Retorika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k →Retorika Socrates dan Plato: membetulkan ejaan |
||
Baris 27:
Kemunculan Socrates (470-399 SM) sebagai seorang ahli filsafat sekaligus ahli pidato terkemuka, ia mendefiniskan retorika sebagai seni dalam menyampaikan pengetahuan sudah ada dan telah diyakini. Retorika tidak seharusnya sekadar omong kosong, tetapi harus digunakan untuk mencari kebenaran.<ref>{{cite book|last=Martakim|first=Suhada|date=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Ahli_Berbicara/Ggf1DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&pg=PA6&printsec=frontcover|title=Ahli Berbicara: Jurus Ampuh Menjadi Pembicara Andal yang Selalu Didengar, Menarik Minat, dan Tidak Membosankan di Segala Situasi|place=[[DI Yogyakarta]]|publisher=Anak Hebat Indonesia|isbn=9786232443815|pages=6|language=id|coauthors=}}</ref>
[[Berkas:Filsuf Jacob Burckhardt.jpg|jmpl|216x216px|Jacob Burckhardt]]
Retorika yang diajarkan orang-orang sofis mendapatkan pertentangan [[Sokrates|Socrates]] dan [[Plato]] dan para filsuf lainnya terkhusus di dunia barat, karena berbagai tindakan para sofis. Plato memandang bahwa tindakan sofis tidak memiliki esensi dan tujuan pembicaraan yang jelas, hanya sekedar mengajar tiap orang untuk berbicara, yang seharusnya mereka fokus pada cara berbicara dan belajar mengenai apa yang harusnya diajarkan.<ref>{{Cite book|last=Rusyad|first=Daniel|year=2020|url=https://www.google.co.id/books/edition/Tradisi_Retorika/7331DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Tradisi Retorika Kerangka Teoretis Penelitian Ilmu Komunikasi Kajian Retorika|location=[[Jakarta Barat]]|publisher=abQarie Books|isbn=|edition=|pages=5|language=id}}</ref> Tindakan yang demikian juga
==== Retorika Aristoteles ====
|