Labu kuning: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan pranala dalam |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
Baris 1:
'''Labu kuning''' (''Cucurbita moschata'') atau '''waluh''' atau '''labuh''' adalah [[tumbuhan]] semak berkayu dan termasuk ke dalam keluarga [[Cucurbitaceae]]. Di Indonesia, ada 5 spesies yang disebut sebagai labu kuning atau waluh, yaitu ''[[Cucurbita maxima]]'', ''[[Cucurbita ficifolia
Di Indonesia, waluh biasanya dikonsumsi atau diolah untuk dikonsumsi dalam bentuk [[kolak]] atau [[makanan ringan]]. Bijinya atau disebut kuaci juga bisa dikonsumsi dan memiliki manfaat untuk mengurangi pembesaran [[Prostat|kelenjar prostat]]. Pada sebuah penelitian diketahui bahwa bijinya mengandung beberapa zat, di antaranya sejenis [[asam amino]] seperti m-karboksifenilalanina, pirazoalanina, asam amino butirat, etilasparagina, dan [[sitrulina]] serta sejumlah asam amino lain yang diperlukan kelenjar prostat seperti seminal alanina, glisina, asam glutamat dan mengandung unsur mineral Zn (seng) dan Mg (Magnesium).<ref>{{Cite web|title=Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch) – CCRC|url=https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=131|language=en-US|access-date=2021-09-26}}</ref> Di Manggarai, masyarakat setempat menggunakan akar tumbuhan ini untuk mengurangi rasa ngantuk yang berlebihan pada saat hamil muda.
|