Runtuhnya bursa efek: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
Baris 3:
== Penyebab ==
[[Berkas:Unemployed men during the Great Depression.jpg|jmpl|230x230px|Sebuah
Jatuhnya bursa efek dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor manusia seperti [[penjualan panik]], [[krisis politik]], hingga [[perang]]. Sementara untuk faktor non-manusia seperti [[Pandemi|pandemi penyakit]], [[bencana alam]] atau bahkan suatu [[kecelakaan]] [[transportasi]] yang menyorot perhatian publik juga dapat membuat pasar saham anjlok. Namun yang paling sering terjadi justru adalah faktor manusia, terutama penjualan panik saat menghadapi (
== Akibat ==
Baris 12:
Sejak [[Depresi Besar]] pada 1929, pasar saham terus berinovasi seiring berkembangnya teknologi. Para pelaku sahah mulai menggunakan teknologi komputer, di mana dengan teknologi mereka dapat menghitung risiko yang terjadi dengan [[algoritme]] komputer. Para analis pasar kemudian mengadopsi kemampuan algoritma komputer ini untuk mencegah [[investor]] melakukan kekeliriuan manusiawi yang dapat menimbulkan kerugian bagi pasar saham.<ref name=":0" />
Saat pasar saham jatuh untuk waktu yang lama, banyak investor kemudian secara panik menjual saham mereka untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Namun hal itu justru akan membuat kekacauan semakin parah. Hal yang seharusnya dilakukan oleh para investor saham adalah memperbaiki [[portofolio]] mereka setelah [[resesi]] dengan mengalihkan investasinya ke produk non-saham, seperti [[emas]], [[perak]] atau bahkan
== Referensi ==
[[
|