Malam Guy Fawkes: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mercunusium (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mercunusium (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11:
Guy Fawkes Night berasal dari [[Gunpowder Plot]] tahun 1605, konspirasi yang gagal oleh sekelompok [[Katolik]] Inggris provinsi untuk membunuh Raja [[Protestan]] [[James I dari Inggris dan VI]] dari Skotlandia dan menggantikannya dengan kepala negara Katolik. Segera setelah penangkapan [[Guy Fawkes]] pada 5 November, yang tertangkap basah sedang menjaga tempat penyimpanan bahan peledak yang ditempatkan di bawah [[House of Lords]], Dewan James mengizinkan masyarakat untuk merayakan kelangsungan hidup raja dengan [[api unggun]], selama mereka "tanpa bahaya atau gangguan apa pun".<ref>{{Harvnb|Fraser|2005|p=207}}</ref> Hal ini membuat 1605 tahun pertama kegagalan plot dirayakan.<ref>{{Harvnb|Fraser|2005|pp=351–352}}</ref>
 
Januari berikutnya, beberapa hari sebelum para konspirator yang masih hidup dieksekusi, Parlemen, atas inisiasi James I,<ref>{{Cite journal|last1=Williamson|first1=Philip|last2=Mears|first2=Natalie|date=2021|title=Jame I and Gunpowder Treason Day|url=https://www.cambridge.org/core/journals/historical-journal/article/abs/james-i-and-gunpowder-treason-day/922D1A00F14F84F2733A80B94F43F88A|journal=The Historical Journal|language=en|volume=64|issue=2|pages=185–210|doi=10.1017/S0018246X20000497|s2cid=228920584 |issn=0018-246X}}</ref> meloloskan [[Undang-Undang Ketaatan 5 November]], umumnya dikenal sebagai "Undang-Undang Syukur". Itu diusulkan oleh Anggota Parlemen Puritan, [[Edward Montagu]], yang menyarankan bahwa pembebasan raja melalui campur tangan ilahi layak mendapat pengakuan resmi, dan menjaga 5 November tetap bebas sebagai hari ucapan syukur sementara secara teori mewajibkan kehadiran di Gereja.<ref>{{Harvnb|Sharpe|2005|pp=78–79}}</ref> Bentuk pelayanan baru juga ditambahkan ke dalam [[Buku Doa Umum]] [[Gereja Inggris]], untuk digunakan pada tanggal tersebut.<ref>{{citation|first=Edward L. |last=Bond |title=Spreading the gospel in colonial Virginia'|publisher=Colonial Williamsburg Foundation|year= 2005|page=93}}</ref> Sedikit yang diketahui tentang perayaan paling awal. Di pemukiman seperti [[Carlisle]], [[Norwich]], dan [[Nottingham]], perusahaan (pemerintah kota) memberikan penghormatan musik dan artileri. [[Canterbury]] merayakan 5 November 1607 dengan 106 pon (48 kg) bubuk mesiu dan 14 pon (6,4 kg) korek api, dan tiga tahun kemudian makanan dan minuman disediakan untuk pejabat lokal, serta musik, ledakan, dan parade oleh milisi penduduk setempat. milisi. Bahkan lebih sedikit yang diketahui tentang bagaimana peristiwa itu pertama kali diperingati oleh masyarakat umum, meskipun catatan menunjukkan bahwa di benteng Protestan [[Dorchester]] sebuah khotbah dibacakan, lonceng gereja dibunyikan, dan api unggun serta kembang api dinyalakan.<ref>{{Harvnb|Sharpe|2005|p=87}}</ref>
 
===Signifikansi awal===
 
Menurut sejarawan dan penulis [[Antonia Fraser]], studi tentang khotbah paling awal yang dikhotbahkan menunjukkan konsentrasi anti-Katolik "mistis dalam semangatnya".<ref>{{Harvnb|Fraser|2005|p=352}}</ref> Menyampaikan salah satu dari lima khotbah 5 November yang dicetak di A Mappe of Rome pada tahun 1612, [[Thomas Taylor]] berbicara tentang "kekejaman secara umum", yang "hampir tanpa batas".<ref>{{Harvnb|Sharpe|2005|p=88}}</ref> Pesan-pesan semacam itu juga disebarkan dalam karya-karya cetak seperti Pietas Pontifica karya Francis Herring (diterbitkan ulang pada tahun 1610 sebagai Kesalehan Kepausan), dan A Brief Summe of the Treason karya John Rhode yang ditujukan terhadap Raja & Negara, yang pada tahun 1606 berusaha mendidik "orang-orang yang sederhana dan bodoh.... agar mereka tidak tergoda lagi oleh para Paus".<ref>{{Harvnb|Sharpe|2005|pp=88–89}}</ref> Pada tahun 1620-an, Kelima dihormati di kota-kota pasar dan desa-desa di seluruh negeri, meskipun beberapa tahun sebelum itu diperingati di seluruh Inggris. Hari Pengkhianatan Bubuk Mesiu, seperti yang kemudian dikenal, menjadi peringatan negara bagian Inggris yang dominan. Beberapa paroki menjadikan hari itu sebagai acara yang meriah, dengan minum umum dan prosesi yang khusyuk. Meskipun prihatin tentang kebijakan luar negeri James yang pro-Spanyol, penurunan Protestan internasional, dan Katolik secara umum, pendeta Protestan yang mengakui pentingnya hari itu menyerukan ucapan syukur yang lebih bermartabat dan mendalam setiap tanggal 5 November.<ref name="Cressyp73">{{Harvnb|Cressy|1992|p=73}}</ref><ref name="Huttonpp394395">{{Harvnb|Hutton|2001|pp=394–395}}</ref>
 
Persatuan yang dimiliki oleh orang-orang Protestan Inggris dalam plot itu segera mulai memudar ketika pada tahun 1625 putra James, calon [[Charles I]], menikah dengan [[Henrietta Maria dari Prancis]] yang Katolik. Orang-orang Puritan bereaksi terhadap pernikahan tersebut dengan mengeluarkan doa baru untuk memperingatkan terhadap pemberontakan dan Katolik, dan pada tanggal 5 November tahun itu, patung paus dan iblis dibakar, laporan paling awal dari praktik ini dan awal dari tradisi berabad-abad.<!-- the latter part of this sentence taken from Cressy pp74-75, as Sharpe has found an earlier example of effigy-burning and Cressy's point would therefore seem to be out of date. See the "Whore of Babylon".-->{{efn|Nationally, effigies of Fawkes were subsequently joined by those of contemporary hate figures such as the pope, the [[List of sultans of the Ottoman Empire|sultan of Turkey]], the [[tsar of Russia]] and the Irish leader [[Charles Stewart Parnell]]. In 1899 an effigy of the [[South African Republic]] leader [[Paul Kruger]] was burnt at [[Ticehurst]], and during the 20th century effigies of militant [[suffragist]]s, [[Wilhelm II, German Emperor|Kaiser Wilhelm II]], [[Adolf Hitler]], [[Margaret Thatcher]] and [[John Major]] were similarly burnt.<ref>{{Harvnb|Cressy|1992|pp=83–84}}; {{Harvnb|Fraser|2005|pp=356–357}}; {{citation |last=Nicholls |first=Mark |title=The Gunpowder Plot |work=Oxford Dictionary of National Biography |publisher=Oxford University Press |url=http://www.oxforddnb.com/view/theme/92749}} {{ODNBsub}}</ref>}}<ref>{{Harvnb|Sharpe|2005|p=89}}</ref> Selama pemerintahan Charles, Hari Pengkhianatan Bubuk Mesiu menjadi semakin partisan. Antara 1629 dan 1640 ia memerintah tanpa Parlemen, dan ia tampaknya mendukung [[Arminianisme]], yang dianggap oleh kaum Puritan seperti [[Henry Burton]] sebagai langkah menuju Katolik. Pada 1636, di bawah kepemimpinan Uskup Agung Arminian Canterbury [[William Laud]], gereja Inggris mencoba menggunakan tanggal 5 November untuk mencela semua praktik penghasutan, dan bukan hanya kepausan.<ref>{{Harvnb|Sharpe|2005|p=90}}</ref> Kaum Puritan bersikap defensif, beberapa mendesak
reformasi lebih lanjut Gereja.<ref name="Cressyp73" />
 
== Referensi ==