Genetika perilaku: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k -iw |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
Baris 7:
== Sejarah ==
[[Berkas:Francis Galton.jpg|jmpl|Francis Galton, tahun 1912]]
Penggunaan metode ''[[
Pada mulanya [[Francis Galton]] sebagai seorang [[polymath]] telah mempelajari banyak mata pelajaran termasuk heritabilitas kemampuan manusia dan karakteristik mental. Salah satu penyelidikan awal melibatkan studi silsilah besar tentang pencapaian sosial dan intelektual di kelas atas Inggris. Pada tahun 1869, 10 tahun setelah [[Charles Darwin|Darwin]] ''[[Asal Usul Spesies|On the Origin of Species]]'' dipublikasikan, Galton menuliskan ''[[
Selama tahun 1920 hingga 1960-an, pertanyaan dan pemikiran mengenai ''nature and nurture'' telah sangat mendominasi perkembangan penerapan teori yang ada pada masa ini. Setelah dipionirkan oleh Francis Galton, perkembangan dari studi ini kemudian berkembang menjadi gerakan ''[[Eugenics|eugenic]]'' sebagai bagian dari pandangan politik pada masa itu. Dari sudut pandang positive, penerapan teori ''eugenic'' telah dipakai untuk meningkatkan tingkat kesuburan populasi untuk kalangan masyarakat yang lahir dengan kondisi baik, atau yang lebih kentara disebut sebagai ''well born''. Oleh karena itu, tingkat kecerdasan genetis masyarakat secara umum telah dapat ditingkatkan melalui seleksi ''eugenic''. Pengembangan diawali dari studi sejarah keluarga menggunakan ''[[
Namun jika dilihat dari sudut pandang negative, penerapan eugenic tersebut dipakai untuk mengurangi dan mencegah kelahiran generasi yang dinilai tidak fit sehingga terjadi pembatasan untuk mengontrol tingkat kesuburan pada angka kelahiran di kategori tertentu. Hal ini diikuti dengan dilakukannya pemisahan dan pengurangan hak untuk berkeluarga. Perkembangan yang telah terjadi melalui metode ini kemudian telah menyebabkan penderitaan yang hebat dan rasa frustasi atas nilai kemanusiaan yang semakin berkembang pesat. Hal ini terjadi setelah adanya berbagai pelajaran kemanusiaan yang diikuti pemahaman dari berbagai pihak. Adapun penerapan ''eugenic'' tersebut dinilai tidak meningkatkan kehidupan generasi yang sudah ada, tidak menerima [[pluralisme]] dan pemahaman [[idealisme]] kesempurnaan manusia. Rangkaian kejadian ini disertai peraturan terburuk yang muncul pada masa itu akibat usaha untuk meningkatkan kualitas populasi manusia melalui [[ideologi]] [[Rasialisme|rasial]] [[Nazisme|Nazi]] ataupun [[Rekayasa sosial (keamanan)|rekayasa sosial]] [[Stalinisme|Stalinist]]. Sepanjang tahun bergulir, pandangan dan pemikiran ''eugenic'' di dunia kemudian berakhir setelah masa [[Perang Dunia I|perang dunia I]] dan [[Perang Dunia II|II]] karena adanya dorongan yang kuat akan keadilan atas kekejaman dan keyakinan yang bermasalah atas dasar kemanusiaan itu sendiri. Setelah masa perang berakhir, pandangan ini pun kemudian hanya didukung oleh kaum politik minoritas yang masih didukung oleh kalangan ilmuwan tertentu.<ref name=":1" />
|