Pertempuran Teluk Leyte: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Suntingan Elusive Tako (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Suntingan Nyilvoskt (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Elusive Tako
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 12:
|combatant2 = {{Flag|Kekaisaran Jepang}}
|commander1 = {{Flagicon|United States|1912}} [[William Halsey, Jr.]]<br/>([[United States Third Fleet|3rd Fleet]])<br/>{{Flagicon|Amerika Serikat|1912}} [[Thomas C. Kinkaid]]<br/>([[United States Seventh Fleet|7th Fleet]])<br/>{{Flagicon|United States|1912}} [[Clifton Sprague]]<br/>(Taffy 3 / Task Unit 77.4.3)<br/>{{Flagicon|United States|1912}} [[Jesse B. Oldendorf]]<br/> (Task Group 77.2)<br/>{{Flagicon|Australia}} [[John Augustine Collins]]<br />([[Task Force 44|Task Force 74]])
|commander2 = {{Flagicon|Japan|naval}} [[Takeo Kurita]]<br />(CenterArmada ForceUtama)<br/>{{Flagicon|Japan|naval}} [[Shōji Nishimura]]{{KIA}}<br/>(SouthernArmada ForceSelatan)<br/>{{Flagicon|Japan|naval}} [[Kiyohide Shima]] <br/>(Pasukan diArmada Selatan)<br />{{Flagicon|Japan|naval}} [[Jisaburō Ozawa]] <br/>(Pasukan diArmada Utara)<br/> {{Flagicon|Japan|naval}} [[Yukio Seki]] {{KIA}} <br/>(''Kamikaze'')
|strength1 = '''Total ~300 kapal'''<ref>History of United States Naval Operations in World War II' by S.E. Morison- Volume XII 'Leyte' (Little, Brown & Co., Boston, 1963)</ref><br/>8 armada [[kapal induk]]<br />8 [[kapal induk ringan]]<br/>18 [[kapal induk kawal]]<br/>12 [[kapal tempur]]<br/>24 [[kapal penjelajah]]<br/>166 [[kapal perusak]] dan [[kapal perusak kawal]]<br/>Banyak [[PT boat]], [[kapal selam]], dan armada cadangan<br/>Sekitar 1,500 pesawat
|strength2 = '''67+ kapal'''<br/>1 armada [[kapal induk]]<br />3 kapal induk ringan<br/>9 kapal tempur<br/>14 kapal penjelajah berat<br/>6 kapal penjelajah ringan<br/>35+ kapal perusak<br/>300+ pesawat<ref>{{cite book|last=Thomas|first=Evan|title=Sea of Thunder|url=https://archive.org/details/seaofthunderfour00thom|year=2006|publisher=Simon & Schuster|location=New York, NY|isbn=978-0-7432-5221-8|pages=[https://archive.org/details/seaofthunderfour00thom/page/209 209]–210}}</ref>
|casualties1 = ~3,000 korban; <br/>1 kapal induk ringan,<br/>2 kapal induk kawal, <br/>2 kapal perusak,<br/> 1 kapal perusak kawal<br/> 200+ pesawat
|casualties2 = ~12,500 tewas; <br/>1 armada induk, <br/>3 kapal induk kawal<br/>3 kapal tempur, <br/>10 kapal penjelajah, <br/>11 kapal perusak tenggelam <br/> ~300 pesawat<ref>{{cite book|last=Thomas|first=Evan|title=Sea of Thunder|url=https://archive.org/details/seaofthunderfour00thom|year=2006|publisher=Simon & Schuster|location=New York, NY|isbn=978-0-7432-5221-8|page=[https://archive.org/details/seaofthunderfour00thom/page/322 322]}}</ref>
|Koordinat={{Coord|10.370|N|125.355|E|type:event|format=dms|display=inline,title}}}}
}}
{{Kotak Kampanye Filipina 1944–1945}}
 
'''Pertempuran Teluk Leyte''', yang([[Bahasa awalnyaFilipino|Filipino]]: ''Labanan sa golpo ng Leyte''; [[Bahasa Jepang|Japanese]]: レイテ沖海戦, <small>romaji:</small> ''Reite oki Kaisen'') dikenal juga sebagai '''Pertempuran Laut Filipina Kedua''', adalah pertempuran angkatan laut yang umumnya dianggap terbesar padadi [[Perang Dunia II]] dan, menurut beberapa kriteria, mungkin [[pertempuran angkatan laut terbesar dalam sejarah]]<ref name="Woodward1947">{{cite book|title=The Battle for Leyte Gulf|last=Woodward|first=C. Vann|authorlink=|year=1947|publisher=Macmillan|location=New York|isbn=|pages=|url= }}</ref><ref>{{cite web|title=The Largest Naval Battles in Military History: A Closer Look at the Largest and Most Influential Naval Battles in World History|url=http://militaryhistory.norwich.edu/largest-naval-sea-battles-in-military-history/|website=Military History|publisher=Norwich University|accessdate=7 Maret 2015}}</ref> yang melibatkan lebih dari 200.000 personel angkatan laut.
 
Pertempuran tersebutini terjadi di perairan [[Teluk Leyte]], dekat pulau [[Filipina]] [[Pulau Leyte|Leyte]], [[Pulau Samar|Samar]] dan [[Pulau Luzon|Luzon]], dari 23–26 Oktober 1944,. Pertempuran ini terjadi antara kombinasipersekutuan pasukan [[Amerika Serikat|Amerika]] dan [[Australia]] dan [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] sekaligus menjadi bagian dari [[Pertempuran Leyte|Invasi Leyte]] yang bertujuan untuk mengisolasi [[Jepang]] dari seluruh negara jajahannya di [[Asia Tenggara]], dimana pada saat itu merupakan sumber vital dari industri dan suplai [[Minyak bumi|minyak]].
 
Saat pertempuran berlangsung, Jepang hanya memiliki sedikit armada utama (Kapal Induk dan Kapal Tempur) dibandingkan Armada Kapal Induk yang dimiliki oleh Armada Persekutuan di Pasifik yang menujukkan betapa besarnya perbedaan kekuatan pada saat itu dalam perang.
Pertempuran tersebut terdiri dari empat pertempuran yang terpisah antara pasukan yang berlawanan: [[Pertempuran Teluk Leyte#Pertempuran Laut Sibuyan .2824 Oktober.29|Pertempuran Laut Sibuyan]], [[Pertempuran Teluk Leyte#Pertempuran Selat Surigao (25 Oktober)|Pertempuran Selat Surigao]], [[Pertempuran Teluk Leyte#Pertempuran Tanjung Enga. C3.B1o .2825.E2.80.9326 Oktober.29|Pertempuran Tanjung Engaño]] dan [[Pertempuran Samar]], serta aksi lainnya.<ref>{{cite web|title=Battle of Leyte Gulf|url=http://www.worldwar2facts.org/battle-of-leyte-gulf.html|work=World War 2 Facts|accessdate=17 Januari 2014}}</ref>
 
Pertempuran tersebut terdiri dari empat pertempuran yang terpisah antara pasukan yang berlawanan: [[Pertempuran Teluk Leyte#Pertempuran Laut Sibuyan .2824 Oktober.29|Pertempuran Laut Sibuyan]], [[Pertempuran Teluk Leyte#Pertempuran Selat Surigao (25 Oktober)|Pertempuran Selat Surigao]], [[Pertempuran Teluk Leyte#Pertempuran Tanjung Enga. C3.B1o .2825.E2.80.9326 Oktober.29|Pertempuran Tanjung Engaño]] dan [[Pertempuran Samar]], serta aksi lainnya.<ref>{{cite web|title=Battle of Leyte Gulf|url=http://www.worldwar2facts.org/battle-of-leyte-gulf.html|work=World War 2 Facts|accessdate=17 Januari 2014}}</ref>
Peristiwa tersebut merupakan pertempuran pertama dimana pesawat Jepang melakukan serangan ''[[kamikaze]]'' secara terorganisir.<ref name="Fuller1956"/><ref name="Morison1956"/>
 
Peristiwa tersebut merupakan pertempuran pertama dimana pesawat Jepang melakukan serangan ''[[kamikaze]]'' secara terorganisir, dan pertempuran ini adalah pertempuran laut terakhir yang melibatkan [[Kapal tempur|Kapal Tempur]] dalam sejarah.<ref name="Fuller1956"/><ref name="Morison1956"/> Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menderita kerugian besar dan tidak pernah berlayar dengan kekuatan yang sebanding setelah nya, karena sisa nya terdampar di galangan selama sisa perang karena kekurangan bahan bakar dan hal itulah yang menyebabkan Sekutu berhasil dalam operasi Invasi Leyte.
 
== Latar Belakang ==
Kampanye yang dilakukan Armada Sekutu di Bulan Agustus 1942 hingga Awal tahun 1944 menyebabkan Jepang menarik pasukannya dari banyak pangkalan di pulau-pulau bagian Utara dan Tengah samudera Pasifik, sembari mengisolasi banyak pangkalan mereka yang lain seperti [[Kepulauan Solomon|Pulau Solomon]], [[Kepulauan Bismarck]], Pulau Admiralty, [[Papua Nugini]], [[Kepulauan Marshall]], dan [[Pulau Wake]]
 
Pada Bulan Juni 1944, serangkaian Pendaratan Amfibi oleh Amerika Serikat yang dibantu oleh [[:en:United_States_Fifth_Fleet|Gugus Tugas Kapal Cepat Armada Kelima]] berhasil menduduki sebagian besar [[Kepulauan Mariana]] ( mengitari [[:en:Rota_(island)|Rota]] ). Pendaratan ini berhasil menembus Strategi Jepang, Pertahanan Cincin Dalam dan memberikan Amerika pangkalan udara yang mana pengebom jarak jauh [[B-29 Superfortress|Boeing B-29 Superfortress]] bisa menyerang Kepulauan Jepang.
 
 
Jepang melakukan serangan balik pada [[Pertempuran Laut Filipina]]. Angkatan Laut Amerika Serikat menghacurkan 3 Kapal Induk Jepang, merusak beberapa kapal dan menembak jatuh sekitar 600 pesawat tempur Jepang, sehingga menyisakan Angkatan Laut Jepang kekuatan udara untuk Kapal Induk dan sedikit pilot senior. Walau demikian, banyak kekuatan udara basis darat Jepang telah berkumpul di Filipina dianggap berbahaya apabila dilewati oleh banyak perwira tinggi di luar Kepala Staf Gabungan, termasuk Laksamana Chester Nimitz.
 
== Referensi ==