David Napitupulu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 24:
'''David Napitupulu''' ({{lahirmati|[[Jambi]]|13|2|1935|[[Jakarta]]|18|3|2002}}) adalah seorang Politikus dan Pengusaha asal Indonesia. Ia merupakan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Indonesia untuk [[Meksiko|Republik Meksiko]] pada tahun 1988 - 1992. Selain itu, David juga merupakan Anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Republik Indonesia sejak [[1993]] hingga [[1998]].
 
== LatarRiwayat BelakangHidup ==
 
=== Latar Belakang ===
Sampai SLTA, David hanya aktif dalam kegiatan olahraga. Baru ketika menjadi mahasiswa, sekitar 1960-an, ia seperti terpanggil masuk organisasi, dan bergabung dengan Mahasiswa Pancasila (Mapancas), yang berafiliasi dengan IPKI. "[[Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia|IPKI]] adalah organisasi politik yang latar belakang kelahirannya didasarkan pada sifat-sifat kekaryaan, dan didirikan oleh anggota ABRI," kata David Napitupulu, menjelaskan pilihannya waktu itu.
 
Ketika pecah [[Gerakan 30 September|G-30-S/PKI]], David, yang ketika itu sudah memegang jabatan Ketua Umum Mapancas, menjadi salah seorang Ketua Presidium KAMI Pusat, organisasi yang menggerakkan mahasiswa turun ke jalan untuk menumbangkan Orde Lama. Tidak lama kemudian ia diangkat sebagai anggota DPR dari [[Partai Golongan Karya|Fraksi Karya Pembangunan—yangPembangunan]]—yang dijabatnya hingga kini (1986).
 
Di masa kecilnya, David ingin menjadi tentara. Niat itu urung karena ayahnya meninggal, ketika ia berusia 11 tahun. Sebagai anak tertua yang bersaudara delapan, ia waktu itu merasa harus membantu ibunya untuk kelangsungan hidup keluarga.Dalam perkembangan selanjutnya, David memilih menjadi orang Golkar, dan terakhir menjabat Wakil Sekjen DPP-nya. "Sejak 1967, saya melihat Golkar-lah yang menampung aspirasi yang dikembangkan IPKI pada waktu lahir," katanya.
Baris 42 ⟶ 44:
Keberanian David dan rekan – rekannya timbul, karena merasa taruhan nya adalah masa depan Bangsa dan Negara. Sasaran mereka sudah jelas, Presiden Soekarno harus menerima Tri Tuntutan Rakyat (Tritura), membubarkan PKI, meretul Kabinet 100 Menteri dan menurunkan harga. Tak heran, kalau tanggal 18 Januari 1966 itu merupakan hari yang takkan pernah dilupakannya. Anggota DPR atau Jenderal sekali pun, tidak akan pernah seberani tokoh – tokoh KAMI itu dalam mendebat Pemimpin Tertinggi Negaranya, secara terbuka. Apalagi kalau diingat, 3 (tiga) hari sebelumnya yakni pada tanggal 15 Januari 1966, mereka seolah – olah dimaki – maki oleh Presiden Soekarno di depan 100 Menteri Kabinet. Dengan suara geledeknya, Bung Karno seakan menuding mereka sebagai pihak yang akan mendongkelnya. Padahal mereka diundang hadir dalam sidang paripurna kabinet yang berlangsung di Istana Bogor saat itu.
 
Selaku Ketua Umum DPP Mahasiswa Pancasila yang terpilih tahun 1965 dan juga sebagai Ketua Presidium KAMI Pusat, David merasa harus memiliki keberanian untuk menyuarakan hati nurani Rakyat. Apalagi, Mahasiswa Pancasila (Mapancas) adalah organisasi mahasiswa, yang waktu itu berafiliasi dengan IPKI, sebuah organisasi politik yang kelahirannya di dasarkan pada sifat – sifat kekaryaan dan didirkan oleh beberapa pimpinan ABRI. Dibandingkan dengan teman – temannya sesama Eksponen’66, David Napitupulu mempunyai penampilan yang berbeda. Perbedaan ini terlihat dari sosok rekan – rekannya seperti [[Cosmas Batubara]], [[Sofjan Wanandi|Sofyan Wanandi]], [[Abdul Gafur]], [[Mar'ie Muhammad|Mar’ie Muhammad]], [[Firdaus Wadjdi]], [[Fahmi Idris]], YMV Suwarto, Tommy Wangke, Johny Sunarya dan beberapa rekan lainnya. Ada yang getol berpidato, ada yang lihai berargumentasi, ada yang pintar menyusun redaksi statemen, ada yang unggul dalam mengerahkan massa, ada yang gampang melakukan lobi dan ada yang senang berdebat. David memiliki peranan yang cukup penting karena berkat kelebihannya, Ia bisa melakukan lobi dengan kalangan perwira tinggi ABRI.
 
Dalam pembentukan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) bulan Desember 1965, David yang merupakan Ketua Umum DPP Mahasiswa Pancasila (Mapancas) menjadi salah seorang Ketua Presidium KAMI Pusat. Ketua – Ketua lain berasal dari berbagai Ormas, seperti Cosmas Batubara, [[Mohammad Zamroni]], dan Elyas.
 
Baris 48 ⟶ 51:
KAMI memang merupakan wadah yang paling efektif dalam menggalang aksi – aksi demonstrasi mahasiswa. Di dalamnya, seluruh bendera organisasi ekstra dan intra mahasiswa pendukung seolah melebur diri, agar bisa keluar dengan satu bendera yang sama. Di bawah bendera KAMI, seluruh mahasiswa bersatu padu, tanpa mempedulikan agama, suku, ideologi (kecuali komunis) dan bentuk organisasi asal, menuju satu sasaran yang sama, perubahan dan pembaruan, sebagaimana tertulis dan tersirat dalam Tritura.
 
David Napitupulu, Cosmas Batubara, dan [[Mar'ie Muhammad|Mar’ie Muhammad]] adalah tiga anggota Presidium KAMI yang merupakan konseptor utama Tritura pada tanggal 9 Januari 1966. Mereka didampingi oleh Syafrinus dan Ismed[[Ismid Hadad]] dari Biro Penerangan KAMI, Marga Siswa, Jalan Sam Ratulangi No. 1 Jakarta. Pembicaraan di antara mereka berlangsung lancer, tidak bertele – tele, karena tiga tuntutan yang digariskan, memang merupakan hal – hal yang paling mendesak waktu itu.
 
=== Dunia Kepemudaan dan Politik ===