Berjalan jongkok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
 
Baris 1:
'''Berjalan jongkok''' ([[bahasa Jawa]] ''mlaku ndhodhok'' atau ''laku ndhodhok''; [[Aksara Jawa|Cacarakan]] ꦩ꧀ꦭꦏꦸꦣꦺꦴꦢꦺꦴꦏ꧀) adalah cara berjalan dengan posisi jongkok untuk memperlihatkan rasa hormat dalam kebudayaan Jawa.<ref>{{Cite news|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20131019/79/181851/kraton-wedding-mau-jadi-mantu-sultan-nyantri-dulu|title=KRATON WEDDING: Mau Jadi Mantu Sultan? Nyantri Dulu|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2019-11-23|last=Fatkhul-nonaktif|editor-last1last=Nastiti|editor-first1first=Pamuji Tri|last1=Fatkhul-nonaktif}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/325062/demi-merapi-pengganti-mbah-maridjan-jalan-jongkok-dua-minggu|title=Demi Merapi, Pengganti Mbah Maridjan Jalan Jongkok Dua Minggu|date=2011-04-04|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-11-23}}</ref> Jalan jongkok dilakukan oleh seseorang yang dianggap lebih rendah derajatnya di hadapan orang yang dianggap lebih tinggi derajatnya. Abdi dalem di setiap keraton maupun puro di Jawa masih melakukan tradisi ini.<ref>{{Cite news|url=https://travel.kompas.com/read/2019/11/17/085500527/tradisi-minum-teh-di-praja-mangkunegaran-yang-penuh-makna|title=Tradisi Minum Teh di Praja Mangkunegaran yang Penuh Makna|last=Wijaya|first=Yana Gabriella|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2019-11-23|editor-last=Cahya|editor-first=Kahfi Dirga}}</ref>
 
== Budaya populer ==