Petrosea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
BennySaputra06 (bicara | kontrib)
Baris 34:
 
== Sejarah ==
'''1972'''
Perusahaan ini memulai sejarahnya di [[Jakarta]] pada tahun 1972 dengan nama "PT Petro-Sea International Indonesia". Pada tahun 1984, perusahaan ini diakuisisi oleh [[Clough]] Ltd. Pada tahun 1990, saham perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan kode perdagangan PTRO dan nama perusahaan diganti menjadi PT Petrosea Tbk. Pada akhir tahun 2009, [[Indika Energy]] resmi mengakuisisi 98,55% saham perusahaan. Pada tahun 2012, untuk mematuhi peraturan [[Bapepam-LK]] mengenai
 
pengambilalihan [[perusahaan publik]], Indika Energy menjual kembali 28,75% saham perusahaan ini ke masyarakat. Pada tahun 2015, melalui PT [[POSB Infrastructure Indonesia]], perusahaan ini mengakuisisi 51,25% saham PT [[Mahaka Industri Perdana]]. Pada tahun 2016, perusahaan ini resmi ditetapkan sebagai operator [[Pusat Logistik Berikat]] (PLB) sektor minyak & gas bumi yang terletak di [[Tanjung Batu]], [[Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]]. Pada tahun 2017, perusahaan meresmikan ''"Petrosea Offshore Supply Base"'' (POSB) di [[Sorong]] untuk memberikan dukungan dan layanan kepada sektor minyak & gas bumi di Indonesia bagian timur. Pada tahun 2018, PT [[Indika Logistic & Support Services]] mengalihkan mayoritas saham PT [[Kuala Pelabuhan Indonesia]] ke perusahaan ini. Perusahaan ini kemudian juga melepas saham PT [[Santan Batubara]], masing-masing sebanyak 99.999 lembar ke PT [[Harum Energy]] Tbk dan 1 lembar ke PT [[Sentral Batubara Jawa]]. Perusahaan ini juga melepas seluruh saham PT [[Kariangau Gapura Terminal Energi]] yang mereka pegang ke PT [[Interport Mandiri Utama]]. Pada tahun 2020, perusahaan ini melepas seluruh saham PT [[POSB Reksabumi Indonesia]] dan PT [[Pusat Sarana Baruna]] yang mereka pegang ke PT Interport Mandiri Utama dan PT [[Indika Multi Niaga]]. Pada tahun 2021, perusahaan ini berekspansi ke bisnis [[digitalisasi]], [[percetakan 3D]], dan [[sertifikasi profesi]].<ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.petrosea.com/id/tentang-kami/#landing-milestones|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Petrosea Tbk|language=en|access-date=25 Juni 2022}}</ref> Pada tahun 2022, Petrosea diakuisisi oleh PT Caraka Reksa Optima (CARA), perusahaan Indonesia yang menjalankan kegiatan usaha di bidang aktivitas keuangan dan asuransi, serta aktivitas professional, ilmiah dan teknis. Pemiliki sesungguhnya dari CARA adalah Haji Romo Nitiyudo Wachjo yang juga merupakan pemilik mayoritas saham salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, PT Nusa Halmahera Minerals.
* Perusahaan ini memulai sejarahnya di [[Jakarta]] pada tahun 1972 dengan nama "PT Petro-Sea International Indonesia".
 
 
'''1984'''
 
* Perusahaan diakuisisi oleh [[Clough]] Ltd.
 
 
'''1990'''
 
* Saham perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia) dengan kode perdagangan PTRO dan nama perusahaan diganti menjadi PT Petrosea Tbk.
 
 
'''2009'''
 
* Pada akhir tahun 2009, [[Indika Energy]] resmi mengakuisisi 98,55% saham perusahaan.
 
 
'''2012'''
 
* Untuk mematuhi peraturan [[Bapepam-LK]] mengenai pengambilalihan [[perusahaan publik]], Indika Energy menjual kembali 28,75% saham perusahaan ke masyarakat.
 
 
'''2015'''
 
* Melalui PT [[POSB Infrastructure Indonesia]], perusahaan ini mengakuisisi 51,25% saham PT [[Mahaka Industri Perdana]].
 
 
'''2016'''
 
* Perusahaan resmi ditetapkan sebagai operator [[Pusat Logistik Berikat]] (PLB) sektor minyak & gas bumi yang terletak di [[Tanjung Batu]], [[Balikpapan]], [[Kalimantan Timur]].
 
 
'''2017'''
 
* Perusahaan meresmikan ''"Petrosea Offshore Supply Base"'' (POSB) di [[Sorong]] untuk memberikan dukungan dan layanan kepada sektor minyak & gas bumi di Indonesia bagian timur.
 
 
'''2018'''
 
* PT [[Indika Logistic & Support Services]] mengalihkan mayoritas saham PT [[Kuala Pelabuhan Indonesia]] ke perusahaan.
* Perusahaan melepas saham di PT [[Santan Batubara]], masing-masing sebanyak 99.999 lembar ke PT [[Harum Energy]] Tbk dan 1 lembar ke PT [[Sentral Batubara Jawa]].
* Perusahaan melepas seluruh saham PT [[Kariangau Gapura Terminal Energi]] yang mereka pegang ke PT [[Interport Mandiri Utama]].
 
 
'''2019'''
 
* Petrosea menjadi satu-satunya perusahaan tambang dan satu-satunya perusahaan milik Indonesia yang terpilih oleh World Economic Forum untuk masuk ke dalam Global Lighthouse Network berkat kesuksesannya mengimplementasi teknologi Industri 4.0 untuk memacu kinerja finansial dan operasional di proyek Tabang yang berlokasi di Kalimantan Timur.
 
 
'''2020'''
 
* Perusahaan melepas seluruh saham PT [[POSB Reksabumi Indonesia]] dan PT [[Pusat Sarana Baruna]] yang mereka pegang ke PT Interport Mandiri Utama dan PT [[Indika Multi Niaga]].
* Petrosea melakukan pembelian kembali saham (share buyback) dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$2.000.000 atau Rp30.000.000.000 merujuk kepada SEOJK No. 3/SEOJK04/2020 tanggal 9 Maret 2020 tentang Kondisi Lain sebagai Kondisi Pasar yang Berfluktuatif secara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik.
 
 
'''2021'''
 
* Perusahaan ini berekspansi ke bisnis [[digitalisasi]], [[percetakan 3D]], dan [[sertifikasi profesi]].<ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.petrosea.com/id/tentang-kami/#landing-milestones|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Petrosea Tbk|language=en|access-date=25 Juni 2022}}</ref>
 
 
'''2022'''
 
* Perusahaan diakuisisi oleh PT Caraka Reksa Optima (CARA), perusahaan Indonesia yang menjalankan kegiatan usaha di bidang aktivitas keuangan dan asuransi, serta aktivitas professional, ilmiah dan teknis. Pemiliki sesungguhnya dari CARA adalah Haji Romo Nitiyudo Wachjo yang juga merupakan pemilik mayoritas saham salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, PT Nusa Halmahera Minerals.
 
== Referensi ==