Ekonomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan by 103.105.27.76 (bicara): Spam blog pribadi, tulisan tanpa sumber atau referensi terpercaya
Tag: Pembatalan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Baris 50:
 
=== Abad pertengahan ===
[[Berkas:Burying_Plague_Victims_of_TournaiBurying Plague Victims of Tournai.jpg|200px|jmpl|Wabah [[Kematian Hitam]] yang menyerang Eropa pada Abad Pertengahan mengakibatkan perubahan besar pada sistem ekonomi.]]
Sama seperti pada masa kuno, pada abad pertengahan kegiatan ekonomi juga masih berputar pada perdagangan di bidang pertanian, dan barang-barang pokok, serta terjadi dalam kelompok sosial tertutup.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Namun, beberapa perkembangan terjadi, antara lain munculnya kelompok-kelompok yang memberi modal bagi individu atau kelompok lain, terutama untuk bidang pelayaran, dan pengembangan wilayah kekuasaan.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Modal ini nantinya harus dikembalikan dalam bentuk penjualan barang yang didapatkan dari negara jajahan.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Proses peminjaman, dan penggantian uang ini berujung pada perintisan bank, dan munculnya [[ekonomi global]].{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Perdagangan [[saham]] juga mulai dikenal, khususnya setelah tahun 1513 setelah [[pasar saham]] pertama di dunia dibuka di [[Antwerpen]].{{sfn|Economy in the Middle Ages}}
 
Baris 59:
Petani merupakan pekerjaan yang paling umum.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Mereka tersebar di berbagai manor, mengabdi pada tuan yang berbeda-beda.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Selain bertani, petani juga memelihara kambing.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Tugas mengurusi kambing biasanya dilakukan oleh wanita, antara lain menggunting rambutnya, membuat wol, dan merajut pakaian.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Pekerjaan lain yang juga populer adalah seniman, termasuk mereka yang memproduksi komoditas dari kaca, kayu, tanah liat, dan besi.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Terdapat pula pekerjaan dalam bentuk jasa, antara lain dokter gigi, tukang cukur, guru, dan ahli bedah.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Selain itu ada pula kelas pedagang yang berkembang menjelang akhir [[Abad Pertengahan|abad pertengahan]]. Perkembangan kelas pedagang ini mendorong majunya wilayah perkotaan.{{sfn|Economy in the Middle Ages}}
 
Dampak dari kemajuan ini terutama terasa pada abad ke-12, dan ke-13.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Meski pertanian masih menjadi primadona, kelas pedagang mulai memiliki pengaruh besar dalam perekonomian.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Beberapa di antaranya bahkan memiliki pengaruh politik, dan membentuk serikat.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Serikat ini digunakan antara lain untuk mempengarhui kebijakan [[Pajak|pajak.]].{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Sistem serikat ini menandakan sebuah perubahan ke arah sistem ekonomi yang lebih matang karena harga-harga serta kualitas barang mulai diatur.{{sfn|Economy in the Middle Ages}}
 
Namun perkembangan ini terhambat ketika Kelaparan Besar, dan Wabah Kematian Hitam merebak.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Kelaparan Besar yang terjadi pada tahun 1315 menyebabkan kekacauan terhadap sistem agraris, yang semakin mundur, dan akhirnya mati bersamaan dengan matinya desa, dan kota-kota kecil yang mendukungnya.{{sfn|Economy in the Middle Ages}} Kematian Hitam juga memberikan efek yang sama—jutaan petani yang terinfeksi penyakit ini tewas. Akibat dari dua peristiwa ini adalah munculnya sistem-sistem baru baik di bidang ekonomi maupun pertanian.{{sfn|Economy in the Middle Ages}}
Baris 74:
Setelah dua Perang Dunia terjadi, dan perekonomian hancur akibatnya, pemerintah di banyak negara mulai mencari-cari cara untuk mengontrol arah perekonomian. Beberapa ekonom seperti [[Friedrich August von Hayek]] (1899-1992) dan [[Milton Friedman]] (1912-2006) melontarkan ide tentang pentingnya sebuah perdagangan global yang bebas. Namun kala itu ide dari [[John Maynard Keynes]] (1883-1946) diterima lebih luas. Keynes berpendapat bahwa pemerintah perlu mengontrol pasar secara kuat. Keynes yakin bahwa pemerintah dapat menghapus [[masalah ekonomi]], dan mempercepat pertumbuhannya dengan melakukan manipulasi terhadap [[permintaan agregat]]. Untuk menghormati pemikirannya, paham ini diberi nama [[Keynesianisme]].
 
Menurut Keynes, Ekonomi pasar tidak memiliki mekanisme untuk memastikan bahwa semua orang bisa bekerja, akibatnya [[pengangguran]] dapat terjadi. Keynes berpendapat bahwa negara perlu melakukan intervensi, dan manipulasi terhadap permintaan, dan permintaan agregat untuk mengurangi dampak negatif ini. Untuk melakukan hal tersebut, Keynes menekankan pentingnya pemerintah untuk melakukan [[Investasi|investasi.]]. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja, dan meningkatkan permintaannya (sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.
 
Pada tahun 1950-an, perekonomian Eropa, dan Amerika berkembang secara pesat. Periode ini disebut sebagai periode [[keajaiban ekonomi]]. Perkembangan pesat ini membawa satu jenis ekonomi baru: ekonomi berbasis konsumsi massa. Paham ini semakin berkembang setelah [[John Kenneth Galbraith]] (1908-2006) memperkenalkan konsep yang diberi nama [[ekonomi pasar sosial]] pada tahun 1956.