Ngunut, Jumantono, Karanganyar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
|kepadatan =-
}}
'''Ngunut''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Jumantono, Karanganyar|Jumantono]], [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].di desa inilah bisa di bilang merupakan tulang punggung dari kecamatan jumantono.Kantor-kantor pemerintahan masih masuk dalam area desa ini, seperti:kantor bank BRI, Puskesmas, Koramil, Polsek,dan juga SLTP Negeri 1 Jumanto yang merupakan salah satu SLTPN paling vaforit di [[JumantoJumantono, Karanganyar|kecamatan Jumantono]]. Bahkan mungkin se kabupaten Karanganyar. Di desa ini juga berdiri sebuah masjid agung yang merupakan masjid terbesar di kecamatan Jumantono.Dekat dengan masjid ini terdapat sebuah situs peninggalan sejarah yang sekarang sudah menjadi legenda masyarakat sekitar. Terdapat makam joko tarub, seorang zaman dulu yang diyakini merupakan penyebab awal mulanya desa ngunut terjadi. Saat sang bidadari nawang wulan pergi kembali ke khayangan setelah menemukan kembali selendang yang dulu sempat hilang waktu turun dari [[kahayangankayangan]] untuk [[mandi]] di telaga, bersama dengan enam [[bidadari]] lain yang ternyata di ambil oleh [[Joko Tarub]], dan disimpan di bawah tumpukan padi.
 
Di desa ini juga terdapat [[museum Tanah Kritis]] yang di dalamnya terdapat sumur minyak dengan air yang berwarna hijau. Museum ini juga menjadi salah satu objek wisata masyarakat sekitar.
 
Transportasi di desa ini juga cukup mudah di aksesdiakses karena di lalui sebuah jalan kecamatan yang juga di laluidilalui kendaraan menuju ibukota negara, walaupun kendaraan yang menuku [[ibukota]] ini baru satu macam jenisnya, dan hanya lewat sehari sekali untuk menjemput orang yang akan pergi ke ibu kota.