GTV (Indonesia): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 116:
}}
| former_callsigns = Global TV (2001-2017)
| former_channel_numbers = 51 UHF (analog)<br>44 UHF (digital)<br>24 UHF (digital)<ref>[http://settopboxtv-digital.blogspot.com/p/blog-page.html Daftar Frekuensi dan Lokasi pemancar Siaran Tv digital]</ref>
| former_affiliations = [[MTV Indonesia|MTV]] (2002-2012)
| effective_radiated_power = 120 kW (analog)<ref>[https://www.asiawaves.net/indonesia-tv.htm National Television Networks in Indonesia]</ref>
Baris 130:
== Sejarah ==
===Awal berdiri dan bersiaran===
GTV didirikan pada [[22 Maret]] [[1999]],<ref>[https://123dok.com/document/qv9proly-penelitian-sejarah-perusahaan-global-maret-tanggal-maret-mendapat.html BAB 3 OBYEK PENELITIAN Sejarah Perusahaan PT. Global TV. Maret 1999 dengan akta No. 14 tanggal 22 Maret 1999 dan mendapat Ijin]</ref> mulanya bernama '''Global IIFTIHAR Broadcasting''' atau '''Global Information Broadcasting'''<ref>[https://books.google.co.id/books?id=ZOTaAAAAMAAJ&q=Global+IIFTIHAR+Broadcasting+(GIB&dq=Global+IIFTIHAR+Broadcasting+(GIB&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjLmoez6sf5AhXR43MBHXb_DZIQ6AF6BAgDEAI ICMI bergerak: lintasan 10 tahun Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia]</ref> (disingkat '''GIB'''). Stasiun televisi ini awalnya merupakan proyek dari [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]] (ICMI) dan ''[[The International Islamic Forum for Science, Technology and Human Resources Development]]'' (IIFTIHAR), yang sejak 1994 sudah merencanakan untuk mendirikan sebuah
Global TV awalnya disiapkan untuk memulai siarannya pada Agustus 2000 (selama 8 jam perhari di 7 kota), dengan modal sebesar [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 80 juta dan bantuan teknis dari [[TV3]] [[Malaysia]].<ref name="Buku2"/><ref name="Buku3">[https://books.google.co.id/books?id=36W1AAAAIAAJ&q=global+tv+habibie&dq=global+tv+habibie&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjYucPp1bLuAhULb30KHdLEDkEQ6AEwA3oECAAQAg AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 5]</ref> Namun, karena terus mengalami kesulitan dalam memulai siarannya akibat kurang modal, pada tahun [[2001]], [[Global Mediacom|Bimantara Citra]] lewat anak usahanya, PT Panca Andika Mandiri (kemudian berganti nama menjadi [[Media Nusantara Citra|PT Media Nusantara Citra Tbk]]) mengakuisisi saham kepemilikan Global TV. Masuknya Bimantara ditandai dengan beberapa perubahan, seperti kehadiran orang-orang [[RCTI]] dalam manajemen Global TV contohnya Nenny Soemawinata.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=-xVXAAAAMAAJ&q=GlobalTV+soemawinata&dq=GlobalTV+soemawinata&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiA_7KGr6L0AhWls1YBHSX7DYAQ6AF6BAgDEAI Eksekutif, Masalah 263-268]</ref> Saat itu, operasional siarannya berada di Kawasan RCTI, Jl. Raya Perjuangan No. 1 [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat]], sempat menempati gedung Ariobimo Sentral di [[Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan]] dari tahun 2009 hingga 2016, kemudian kembali ke Kawasan RCTI (kini menjadi MNC Studios) dan dijadikan kantor pusatnya (bersama dengan [[MNCTV]]) hingga saat ini.
Pada tanggal [[8 Oktober]] [[2001]], Global TV memulai siaran percobaannya dengan awalnya hanya bersiaran di Jakarta menggunakan kanal 51 [[UHF]]. Kemudian, di tanggal 7 Maret 2002, Global TV dan [[MTV Asia|MTV]] menjalin kerjasama sehingga acara [[MTV Indonesia|MTV]] akan disiarkan oleh
===Perkembangan 2005-2017===
Setelah 3 tahun menayangkan MTV selama 24 jam, pada tanggal [[15 Januari]] [[2005]],<ref name=tvg/> Global TV mengubah status menjadi
Global TV kemudian hanya menyiarkan program MTV pada pukul 09.00–14.00 WIB dan 01.00–05.00 WIB saja.<ref name=tvg/> Program andalan MTV yang ditayangkan Global TV pada saat itu seperti MTV Ampuh dan MTV Global Room, dan sejak 2007 program MTV yang disiarkan di Global TV sudah diproduksi langsung oleh pihak MNC (bukan oleh MTV itu sendiri). Acara Global TV kemudian menjadi 8 jam untuk program sendiri, 8 jam untuk MTV dan 8 jam untuk Nickelodeon.<ref>[https://web.archive.org/web/20100722133439/http://www.globaltv.co.id/about About - Sekilas GlobalTV]</ref> Penayangan acara Nickelodeon berlangsung sejak Februari 2006. Pada awalnya pula, kartun dari Nickelodeon adalah kartun yang banyak di Global TV, tetapi sekarang juga menyiarkan kartun non-Nickelodeon, termasuk animasi [[Jepang]]. Pada tahun [[2011]], Global TV mulai menayangkan 100% Ampuh yang merupakan program musik varietas sejenis [[Dahsyat]] di [[RCTI]]. Sejak [[1 Januari]] [[2012]], Global TV tidak menayangkan [[MTV Indonesia|MTV]] lagi, kecuali untuk beberapa acara-acara tertentu seperti MTV EXIT. Global TV pun bertahan dengan mengandalkan program Nickelodeon dan acara yang kebanyakan ''in-house'', seperti ''[[Awas Ada Sule]]'', ''[[Abdel dan Temon]]'', ''[[Are You Smarter Than a 5th Grader?]]'' dan ''Petualangan Panji''.
Pada tanggal 28 Juni 2012, Global TV sempat membuat heboh karena [[Hary Tanoesoedibjo]], pemiliknya sempat menyatakan bahwa Global TV akan dijadikan sebagai
Setelah menghilangnya rumor akan menjadi TV berita, Global TV tampak "gamang" dalam memilih jenis programnya, dengan sempat mencoba beraneka ragam program yang umumnya berusia pendek. Seperti [[drama Korea]] (contohnya ''[[Descendants of the Sun]]'');<ref>[https://www.solopos.com/drama-korea-besok-descendants-of-the-sun-tayang-ulang-di-global-tv-836284 DRAMA KOREA : Besok, Descendants Of The Sun Tayang Ulang Di Global TV]</ref> [[telenovela]] (seperti ''[[María Mercedes (seri TV Meksiko)|Maria Mercedes]]'');<ref>[https://celebrity.okezone.com/read/2017/04/02/598/1656888/global-tv-siapkan-5-serial-telenovela-terpopuler Global TV Siapkan 5 Serial Telenovela Terpopuler]</ref> aneka [[sinetron]] baik dari produksi [[SinemArt]] (termasuk label Pop Soaps Productions), sinetron 2010-an seperti ''[[Preman Pensiun]]'', hingga sinetron 1990-an seperti ''[[Jin dan Jun]]'';<ref>[https://www.seputarbandungraya.com/2016/10/sinetron-preman-pensiun-kembali-tayang.html?m=1 Sinetron Preman Pensiun Kembali Tayang di Global TV]</ref><ref>[https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/74891/global-tv-tayangkan-jin-dan-jun-tuyul-dan-mbak-yul-jinny-oh-jinny Global TV Tayangkan Jin dan Jun, Tuyul dan Mbak Yul, Jinny oh Jinny]</ref> dan juga [[sitkom]] seperti ''Jeany & Soun Miun'' dan ''Epen Cupen The Series'' yang tak sesukses pendahulunya, seperti ''[[Awas Ada Sule]]''. Walaupun demikian, tetap ada acara yang tetap ditayangkan Global TV secara konsekuen dan menjadi andalannya, yaitu film Barat dan kartun-kartun untuk anak-anak (seperti ''[[Naruto]]'' dan ''[[SpongeBob SquarePants]]'').<ref>[https://rinaldo92aldo.wordpress.com/2014/12/27/mnc-media-smallest-and-most-imaginated-media-group/ MNC Media, “Smallest and Most Imaginated Media Group”]</ref>
===Pergantian nama menjadi GTV===
Sejak diluncurkan ulang dengan nama GTV dalam acara "Amazing 15" (11 Oktober 2017),
Layaknya pada saat bernama Global TV, pun akhirnya
== Acara ==
Baris 160:
== Kepemilikan ==
Komposisi kepemilikan PT Global Informasi Bermutu saat pertama kali didirikan didominasi oleh tokoh-tokoh ICMI, meliputi [[Achmad Tirtosudiro]] 40%, [[Jimly Asshiddiqie]] 30%, Ahmad Husin Lubis 10% (ketiganya mewakili ICMI dan IIFTIHAR), serta [[Nasir Tamara]] dan [[Muhamad Syahrul Ralie Siregar|M.S. Ralie Siregar]] 20% (keduanya dari pihak luar/profesional).<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=d4cNAQAAMAAJ&dq=global+tv+tamara&focus=searchwithinvolume&q=+tamara Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian]</ref><ref>[https://news.detik.com/berita/d-674821/digugat-rp-6-miliar-jimly-lempar-ke-zuhal-?tag_from=news_beritaTerkait Digugat Rp 6 Miliar, Jimly Lempar ke Zuhal]</ref> Beberapa waktu kemudian, saham Tirtosudiro dialihkan ke tokoh IIFTIHAR dan ICMI lainnya, [[Muhammad Zuhal]] akibat kesehatannya yang menurun.<ref>[https://insists.id/media-islam-media-online-dan-cetak/ Media dan Pekerjaan Rumah Terbesar Umat Islam]</ref> Tamara kemudian dijadikan sebagai pemimpin
Namun, ketika izin telah didapatkan, masalahnya adalah PT Global Informasi Bermutu tidak memiliki modal yang mencukupi, apalagi pada saat itu Indonesia sedang berada dalam ekonomi yang payah. Dalam perjalanannya, PT Global Informasi Bermutu sempat berusaha untuk menarik modal dari investor Muslim, sektor ekonomi syariah dan beberapa pengusaha (seperti [[Mahaka Media]]) tetapi tidak berhasil. Ide untuk mendirikan Global TV pun makin sulit digapai ketika Zuhal yang awalnya akan memberi modal pinjaman [[Bank Pembangunan Islam|IDB]] pada stasiun televisi ini tidak memenuhi janjinya (karena dialihkan untuk membangun [[Universitas Al Azhar Indonesia]]),<ref name="Buku4"/> padahal
Dikuasai oleh Bimantara membuat Global TV mampu bersiaran pada 2002. Permasalahannya adalah ketika bersiaran, justru Global TV tidak menyiarkan acara seperti yang diharapkan oleh pendiri awalnya, dengan fokus menyiarkan acara musik MTV. Menurut pemilik lama, hal ini dikarenakan kepemilikan di Bimantara sudah berubah, yaitu oleh [[Hary Tanoesoedibjo]] (HT) yang tidak memikirkan janji dan komitmen manajemen Bimantara sebelumnya. Di lain pihak, HT mengaku bahwa saat pemilik lama menjual sahamnya, izin Global TV adalah sebagai televisi umum, sehingga dibebaskan untuk menyiarkan acara apapun.<ref name="Buku7">[https://news.detik.com/berita/d-551555/nasir-tamara-akui-misi-global-tv-berubah-setelah-harry-tanoe-masuk Nasir Tamara Akui Misi Global TV Berubah Setelah Harry Tanoe Masuk]</ref><ref>[https://news.detik.com/berita/d-557428/iiftihar-sesalkan-perubahan-visi-dan-misi-siaran-global-tv IIFTIHAR Sesalkan Perubahan Visi dan Misi Siaran Global TV]</ref> Perubahan isi siaran ini sempat menimbulkan protes dan kekecewaan dari Muladi dan [[Komisi Penyiaran Indonesia|KPI]] pada Maret 2006 yang sempat meminta agar Global TV dikembalikan ke misinya semula (atau dibekukan izinnya),<ref>[https://m.liputan6.com/news/read/118488/izin-siaran-untuk-iglobal-tvi-disesalkan-muladi Izin Siaran untuk <i>Global TV</i> Disesalkan Muladi]</ref> tetapi HT tetap bergeming.<Ref>[https://news.detik.com/berita/d-552217/muladi-kirim-surat-ke-iiftihar-minta-tanggung-jawab-moral?tag_from=news_beritaTerkait Muladi Kirim Surat ke IIFTIHAR Minta Tanggung Jawab Moral]</ref><ref>[https://news.detik.com/berita/d-552280/harry-tanoe-izin-global-tv-siaran-umum-?tag_from=news_beritaTerkait Harry Tanoe: Izin Global TV Siaran Umum]</ref> Akibat perubahan isi siaran ini, pihak IIFTIHAR dan ICMI kecewa, tetapi tidak bisa berbuat banyak karena sudah tidak memegang saham mayoritas. Mereka akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari Global TV dengan menjual 30% sahamnya (dari PT Titian Paraputra Sejahtera) kepada pemilik 70% saham Global TV, PT [[Media Nusantara Citra]] (dahulu bernama PT Panca Andika Mandiri, kini merupakan induk perusahaan penyiaran milik Bimantara/HT)<ref>[https://www.mnc.co.id/file-mnccoid/files/mnccoid/Prospectus/VII%20-%20Keterangan%20Tentang%20Perseroan%20dan%20Anak%20Perusahaan.pdf PROSPEKTUS MNC 2007]</ref> senilai US$ 5 juta pada 21 Februari 2005<reF>[https://mediacom.co.id/files/contents/1573460437_1447413099_2nd%20Quarter%20Financial%20Statements%202005.pdf Lapkeu Q2 BMTR 2005]</ref> serta mundur dari berbagai jabatan penting di Global TV.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=KdvYDwAAQBAJ&pg=PA85&dq=Titian+Paraputra+Sejahtera&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjOi57J4LLuAhXZILcAHTtoBhMQ6AEwAXoECAgQAg#v=onepage&q=Titian%20Paraputra%20Sejahtera&f=false Televisi Berita di Indonesia, Model Baru Pertelevisian Nasional]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=tDZTDwAAQBAJ&pg=PA59&dq=global+tv+70%25&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwia09W94LLuAhX_6nMBHbCLCrsQ6AEwAHoECAEQAg#v=onepage&q=global%20tv%2070%25&f=false Masyarakat dan Teks Media: Membangun Nalar Kritis atas Hegemoni Media]</ref> Hasilnya, kepemilikan MNC atas Global TV mencapai 100%. Kondisi itu terus berlangsung hingga kini.
|