Kadipaten Kertosono (Yogyakarta): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu dirapikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bot5958 (bicara | kontrib)
k WPCleaner v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Subjudul tingkat 1 mulai dengan 1 "=")
 
Baris 3:
'''Kadipaten Kertosono''' ({{lang-jv|꧋ꦑꦢꦶꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦂꦠꦱꦤ꧉|Kadipatèn Kertasana}}) adalah sebuah kadipaten mancanegara wilayah timur (mancanagara brang wetan) [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kesultanan Yogyakarta]] yang didirikan berdasarkan [[Perjanjian Giyanti]] tahun [[1775]]. Kadipaten Kertosono sebagai wilayah di bawah Kesultanan Yogyakarta berdiri sampai tahun [[1830]] bersamaan dengan kalahnya pihak Jawa pada [[Perang Jawa]], sehingga sebagai konsekuensinya pada Perjanjian Sepreh, wilayah Kadipaten Kertosono diserahkan kepada pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] yang kemudian oleh pemerintah kolonial, wilayah Kertosono dimasukkan ke dalam [[Kabupaten Nganjuk|Regenschaap Berbek]] dengan wilayah [[Papar, Kediri|Papar]] dimasukkan ke dalam wilayah [[Kabupaten Kediri|Regenschaap Kediri]].
 
== Pemerintahan ==
Dalam menjalankan roda pemerintahan, Kadipaten Kertosono dipimpin oleh seorang adipati yang ditunjuk langsung oleh [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Kesultanan Ngayogyakarta]] dan biasanya adipati berpangkat Kanjeng Raden Tumenggung. Seorang Adipati di samping bertugas menjalankan pemerintahan di wilayahnya juga diwajibkan menyerahkan secara langsung pajak kepada negara di Keraton Yogyakarta pada saat [[Pisowanan|pisowanan agung]]. Ibukota Kadipaten Kertosono berada di Kuthalama (sekarang [[Pakuncen, Patianrowo, Nganjuk|Pakuncen]], [[Patianrowo, Nganjuk|Patianrowo]])
== Wilayah ==
Tidak ada catatan yang menyebutkan secara rinci wilayah-wilayah yang ada di Kadipaten Kertosono, namun diperkirakan wilayah Kadipaten Kertosono meliputi beberapa wilayah kecamatan modern di [[Kabupaten Nganjuk]] seperti [[Kertosono, Nganjuk|Kertosono]], [[Patianrowo, Nganjuk|Patianrowo]], [[Gondang, Nganjuk|Gondang]], [[Lengkong, Nganjuk|Lengkong]], [[Baron, Nganjuk|Baron]], [[Tanjunganom, Nganjuk|Tanjunganom]], [[Prambon, Nganjuk|Prambon]], dan [[Ngronggot, Nganjuk|Ngronggot]], serta [[Papar, Kediri|Kecamatan Papar, Kediri]].
 
== Peninggalan ==
Beberapa peninggalan Kadipaten Kertosono dapat dijumpai di [[Pakuncen, Patianrowo, Nganjuk|Pakuncen]], [[Patianrowo, Nganjuk|Patianrowo]], [[Kabupaten Nganjuk|Nganjuk]] yang pada masa berdirinya Kadipaten Kertosono merupakan bagian dari Kutha Kertasana Lama sebagai ibukota kadipaten. Peninggalan-peninggalan tersebut diantaranya
*'''Kagungan Dalem Masjid Pakuncen''', salah satu dari sedikit Masjid Kagungan Dalem [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Karaton Ngayogyakarta]] di Brang Wetan yang masih tersisa.
Baris 15:
Tak jauh dari kompleks masjid dan makam tersebut terdapat sebuah persimpangan jalan dimana di tengahnya terdapat tugu yang dibangun masyarakat dengan gaya arsitektur menyerupai [[Tugu Yogyakarta|Tugu Pal Putih]], tugu ini mengisyaratkan kentalnya pengaruh [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Yogyakarta]] di wilayah tersebut.
 
== Lihat pula ==
[[Kertosono, Nganjuk|Kecamatan Kertosono]]