Operasi Totem: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tujuan dan pemilihan lahan: Tambahan penerjemahan sesuai en.wiki
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Baris 7:
 
== Latar belakang ==
Pada awal [[Perang Dunia II]], Inggris mengadakan proyek [[senjata nuklir]] dengan nama kode "[[Tube Alloys]]", yang pada tahun 1943 [[Perjanjian Quebec]] satukan dengan [[Proyek Manhattan]] milik Amerika Serikat (AS); penyatuan itu menggabungkan proyek AS, Inggris, dan Kanada. Saat itu, pemerintah Inggris menyangka bahwa AS akan lanjut membagi teknologi nuklirnya—yang mereka anggap sebagai penemuan bersama—setelah perang dunia. Namun, ''[[Undang-Undang McMahon|United States Atomic Energy Act of 1946]]'' (''McMahon Act'') menghentikan kerja sama teknis proyek. Inggris tidak menginginkan kembalinya [[United States non-interventionism|kebijakan luar negeri isolasi diri AS]] dan tidak menginginkan kehilangan status [[Kekuatankekuatan besar|kekuatan besarnya]]nya. Maka dari itu, pemerintah Inggris memulai kembali usaha pengembangan nuklir mandiri di balik nama "''[[High Explosive Research|]]''High Explosive Research'']]" ("Penelitian Peledak Besar"). Bom atom Inggris yang pertama diuji dalam [[Operasi Hurricane]] di [[Kepulauan Montebello]], [[Australia Barat]] pada 3 Oktober 1952.
 
== Tujuan dan pemilihan lahan ==
Tujuan utama uji coba adalah menentukan batas jumlah [[plutonium-240]] yang dapat dimuat dalam sebuah bom. Plutonium yang digunakan pada perangkat awal Hurricane diproduksi dalam [[reaktor nuklir]] di [[Sellafield|Windscale]] tetapi ''[[Windscale Piles|]]''Windscale Piles'']] tidak memiliki kapasitas yang cukup atas bahan yang telah dirancang dalam program pemerintah Inggris sehingga delapan reaktor ditambahkan. Perubahan rancangan perangkat dibuat untuk produksi listrik dan [[plutonium]], lalu rancangan baru itu dinamakan PIPPA (''pressurised pile producing power and plutonium'', reaktor bertekanan yang menghasilkan tenaga dan plutonium).
 
Walaupun PIPPA menghasilkan plutonium yang lebih sedikit daripada ''Windscale Pile'', ia menghasilkan listrik yang dapat dipakai ulang sedangkan ''Windscale Pile'' mengonsumsi listrik sebanyak [[Pound sterling|GBP]] £340.000 dalam setahun untuk menjalankan kipas pendingin. Listrik yang dihasilkan lebih mahal daripada mesin konvensional bertenaga batu bara tetapi hal ini tertutupi dengan nilai plutonium yang dihasilkan, sekitar £100 per gram. Konstruksi PIPPA yang pertama dimulai di ''[[Calder Hall|]]''Calder Hall'']] pada Maret 1953. Karena masalah biaya, PIPPA dioperasikan sehingga plutonium-240 yang dihasilkan lebih banyak daripada [[plutonium-239]] dibandingkan dengan material yang dihasilkan oleh perangkat ''Windscale''. Karena plutonium-240 mudah mengalami [[Pembelahan spontan|fisi spontan]], [[Criticality accident|kritikalitas yang tidak disengaja]] dan ''[[Fizzle (ledakan nuklir)|fizzle]]'' akan mengurangi [[Daya ledak senjata nuklir|daya ledak]]. [[Uji coba nuklir]] dibutuhkan untuk mengukur efek peningkatan proporsi plutonium-240.
 
Pada saat itu, [[Angkatan Laut Britania Raya]] tidak dapat memberi akomodasi layaknya pada Operasi Hurricane sehingga Kepulauan Montebello tidak dapat dipakai sebagai lahan uji coba. Pencarian pilihan lahan lain di daratan utama di sekitar [[RAAF Woomera Rocket Range Complex|''Woomera Rocket Range'']] sudah dimulai sejak Juni 1952. Survei lahan dilaksanakan oleh [[Len Beadell]], [[Ilmu ukur wilayah|surveyor]] [[RAAF Woomera Range Complex|''Anglo-Australian Long Range Weapons Establishment'']] (LRWE). Harry Pritchard, kepala pengawas daerah itu, meminjamkan helikopter [[Bristol Sycamore]]. Sebuah lahan yang awalnya diberi nama kode X200, kemudian dinamai Lapangan Emu, dipilih—hamparan tanah liat dan batu pasir yang kering dan datar, terisolasi di [[Gurun Victoria Besar]] dengan jarak 480  km dari barat laut [[Woomera, Australia Selatan]]. ''[[Claypan]]'' alami (lapisan tanah sebelah bawah yang padat, kompak, dan [[Permeabilitas|berpermeabilitas]] lambat) yang dikenal sebagai ''Dingo Claypan'' menjadi lapangan terbang siap pakai. Pada Agustus tahun yang sama, [[William Penney, Baron Penney|William Penney]]—kepala pengawas penelitian alat perang (''chief superintendent armament research'', CSAR) di [[Kementerian Pemasok|Kementerian Pemasok Britania Raya]] dan kepala usaha pengembangan senjata nuklir Inggris—memberi tahu [[William Alan Stewart Butement|W. A. S. Butement]]—kepala peneliti [[Departemen Pemasok Australia]]—tentang niatnya mengunjungi Lapangan Emu sebelum uji coba Hurricane dilaksanakan. Butement memperingati Penney bahwa wilayah itu jauh untuk dijangkau dan bahwa Beadell dkk. mungkin adalah orang-orang pertama yang bukan dari [[Suku Aborigin Australia|suku Aborigin]] yang sampai di sana.
 
[[John Douglas Cockcroft|John Cockcroft]]—direktur ''[[Atomic Weapons Research Establishment]]'' (Badan Riset Senjata Nuklir Britania Raya, AWE)—mengajukan permintaan formal atas studi kelayakan kepada [[Robert Menzies|Perdana Menteri Australia Robert Menzies]] dalam pertemuan pada 4 September. Pertemuan itu juga membahas kehadiran Butement dan [[Leslie Harold Martin|Leslie Martin]]—penasihat saintifik pertahanan Australia—sebagai peninjau uji Hurricane; pembentukan ''[[Australian Atomic Energy Commission]]'' (Komisi Tenaga Atom Australia, AAEC); dan suplai uranium Australia kepada Britania Raya. Cockcroft melaporkan kepada [[Roger Makins]] dari ''[[Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan|Foreign Office]]'' (Kementerian Luar Negeri Britania Raya) tentang persetujuan Menzies atas peninjauan lahan Lapangan Emu oleh Penney. Si peninjau lahan tersebut terbang ke ''Dingo Claypan'' menggunakan [[Percival Prince]] milik [[Angkatan Udara Britania Raya]]. Ia dibarengi Pritchard, Butement, Martin, Ben Gates (pejabat setempat), Ivor Bowen (pegawai Kementerian Pemasok Britania Raya untuk Melbourne), dan [[Omond McKillop Solandt|Omond Solandt]] (dari ''[[Defence Research and Development Canada|Canadian Defence Research Board]]'' [Dewan Riset Pertahanan Kanada]). Mereka mengadakan pemeriksaan menggunakan helikopter dan [[Land Rover]], daerah dengan tanah liat berpasir yang ringan dapat dijelajahi dengan mudah menggunakan kendaraan bermotor. Kekurangan lahan Lapangan Emu juga dibahas, termasuk ketiadaan jalan yang menunjang segala cuaca dari Woomera.