan sebagai biogas dan pupuk kompos cair yang bermanfaat bagi tanaman.<ref>{{Cite web|last=Sanjiwani|first=Wira|date=24 Juli 2017|title=Limbah Air ''Leachate'' Dapat Dijadikan Pupuk Cair|url=http://www.balipost.com/news/2017/07/24/15848/Limbah-Air-Licit,Dapat-Dijadikan...html|website=Bali Post|access-date=11 November 2019}}</ref>''{{sfnp|Hadisuwito|2007|p=iv|ps=}}{{sfnp|Artomo|2015|p=50|ps=}}'' Air lindi yang akan dimanfaatkan menjadi biogas maupun pupuk kompos cair di dalam proses produksinya akan ditambahkan bahan kimia EM-4{{efn|EM-4 merupakan suatu cairan berwarna kecokelatan dan beraroma manis asam (segar), yang di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses penyerapan atau persediaan unsur hara dalam tanah. Salah satu pengaruhnya yang menguntungkan adalah meningkatkan manfaat bahan organik sebagai sumber pupuk ({{harvnb|Sutanto|2002|pp=85}}).}} dan diendapkan di dalam tempat tertutup selama 2–3 hari.<ref>{{Cite webnews|url=https://news.detik.com/berita/d-2943872/terobosan-di-rumah-kompos-olah-sampah-jadi-energi-listrik|title=Terobosan di Rumah Kompos, Olah Sampah Jadi Energi Listrik|last=Effendi|first=Zainal|date=16 Juni 2015|websitework=[[Detik News.com|detikcom]]|access-date=11 November 2019}}</ref>
 
=== Biogas ===
Baris 46:
== Dampak ==
[[Berkas:Mountain of garbage in Bantar Gebang with some excavator.jpg|jmpl|230x230px|Air lindi yang dihasilkan oleh TPA Bantar Gebang pernah mencemari sumur warga sekitar.]]
Secara sepintas, metode ''landfill'' relatif mudah dilakukan dan dapat menampung sampah dalam jumlah yang besar. Namun, anggapan ini kurang tepat karena ''landfill'' dapat menimbulkan masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan.<ref>{{Cite web|url=https://krjogja.com/web/news/read/104687/Lindi_TPAS_Banyuroto_Dikeluhkan_Warga|title=Lindi TPAS Banyuroto Dikeluhkan Warga|last=Aditya|first=Ivan|date=16 Juli 2019|website=Kedaulatan Rakyat|access-date=14 November 2019}}</ref> Masalah utama yang sering muncul adalah bau dan pencemaran air lindi.<ref>{{Cite webnews|url=https://majalah.tempo.co/read/85808/air-lindi-dari-saluran-siluman&user=register?hidden=login|title=Air Lindi dari Saluran Siluman|last=Hidayat|first=AgusAdministrator|last2=Sutisna|first2=Nanang|date=10 Maret 2003|websitework=[[Tempo.co]]|access-date=14 November 2019|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/pu14ui370/tetesan-air-lindi-truk-sampah-resahkan-warga-bekasi|title=Tetesan Air Lindi Truk Sampah Resahkan Warga Bekasi|last=Yolanda|first=Friska|date=3 Juli 2019|website=Republika|access-date=14 November 2019}}</ref> Selain itu, gas metana dari ''landfill'' yang tidak dimanfaatkan dengan baik akan menyebabkan efek pemanasan global, bahkan dapat meledak jika mampat di dalam tanah.''{{sfnp|Yenita|Siprana|p=5|ps=|2015}}'' Hal inilah yang menyebabkan diperlukan adanya unit pengolahan air lindi dan biogas yang baik dalam sistem ''landfill''.''{{sfnp|Arief|2016|p=83-84|ps=}}'' Sembiring dan Muntalif manambahkan bahwa dampak lain yang ditimbulkan oleh cairan tersebut adalah pencemaran air permukaan dan air bawah tanah yang berada di sekitarnya, karena umumnya cairan itu mengandung nilai BOD sebesar 2.000–30.000 mg/L dan COD 3.000–60.000 mg/L.''{{sfnp|Sembiring|Muntalatif|p=2|ps=|2017}}{{sfnp|Herison|2009|p=1–2|ps=}}'' Beberapa kasus pencemaran air lindi di Indonesia yang berhasil dicatat oleh Usman dan Santosa adalah puluhan tambak udang yang gagal panen di kawasan [[Cilincing, Jakarta Utara]], pencemaran sumur warga di sekitar TPA [[Bantar Gebang, Bekasi|Bantar Gebang]], dan pencemaran aliran Kali Asem.<ref name=":2" />''{{sfnp|Usman|Santosa|p=99|ps=|2014}}''
 
== Lihat pula ==