Apolinarianisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 3:
''Pertama'', hal semacam itu berarti mengandaikan bahwa kodrat insani [[Kristus]] merupakan entitas tersendiri.<ref name="Nico Syukur"/> ''Kedua'', kegiatan intelektual yang insani itu mengandaikan pula kodrat insani pada suatu saat dapat memutuskan kesatuannya dengan keilahian sehingga kesatuan antara [[Ketuhanan]] dan kemanusiaan belum tentu kesatuan yang tetap.<ref name="Nico Syukur"/> Dari kedua hal ini, kemudian [[Apollinaris]] menarik kesimpulan bahwa sang [[Allah|Ilahi]] tidak menerima akal budi insani tetapi mengisi tempat akal budi itu.<ref name="Nico Syukur"/> Di dalam pemikirannya, [[Apollinaris]] menggunakan istilah ''"Theos sarks ho foros"'' yang artinya [[Allah]] yang memikul daging.<ref name="Wellem">F.D Wellem. 2003, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh.. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 9.</ref>
Pandangan ini dinyatakan sebagai pandangan yang sangat menarik di muka bumi [[bidah]] ([[ajaran sesat]]) pada [[Konsili]] [[Konstantinopel]] ([[381]]).<ref name="Tony">{{id}} Tony Lane. 2007, Runtut Pijar -- Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 32.</ref> Kristus secara resmi digambarkan sepenuhnya manusia dan sepenuhnya [[Allah]]. Para pengikut Apolinarianisme dituduh berusaha menciptakan [[tertium quid]].
== Referensi ==
|