Wawasan Nusantara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k merombak
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8:
Pada tahun [[2019]], kurikulum geografi sudah diajarkan hingga [[sekolah dasar]], yang dimana wawasan nusantara dijelaskan dengan penekanan pada proses [[Mitigasi bencana|mitigasi]], manajemen, dan respon bencana sebagai bagian dari ketahanan nasional. Hal ini sesuai dengan kondisi geografi dan [[geologi]] [[Indonesia]] sebagai [[negara kepulauan]] yang terletak tepat di atas [[Cincin Api Pasifik|cincin api]], yang rawan terhadap [[bencana alam]].<ref>{{Cite web| url = https://www.ugm.ac.id/id/berita/17561-komunitas.geografi.usulkan.mata.pelajaran.geografi.diajarkan.di.tingkat.dasar.dan.menengah | title = Komunitas Geografi Usulkan Mata Pelajaran Geografi Diajarkan di Tingkat Dasar dan Menengah | author = Ika | work = Universitas Gadjah Mada |date = 10 January 2019 |access-date = 22 June 2020 |language = id}}</ref>
 
== PengertianEtimologi dan Definisi ==
[[File:Indonesian_Archipelago_and_Students.JPG|right|thumb|upright=1.25|Siswa mendapatkan penjelasan tentang konsep ''[[Nusantara]]'', di depan peta ''nusantara'' berlapis emas, Melambangkan tanah air [[Indonesia]] di balai kemerdekaan [[Monumen Nasional]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].]]
Wawasan berarti pandangan, tinjauan, penglihatan, atau tanggap indrawi. Selain menunjukkan kegiatan untuk mengetahui arti pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, wawasan juga memiliki pengertian menggambarkan cara pandang, cara tinjau, cara melihat, atau cara tanggap indrawi. Kata “nasional” menunjukkan kata sifat atau ruang lingkup. Bentuk kata yang berasal dari istilah ''nation'' itu berarti bangsa yang telah mengidentifikasikan diri ke dalam kehidupan bernegara atau secara singkat dapat dikatakan sebagai bangsa yang telah menegara. Adapun “Nusantara” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau yang terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia, serta di antara benua Asia dan Australia.
Dalam [[bahasa Indonesia]], wawasan berarti penglihatan, pandangan atau konsep, sedangkan ''[[Nusantara]]'' secara umum merujuk pada [[Indonesia|kepulauan Indonesia]].<ref>{{Citation| last1 = Echols | first1 = John M. | last2 = Shadily | first2 = Hassan | title = Kamus Indonesia Inggris (An Indonesian-English Dictionary) | place = Jakarta | publisher = Gramedia | year = 1989|edition=1st| isbn = 979-403-756-7}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Nusantara|title=Hasil Pencarian - KBBI Daring|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2018-07-20}}</ref>
 
Wawasan nusantara adalah sudut pandang [[Fundamentalisme|fundamental]] dari [[geopolitik]] [[Indonesia]]. Secara [[Terjemahan harfiah|harfiah]], wawasan nusantara berarti konsep kepulauan; secara [[Kontekstualisme|kontekstual]] istilah ini lebih tepat diterjemahkan sebagai visi nusantara Indonesia. Wawasan nusantara merupakan cara bagi Indonesia untuk melihat dirinya (secara [[Geografi|geografis]]) sebagai satu kesatuan dari aspek [[ideologi]], [[politik]], [[ekonomi]], [[Sosialisme|sosial budaya]], [[keamanan]], dan [[Pertahanan negara|pertahanan]].<ref name="JPWN">{{Cite news|url=http://www.thejakartapost.com/news/2013/01/29/wawasan-nusantara-vs-unclos.html|title='Wawasan nusantara' vs UNCLOS|last=Situmorang|first=Frederick|date=29 January 2013|work=Jakarta Post|access-date=30 September 2015|location=Jakarta}}</ref>
Secara keseluruhan, wawasan Nusantara merupakan “cara pandang” bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya. Wawasan tersebut merupakan penjabaran dari falsafah bangsa Indonesia sesuai dengan keadaan geografis suatu bangsa serta sejarah yang pernah dialaminya. Esensinya adalah pelaksanaan dari bangsa Indonesia itu sendiri dalam memanfaatkan kondisi geografis, sejarah, serta kondisi sosial-budayanya dalam mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.
 
Wawasan Nusantara adalah wawasan nusantara dari [[geopolitik]] [[Indonesia]]. Ini adalah cara pandang [[Orang Indonesia|bangsa Indonesia]] terhadap dirinya sendiri, tanah airnya, dan nilai-nilai strategis di sekitarnya. Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, dengan tetap menghormati setiap aspek ''[[Multikulturalisme|kebhinekaan]]'' daerah untuk mencapai tujuan nasional.<ref name="kompas-wn">{{Cite news| author=Arum Sutrisni Putri | date= 15 June 2020 | title = Asal Kata Wawasan Nusantara dan Arti Bagi Bangsa Indonesia|url = https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/15/173000969/asal-kata-wawasan-nusantara-dan-arti-bagi-bangsa-indonesia?page=all | work = Kompas.com |language=id}}</ref>
Dengan demikian, wawasan Nusantara juga dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat, bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.  Basrie turut menambahkan bahwa wawasan Nusantara adalah cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara berpikir, cara bertindak, cara bertingkah laku bangsa Indonesia sebagai interaksi proses psikologis, sosio-kultural, dengan aspek ''astagatra'' (kondisi geografis, kekayaan alam, dan kemampuan penduduk).<ref name=":0">{{Cite journal|last=Mulyati|date=2020|title=Wawasan Nusantara Sebagai Sarana Pembangunan Nasional dan Pembentukan Karakter Bangsa|url=https://jantra.kemdikbud.go.id/index.php/jantra/article/view/131|journal=Jantra|volume=15|issue=1|pages=43-50|issn=1907-9605}}</ref>
 
Konsep tersebut berupaya mengatasi tantangan [[Geografi|geografis]] yang melekat pada [[Indonesia]]; negara yang terdiri dari [[Daftar pulau di Indonesia menurut provinsi|ribuan pulau]] serta ribuan latar belakang sosial budaya masyarakatnya. Berhadapan dengan negara yang berkeinginan dan memperjuangkan persatuan nasional, [[perairan]] antar pulau harus dianggap sebagai penghubung bukan pemisah.<ref name="JPWN"/>
 
Selanjutnya wawasan nusantara berkaitan dengan landasan [[Ideologi|ideologis]] dan [[konstitusional]], yaitu sebagai cara pandang dan sikap masyarakat Indonesia terhadap diri dan letak [[Geografi|geografisnya]], sesuai dengan ideologi nasional ''[[pancasila]]'' dan [[Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945|UUD 1945]].<ref name="geopolitik">{{Cite book|last=Suradinata | first=Ermaya | year = 2005 | title = Hukum Dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam Kerangka Keutuhan NKRI|location = Jakarta | publisher = Suara Bebas|pages=12–14|language=id}}</ref> Dalam pelaksanaannya, wawasan nusantara mengutamakan persatuan daerah dengan tetap menjunjung tinggi ''kebhinekaan'' untuk mencapai kerukunan sosial, kesejahteraan bersama, kemajuan, dan tujuan nasional lainnya.<ref name="geopolitik"/>
 
Dua negarawan Indonesia dipuji atas pengembangan konsep geopolitik Indonesia ini; mereka adalah [[Djoeanda Kartawidjaja]], dikreditkan untuk [[Deklarasi Djuanda|Deklarasi Djuanda 1957]] dan [[Mochtar Kusumaatmadja]], mantan [[Daftar Menteri Luar Negeri Indonesia|menteri luar negeri Indonesia]] ([[1978]]-[[1988]]) yang memperjuangkan wawasan nusantara agar diterima secara internasional.<ref>{{Cite web|last=Hanggoro|first=Hendaru Tri |title=Perintis Gagasan Wawasan Nusantara |website=Historia |url=https://historia.id/politik/articles/perintis-gagasan-wawasan-nusantara-PzKe6|language=id |access-date= 22 June 2020 }}</ref>
 
== Unsur dasar ==