Soedjiman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Referensi: clean up
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 39:
== Riwayat Hidup ==
=== Karier Militer ===
 
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soedjiman mendaftar di Akademi Militer Yogya di Yogyakarta. Saat itu, akademi tersebut baru berdiri pada 31 Oktober 1945. Soedjiman, bersama 441 taruna lainnya, diterima di akademi tersebut.
 
Setelah menyelesaikan ujian akhir, ia diterjunkan ke Surakarta pada 19 September 1948 untuk menumpas Peristiwa Madiun. Soedjiman ditugaskan ke Batalyon Nasuhi. Batalyon tersebut memulai kampanyenya dari Surakarta dan berakhir di Ponorogo. Konflik tersebut akhirnya berakhir pada akhir Oktober 1948, dan Soedjiman ditarik dari medan perang untuk mempersiapkan kelulusannya.
 
Soedjiman resmi diwisuda dengan pangkat letnan dua pada 28 November 1948 dalam sebuah upacara di Istana Negara.Dari 442 taruna yang diterima di akademi, hanya 196 taruna — termasuk Soedjiman — yang lulus dari akademi tersebut.
 
Mayjen TNI Soedjiman, mantan Dandim Jakarta Pusat, mantan Dankorma ABRI, mantan Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura, dan mantan Gubernur Kalimantan Barat, 1978–1988. Saat menjadi Dandim Jakarta Pusat, Soedjiman merupakan tokoh penting di balik penangkapan [[Soepardjo (lahir 1923)|Brigjen TNI Soepardjo]], di Jakarta, 12 Januari 1967. Soepardjo ditangkap karena diklaim berada di balik [[Gerakan 30 September|Gerakan 30 September (G30S) 1965]] yang menyebabkan 7 jenderal TNI AD dibunuh.<ref>{{Cite web |url=http://sinarharapan.net/2017/03/mantan-pangdam-tanjungpura-mayjen-tni-toto-rinanto-tutup-usia/ |title="Soedjiman" |access-date=2017-03-29 |archive-date=2017-03-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170330043404/http://sinarharapan.net/2017/03/mantan-pangdam-tanjungpura-mayjen-tni-toto-rinanto-tutup-usia/ |dead-url=yes }}</ref>