Sumber Group: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 46:
Suharno menyatakan bahwa secara harfiah, Sumber Kencono berarti "sumber [[emas]]", maksudnya Sasongko menjadikan perusahaan otobusnya sebagai mesin uang. Dengan [[pangsa pasar]]<nowiki/>nya yang cukup besar serta selalu melaju kencang menjadikan bus ini dijuluki sebagai "raja jalanan" di Tanah Jawa.<ref>{{Cite book|last=Suharno|date=2022|title=91 Tip Jitu UMKM Naik Kelas|location=Purwokerto|publisher=Pena Persada|isbn=9786234552485|pages=10-11|url-status=live}}</ref>
 
Bus-bus Sumber Kencono beroperasi sebagai kelas ekonomi non-AC serta AC tarif murah, yang biasa dikenal dengan sebutan "AC tarif biasa". Hingga tahun 2011, Sumber Kencono memiliki 255 armada, dengan perincian 230 reguler dan 22 cadangan.<ref name=":0">{{Cite web|date=2011-09-12|title=Kisah Ihwal Bus Sumber Kencono|url=https://nasional.tempo.co/read/355731/kisah-ihwal-bus-sumber-kencono|website=Tempo|language=en|access-date=2022-11-06}}</ref>
Dengan pangsa pasar yang bagus, Sumber Kencono bahkan mampu membuka banyak trayek pada masa itu, seperti Surabaya-Semarang dan Surabaya-Wonogiri. Tingginya minat penumpang membuat pihak Sumber Kencono juga menghilangkan kelas Ekonomi Non AC dan menggantinya dengan kelas Ekonomi AC, atau yang lebih familiar dengan AC Tarif Biasa.
 
Namun sayangnya kecepatan tinggi tersebut tidak diimbangi dengan kepatuhan berkendara para pengemudi, sehingga cukup sering terjadi kecelakaan yang mengakibatkan bus ini pada masa itu, bahkan sempat ada yang menyindir dengan memplesetkan nama bus ini menjadi “Sumber Bencono”. Puncaknya ketika bus mengalami kecelakaan di Mojokerto yang menjadi sorotan Gubernur Jawa Timur hingga mengirimkan rekomendasi kepada Dishub untuk mencabut Izin Trayek karena menewaskan hingga 20 orang. Plus kecelakaan bus di Ngawi yang berhasil merenggut nyawa pengendara motor sampai bus dibakar oleh warga setempat. Akhirnya Sumber Kencono dikenai sanksi pengurangan armada sebanyak 40% dalam seminggu.
 
Antara tahun 2009 hingga 2011, terjadi 51 kecelakaan dengan total 129 korban dan 36 meninggal dunia. Terakhir, bus Sumber Kencono mengalami kecelakaan pada 19 September 2011. Sebagai tanggapan atas peristiwa tersebut, [[Soekarwo]] selaku Gubernur Jawa Timur melayangkan rekomendasi kepada Dinas Perhubungan untuk mencabut izin trayek sekaligus izin perusahaan Sumber Kencono; serta memeriksa SIM dari masing-masing pengemudi.<ref name=":0" />
 
=== Regenerasi ===