Raja Sitempang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nanda Baho (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
Baris 24:
| label3 = 3 | data3 = {{{gen3 | Tuan Sori Mangaraja}}}
| label4 = 4 | data4 = {{{gen4 | (Nai Ambaton)Tuan Sorba Dijulu }}}
| label5 = 5 | data5 = {{{gen5 |
| label6 = 6 | data6 = {{{gen6 | Ompu raja Pangururan (Raja Sitanggang)}}}
| label7 = 7 | data7 = {{{gen7 |'''R.Panukkunan R.Pangadatan R. Panguluoloan=''' '''[[Sigalingging]]'''}}}
Baris 36:
| persatuan = ''Pomparan ni si Raja Naiambaton'' (disingkat '''PARNA'''). ''Sisada anak, sisada boru''.
| kerabat =
| sub-marga =
| turunan = Sitanggang Bau, Sitanggang Lipan, Sitanggang Upar, Sitanggang Silo, Sitanggang Gusar, [[Sigalingging]], [[Manihuruk]] , [[Sidauruk]], Tendang, Banurea, Manik, Beringin, Gajah, Berasa, Garingging
| mataniaribinsar =
Baris 50:
''Raja Sitempang/Raja Natanggang adalah anak Raja Nai Ambaton. Atau dengan kata lain mereka adalah Keturunan Si Raja Batak dari garis keturunan Isumbaon yang sering disebut garis Mataniari, berbeda dengan garis keturunan Guru Tatea Bulan yang disebut garis Bulan.''
Raja Sitempang menikah dengan Siboru Portimataniari <ref>
Dari Sitanggang Silo yang merupakan anak ketiga dari Raja Pangadatan, mempunyai tiga anak yaitu Manggilang Bosi (Silo),
Baris 58:
Tateabulan dan Isumbaon adalah dua dari tiga putra Si Raja Batak, "orang Batak pertama". Dari kelompok Isumbaon inilah dipercaya Raja Isumbaon sebagai pendiri Pangururan yang merupakan pusat penyebaran keturunan Raja Naiambaton dan dari keturunan Raja Naiambaton, hanya Sitanggang lah yang mewarisi golat/tanah [[Pangururan]].
Hal ini ditunjukkan dengan dominannya marga Sitanggang di bius Pangururan.<ref>
tot de kennis van de stamverwantschap, de inheemsche rechtsgemeenschappen en het grondenrecht der Toba- en Dairibataks''' Oleh: W. K. H. YPES. 1932.</ref>
Baris 66:
== Turi turian Raja Sitempang ==
Raja Sitempang <ref>
Menurut legenda Guru So Dundangon terlahir dengan kesaktian, sehingga wujudnya tidak serupa dengan manusia biasa, ia berwujud seperti Ular Naga yang besar saat siang, dan malam berubah menjadi lelaki dengan wajah yang teramat tampan. Legenda tentang Guru So Dungdangon tak hanya tersohor di Pangururan tetapi sampai ke desa-desa tempat marga-marga lain, dan Guru So Dundangon dikenal sebagai ‘manusia setengah dewa’ dan disembah oleh sebagian orang. Selanjutnya dalam suatu kisah lain Guru So Dundangon karena kesaktiannya harus pergi meninggalkan keluarganya terutama saudara kembarnya Si Boru Pinta Haumason ke negeri yang jauh untuk mengamalkan kesaktiannya itu, tak diketahui dimana ia tinggal dan siapa keturunannya. Lalu putra kedua dari istri Si Boru Biding Laut III adalah Raja Sitempang. Kelak dialah yang meneruskan kerajaan Isumbaon di Pangururan Samosir, dan keturunannya bergelar Raja Pangururan. Istri II Raja Nai Ambaton adalah Si Boru Anting-anting. Si Boru Anting -anting mempunyai 1 orang anak laki-laki yaitu Raja Nabolon. Tidak diketahui siapa yang lebih dulu lahir apakah Raja Sitempang atau Raja Nabolon, tetapi Raja Sitempang adalah putra dari istri yang pertama.
Baris 82:
{{main|Tarombo Batak}}
[[Berkas:Tarombo raja batak sigalingging.png|705x705px|al=]]
<br />CATATAN TAROMBO RAJA SITEMPANG <ref>
TAROMBO RAJA SITEMPANG ANAK NI RAJA NAIAMBATON
|