Wreksodiningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thoriq85 (bicara | kontrib)
Thoriq85 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
}}
 
Prof. Ir. '''Wreksodiningrat''' (dikenal sebagai Notodinigrat; {{lahirmati|[[Kota Yogyakarta]]|22|08|1888|[[Kota Yogyakarta]]|09|10|1969|}}) adalah seorang insinyur teknik sipil pertama Indonesia <ref name=":3">{{Cite web|date=2019-04-11|title=Insinyur Teknik Sipil Pertama Indonesia Lulusan Belanda|url=https://historia.id/sains/articles/insinyur-teknik-sipil-pertama-indonesia-lulusan-belanda-vZz0Z|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2021-09-26}}</ref> yang menjadi Dekan [[Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada|Fakultas Teknik]] [[Universitas Gadjah Mada]] Yogyakarta sejak tahun 1947 hingga 1951. Ia lulus dari [[Universitas Teknologi Delft|TH Delft]], Belanda pada tahun 1918.<ref name=":1">{{Cite web|last=Taufiq|title=KRT Wreksodiningrat Dirikan Fakultas Teknik UGM di Tengah Perang Kemerdekaan {{!}} kagama.co {{!}} Majalah Kagama Online|url=http://kagama.co/2019/09/17/krt-wreksodiningrat-dirikan-fakultas-teknik-ugm-di-tengah-perang-kemerdekaan/|language=id-ID|access-date=2021-09-26}}</ref> Bersama dengan beberapa tokoh bumiputera yang melanjutkan kuliah di Negeri Belanda di antaranya adalah [[Mohammad Hatta]] – sarjana ekonomi lulusan Nederland Handelshoogeschool (kini menjadi [[Universitas Erasmus Rotterdam]]); [[Sam Ratulangi]] - sarjana dan Doktor matematika pertama Indonesia lulusan Vrije Universiteit van Amsterdam.
 
== Riwayat Hidup ==
Baris 30:
Setelah lulus, ia menjadi insinyur di ''Lands Openbare Werken'' (Pekerjaan Umum) pada bagian irigasi ''afdeling'' Serayu, [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]]. Kemudian pada tahun 1924 mendapat tugas baru dalam irigasi dan pembuatan jalan di Pulau [[Pulau Lombok|Lombok]]. Dan pada tahun 1933, ia mendapat wewenang yang lebih luas yaitu sebagai insinyur djawatan gedung - gedung negeri daerah [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Kota Surakarta|Surakarta]]. Ia kemudian ditunjuk menjadi kepala kantor Air Minum di Surakarta pada tahun 1940, dimana kemudian pada beberapa tahun setelahnya ia diminta menjabat posisi kepala Kantor Pekerjaan Umum di Surakarta. Keberhasilannya sebagai kepala Kantor Pekerjaan Umum di Surakarta mendapatkan perhatian dari Pemerintah Republik Indonesia, hingga ia diangkat menjadi Sekretaris Jendral Pekerjaan Umum dan Tenaga.<ref name=":3" />
 
Selain itu ia juga banyak berperan dalam pendidikan, dapat dilihat jasanya dalam mendirikan [[Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada|Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada]] (UGM).<ref>{{Cite news|title=Sejarah Teknik Kimia|url=http://www.teknikkimiaindonesia.org/index.php/profil/sejarah-teknik-kimia-indonesia/}}</ref> Pada tahun 1945, STT Bandoeng mengungsi ke Yogyakarta karena adanya perang, Wreksodiningrat memimpin STT Bandoeng pada 1 Maret 1947. Dimana STT Bandoeng kemudian berubah menjadi STT Jogjakarta. Hingga pada 20 Mei 1949, Wreksodiningrat diundang sebagai pemimpin STT Jogjakarta untuk mengikuti rapat persiapan pendirian [[Universitas Gadjah Mada]] di Kepatihan. Dimana rapat dipimpin oleh Prof. Soetopo dan dihadiri oleh [[Hamengkubuwana IX|Sultan Hamengkubuwono IX]], Prof.Dr. [[Prijono]], Prof.Dr. [[Sardjito]], Prof.Ir. Harjono dan lain-lain<ref name=":5">{{Cite book|last=Mahyuddin|first=Miswar Tumpu, Ritnawati Makbul, Asri Mulya Setiawan, Abdurrozzaq Hasibuan|date=2021|title=Insinyur Indonesia|publisher=Yayasan Kita Menulis|isbn=9786233421379|pages=8 dan 9|url-status=live}}</ref>.
 
Setelah STT Jogjakarta bergabung ke dalam [[Universitas Gadjah Mada|UGM]], Wreksodiningrat kemudian diangkat menjadi dosen, ketua dan Guru Besar bidang Teknik Sipil [[Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada|Fakultas Teknik UGM]]. Ia juga menjadi anggota senat pertama, anggota dewan kurator pertama UGM dan panitia penaksir harga tanah untuk pembangunan gedung pusat UGM<ref name=":5" />.
 
Wreksodiningrat wafat di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] pada tanggal 9 Oktober 1969 dan dimakamkan di Astana Girigondo, Wates, Kulon Progo.