Dataran Kewu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dipamala (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Dipamala (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Hindu Temple in Java, Indonesia.jpg|jmpl|ka|220px|Candi [[Prambanan]] di tengah Dataran Kewu ditinjau dari bukit [[Ratu Boko]].]]
'''Dataran Kewu''' atau disebut juga sebagai '''Dataran Prambanan''' ({{lang-jv|ꦢꦠꦫꦤ꧀​ꦏꦼꦮꦸ|Dataran Kewu}}) adalah dataran vulkanik subur yang membentang antara lereng [[Gunung Merbabu]] di utara dan [[Gunung Merapi]] di selatan; antara lembah sungai [[Bengawan Solo]] di timur dan [[Kali Progo|Sungai Progo]] di barat. Dataran Kewu mencakup wilayah [[Kabupaten Boyolali]], [[Kota Surakarta]], [[Kabupaten Sukoharjo]], [[Kabupaten Klaten]] di Provinsi [[Jawa Tengah]] serta [[KotaKabupaten YogyakartaSleman]], [[KabupatenKota SlemanYogyakarta]] dan [[Kabupaten Bantul]] di Provinsi [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].
 
Berdasarkan catatan sejarah, kawasan ini dikenal sebagi wilayah pusat pemerintahan pada zaman [[Kerajaan Medang|Kerajaan Mataram Kuno]] dalam kurun abad ke-8 hingga ke-10 M. Selama lebih dari seribu tahun kawasan ini berperan penting dalam sejarah dan kebudayaan Jawa, karena memiliki banyak peninggalan sejarah yang sangat penting. Jika setiap candi dihitung cacah, maka periode Jawa Tengah abad ke-9 telah menghasilkan ribuan candi yang tersebar dari [[Dataran Tinggi Dieng]], [[Dataran Kedu]], hingga Dataran Kewu.<ref>Pameran Candi Prambanan dan Candi Sewu: Menjaga Warisan Umat Manusia, 15-24 Januari 2010, Bentara Budaya Jakarta 2010</ref>