Ekonomika institusi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan Hysoccbodhoo (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Donipinayungannst Tag: Pengembalian |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
Baris 2:
{{wikify}}
[[Berkas:Desouk Economy Symbol.png|jmpl|Ilustrasi ekonomi institusional]]
'''Ekonomi institusional''' adalah [[mazhab]] pemikiran dalam ilmu [[ekonomi]], bahwa perilaku ekonomi (''economic behavior'') <ref>{{Cite journal|last=Ikhsan|first=Mohamad|date=2003|title=Reformasi Reformasi Institusi Dan Pembangunan Ekonomi|url=https://www.lpem.org/wp-content/uploads/2013/09/WP-1.pdf|journal=LPEM Working Paper|issue=1}}</ref> seseorang sangat dipengaruhi oleh institusi tertentu. Institusi sendiri dalam hal ini memiliki arti yang cukup luas dan secara singkat dapat didefinisikan sebagai “[[aturan]] main” dalam suatu kelompok masyarakat, baik yang sifatnya formal maupun informal, yang sengaja disusun untuk membatasi atau mengatur hubungan antar manusia yang ada dalam kelompok masyarakat tersebut. [[Institusi]] formal dapat berupa peraturan, [[regulasi]], hukum perundangan dsb.
Sementara [[institusi]] informal dapat berupa konvensi, tren, budaya, dan sebagainya. Dengan demikian institusi di sini tidak sama dengan [[organisasi]]. Mazhab institusional pada awalnya muncul sebagai sanggahan terhadap pandangan ekonomi [[Neoklasikisme|neo-klasik]] yang menyatakan bahwa perilaku [[ekonomi]] seseorang didasarkan pada keinginan setiap individu untuk memaksimalkan keuntungan (''maximizing profit behaviour'').
== Sejarah ==
Istilah “ekonomi institusional” (''institutional economics'') pertama kali diperkenalkan oleh Walton Hamilton pada tahun 1919. Namun tokoh-tokoh awal yang secara konvensional dianggap sebagai pendiri mazhab institusional dalam ekonomi diantaranya adalah Thorstein Veblen, Wesley Mitchell, dan [[
Lalu perkembangan mazhab neo-klassik yang secara luas mulai mengembangkan alat ekonometrik dalam analisisnya serta perkembangan mazhab ekonomi kesejahteraan (''Welfare Economics'') yang diusung oleh J.M. Keynes, membuat mazhab institusional menjadi semakin tertinggal karena dengan alat-alat analisis tersebut mazhab neo-klassik dianggap mampu untuk memberikan penjelasan secara empirik.
|