Kekhalifahan Abbasiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
User338 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Menuju puncak keemasan: Delete Pranala Nowiki
Baris 88:
 
Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Daulah Abbas menjadi lima periode:
# Periode Pertama (132 H/750 M - 232 H/847 M), disebut periode pengaruh [[Persia]] pertama. Dimulai dari pengangkatan <nowiki>[[Khalid Bin Barmak]]</nowiki> sebagai pengganti dari <nowiki>[[Abu Muslim Al Khurasani]]</nowiki> Menjadi Wazir dan keluarganya pun mengisi posisi-posisi penting dalam Pemerintahan Abbasiyyah.
# Periode Kedua (232 H/847 M - 334 H/945 M), disebut periode pengaruh [[Turki]] pertama.
# Periode Ketiga (334 H/945 M - 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti [[Dinasti Buwayhiyah|Bani Buwaih]] dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia kedua.
Baris 98:
Masa pemerintahan [[As-Saffah|Abu al-Abbas]], pendiri dinasti ini sangat singkat, yaitu dari tahun 750-754 M. Selanjutnya digantikan oleh [[Al-Mansur|Abu Ja'far al-Manshur]] (754-775 M), yang keras menghadapi lawan-lawannya terutama dari [[Bani Umayyah]], [[Khawarij]], dan juga [[Syi'ah]]. Untuk memperkuat kekuasaannya, tokoh-tokoh besar yang mungkin menjadi saingan baginya satu per satu disingkirkannya. Abdullah bin Ali dan Shalih bin Ali, keduanya adalah pamannya sendiri yang ditunjuk sebagai gubernur oleh [[khalifah]] sebelumnya di [[Syria]] dan [[Mesir]] dibunuh karena tidak bersedia membaiatnya, al-Manshur memerintahkan [[Abu Muslim al-Khurasani]] melakukannya, dan kemudian menghukum mati Abu Muslim al-Khurasani pada tahun 755 M, karena dikhawatirkan akan menjadi pesaing baginya.
 
Pada mulanya [[ibu kota]] negara adalah ''al-Hasyimiyah'', dekat [[Kufah]]. Namun, untuk lebih memantapkan dan menjaga stabilitas negara yang baru berdiri itu, al-Mansyur memindahkan ibu kota negara ke kota yang baru dibangunnya, [[Baghdad]], dekat bekas ibu kota Persia, [[Ctesiphon]], tahun 762 M. Dengan demikian, pusat pemerintahan dinasti Bani Abbas berada di tengah-tengah bangsa [[Persia]]. Di ibu kota yang baru ini al-Manshur melakukan konsolidasi dan penertiban pemerintahannya, di antaranya dengan membuat semacam lembaga eksekutif dan yudikatif. Di bidang pemerintahan, dia menciptakan tradisi baru dengan mengangkat [[Wazir]] sebagai koordinator dari kementrian yang ada, Wazir pertama yang diangkat adalah [[Khalid bin Barmak]], berasal dari [[Balkh]], [[Persia]]. Dia juga membentuk lembaga protokol negara, sekretaris negara, dan kepolisian negara di samping membenahi angkatan bersenjata. Dia menunjuk [[Muhammad ibn Abdurrahman]] sebagai hakim pada lembaga kehakiman negara. Jawatan pos yang sudah ada sejak masa dinasti Bani Umayyah ditingkatkan peranannya dengan tambahan tugas. Kalau dulu hanya sekadar untuk mengantar surat. Pada masa al-Manshur, jawatan pos ditugaskan untuk menghimpun seluruh informasi di daerah-daerah sehingga administrasi kenegaraan dapat berjalan lancar. Para direktur jawatan pos bertugas melaporkan tingkah laku gubernur setempat kepada khalifah.
 
Khalifah [[Al-Mansur|al-Manshur]] berusaha menaklukkan kembali daerah-daerah yang sebelumnya membebaskan diri dari pemerintah pusat, dan memantapkan keamanan di daerah perbatasan. Di antara usaha-usaha tersebut adalah merebut benteng-benteng di [[Asia]], kota [[Malatia]], wilayah [[Coppadocia]] dan [[Cicilia]] pada tahun 756-758 M. Ke utara bala tentaranya melintasi [[pegunungan Taurus]] dan mendekati [[selat Bosphorus]]. Di pihak lain, dia berdamai dengan kaisar [[Constantine V]] dan selama gencatan senjata 758-765 M, [[Bizantium]] membayar upeti tahunan. Bala tentaranya juga berhadapan dengan pasukan [[Turki Khazar]] di [[Kaukasus]], [[Daylami]] di [[laut Kaspia]], [[Turki]] di bagian lain [[Sungai Amu Darya|Oxus]], dan [[India]].