Pengeboman Surabaya (2018): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Radief97 (bicara | kontrib)
Radief97 (bicara | kontrib)
Baris 110:
* Pengurus Besar [[Nahdlatul 'Ulama|Nadhlatul Ulama]] ([[Nahdlatul 'Ulama|PBNU]]) mengecam dan mengutuk keras ledakan bom di tiga gereja di Surabaya. Dalam pernyataannya PBNU menyatakan bahwa segala macam tindakan yang menggunakan kekerasan yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian dan kekerasan bukanlah ciri ajaran Islam. PBNU juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mendukung penuh langkah aparat keamanan mengusut insiden ini.<ref>{{Cite news|url=https://www.voaindonesia.com/a/pbnu-dan-pgi-kecam-keras-ledakan-bom-di-tiga-gereja-di-surabaya/4391700.html|title=PBNU dan PGI Kecam Keras Ledakan Bom di Tiga Gereja di Surabaya|last=Mazrieva|first=Eva|newspaper=VOA Indonesia|language=id|access-date=2018-05-13}}</ref>
* Ketua Umum Pimpinan Pusat [[Muhammadiyah]], [[Haedar Nashir]], mengutuk, mengecam, dan menyesalkan atas terjadinya aksi bom bunuh diri di gereja Surabaya.
* Anggota Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama), [[Bachtiar Nasir]] mengutuk dan mengecam atas terjadinya aksi terorisme di Surabaya. Beliau mengatakan perencana, pendana, pelaku bahkan aktor pemboman Gereja di Surabaya akan mendapatkan kutukan dari Tuhan<ref>{{Cite web|last=Darmajati|first=Danu|date=2018-05-13|title=Bachtiar Nasir: Pembom Gereja di Surabaya Akan Dikutuk Allah|url=https://news.detik.com/berita/d-4018376/bachtiar-nasir-pembom-gereja-di-surabaya-akan-dikutuk-allah|website=detikNews|access-date=2022-11-11}}</ref>
 
=== Partai dan tokoh politik ===