Sehidup (Tak) Semati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 36:
Belum hilang kesedihan ditinggal istrinya Titan sering mengalami penampakan Helena. Ternyata ini bukan halusinasi, karena arwah Helena memang masih gentayangan dan hanya menampakan diri pada Titan sang suami. Orang-orang menganggap Titan depresi ditinggal sang istri, kondisi ini merugikan Titan yang akan dipromosikan menjadi Vice-President di kantornya. Ia dianggap labil jiwanya karena sering berkomunikasi dengan arwah mendiang istrinya. Titan pun disarankan untuk pergi ke psikiater, oleh Psikiater Titan diberikan treatment dengan mengirim mahasiswi Psikologi, Olin ([[Joanna Alexandra]]) untuk observasi. Segala aktivitas Titan dari pagi sampai malam diikuti Olin.
 
Selain secara medis, upaya non-medis pun dilakukan. Antaranya minta bantuan paranormal, dukun, dan orang pintar. Termasuk Ki Jono Bolot ([[Hj. Bolot]]) yang punya kelebihan bisa melihat yang kasatmata, tetapi juga punya kekurangan yakni kurang pendengaran. Dari Ki Jono Bolot, barulah Titan mengetahui, bagaimana kiatnya agar arwah Helena bisa ‘pergi’ dengan tenang. Di saat itulah Titan bertemu Irene ([[Astri Nurdin]]), hubungan mereka kian dekat karena direstui Helena, tetapi kecelakaan lain terjadi yang menambah berat kondisi Titan. Beruntunglah Titan selalu ditemani sopirnya yang lucu ([[Faqih Ngademin]]. Maka perjalanan Titan untuk melepas arwah Helena dari dunia fana ke alam baka menjadi perjalanan yang romantis, heboh, lucu, dan menjadi suatu pengalaman baru dalam sinema Indonesia.<ref>[http://www.21cineplex.com/sehidup-tak-semati,movie,2301.htm, Laman Sehidup (Tak) Semati]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses pada 24 Mei 2010</ref>
 
== Pemeran ==