Lawkanat 1: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Gameindo (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
Baris 1:
'''Lawkanat 1''' atau '''MMSATS-1''' adalah [[satelit]] pertama [[Myanmar]] yang dirancang dan dibangun oleh [[Universitas Hokkaido]] [[Jepang]] dan [[Universitas Tohoku]] dalam proyek bersama dengan [[Universitas Teknik Dirgantara Myanmar]] (MAEU) yang didanai pemerintah Myanmar. Satelit ini dirancang untuk menyediakan gambar [[real-time]] untuk [[manajemen risiko]] bencana dan aplikasi lainnya. Kabarnya mirip dengan satelit [[Phillipine]] [[Diwata 1]] yang juga dibangun oleh Universitas Hokkaido.<ref name="spacewatch">{{Internetquelle| url=https://spacewatch.global/2020/05/myanmar-to-build-two-earth-observation-satellites-with-japanese-assistance/| titel=Myanmar To Build Two Earth Observation Satellites With Japanese Assistance| werk=Spacewatch Global| datum=2020-05| abruf=2021-03-13}}</ref><ref name="reuters">{{Internetquelle| url=https://www.reuters.com/article/us-myanmar-politics-satellite-japan-excl-idUSKBN2B41O1| titel=Exclusive: Myanmar's first satellite held by Japan on space station after coup| hrsg=[[Reuters]]| datum=2021-03-12| abruf=2021-03-13}}</ref><ref name="spiegel">{{Internetquelle| url=https://www.spiegel.de/wissenschaft/weltall/japan-setzt-umstrittenen-satelliten-fuer-myanmar-im-all-aus-a-3d6e37ed-1f2a-4e74-8a7b-19b9cc13e57f| titel=»Lawkanat-1« : Japan setzt umstrittenen Satelliten für Myanmar im All aus| werk=[[Spiegel Online]]| datum=2021-03-23| abruf=2021-03-24}}</ref><ref name="hokkaido">{{Internetquelle |url=http://www.cris.hokudai.ac.jp/cris/smc/Statement_20210322_EN.pdf |titel=Statement: About the release of the first Myanmar micro-satellite from international space station |format=PDF; 2&nbsp;MB |hrsg=[[Universität Hokkaidō]] |datum=2021-03-22 |abruf=2021-03-25 }}{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref name="dw">{{Internetquelle| url=https://www.dw.com/de/myanmars-erster-satellit-bleibt-zun%C3%A4chst-in-der-iss/a-56929285| titel=Myanmars erster Satellit bleibt zunächst in der ISS| hrsg=[[Deutsche Welle]]| datum=2021-03-19| abruf=2021-03-25}}
</ref>
 
Pada tanggal 20 Februari 2020, Lawkanat 1 dibawa ke dalam [[Stasiun Luar Angkasa Internasional]] (ISS) di ruang kargo AS Cygnus NG-15. Karena kudeta militer di Myanmar pada Februari 2021, badan antariksa Jepang JAXA dan Universitas Hokkaidō memutuskan pada awalnya memegang satelit di ISS. Aktivis hak asasi manusia khawatir bahwa komplotan kudeta dapat menggunakan satelit secara militer. Hal ini sebenarnya dimaksudkan untuk pemantauan lingkungan dan pencarian mineral serta untuk pengendalian bencana. Pada tanggal 22 Maret 2021, satelit diluncurkan ke luar angkasa. Menurut Universitas Hokkaido, awalnya hanya akan dioperasikan dari Jepang; Myanmar belum memiliki peralatan yang diperlukan.
 
Satelit senilai $15 juta ini adalah yang pertama dari dua satelit mikro seberat 50 kg yang dilengkapi dengan kamera yang dirancang untuk memantau [[pertanian]] dan [[perikanan]]. Satelit lain dengan ukuran yang sama dibangun sebagai bagian dari proyek universitas yang sama dan dijadwalkan untuk diluncurkan pada akhir tahun 2021. Biaya keseluruhan proyek - termasuk pelatihan mahasiswa teknik luar angkasa Myanmar di Jepang dan peluncuran satelit - adalah $ 16 juta. Mereka sepenuhnya ditanggung oleh Myanmar.