Salihiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
 
Baris 24:
| flag_s1 =
}}
'''Salīḥiyah''' ({{Lang-ar|بنو سليح}}), juga hanya dikenal sebagai '''Salīḥ''' atau oleh keluarga kerajaan mereka, '''Zokomid''' (dalam [[ Arab]] yang dikenal sebagai ''Ḍajaʿima'') adalah Arab dominan ''[[foederati]]'' dari [[Kekaisaran Bizantium]] pada abad ke-5. Mereka menggantikan [[Tanukhid]], yang dominan pada abad ke-4, dan pada gilirannya dikalahkan dan digantikan oleh [[Ghassanid]] pada awal abad ke-6.
 
Kaum Salihiyah awalnya terkonsentrasi di wilayah [[Lembah Sirhan]] dan [[Kegubernuran Balqa|Balqa]], tetapi menyebar hingga ke [[Suriah (wilayah)|Suriah]] bagian utara setelah memasuki dinas Kekaisaran Bizantium. Kaum Salihiyah dituduh memungut pajak dari [[Badui]] yang berusaha untuk tinggal di ''[[Limes Arabicus]]'' dan melindungi perbatasan Bizantium dari perampok Badui dari [[Semenanjung Arab]] dan [[Gurun Suriah]].
Baris 33:
Periode Salihiyah jauh lebih tidak jelas daripada periode Tanukhid sebelumnya (abad ke-4) dan periode Ghassanid kemudian (abad ke-6) karena kelangkaan sumber yang tersedia.{{sfn|Shahid|1989|p=233}} Satu-satunya sumber Yunani yang menyebutkan suku tersebut, yaitu keluarga kerajaan Zokomid, adalah [[Sozomen]] (w. ca. 450 CE); yang terakhir telah digambarkan sebagai "berharga untuk menulis sejarah "foederati" Arab pada abad keempat dan kelima", menurut sejarawan modern [[Irfan Shahîd]].<ref>Shahid, hal. 243.</ref>
 
Sumber-sumber Arab yang menjelaskan tentang Salihiyah juga sedikit, kecuali sejarawan Arab abad pertengahan [[Hisham ibn al-Kalbi]] (w. 819),{{sfn|Shahid|1989|p=233}} yang mendokumentasikan [ [silsilah]] dan beberapa sejarahnya dalam ''Jamharat al-Nasab''.<ref name="Shahid235">Shahid, hal. 235.</ref> Tidak seperti dokumentasinya tentang suku-suku Arab lainnya, Hisyam tidak menerima informasinya secara langsung dari suku Salihiyah, karena hanya sedikit jika ada yang tersisa di masa hidupnya; sebaliknya, sebagian besar informasinya berasal dari suku-suku yang pernah berinteraksi dengan kaum Shalihiyah, yaitu Ghassaniyah, [[Banu Kalb]] dan [[Kerajaan Jenis|Kinda]]].<ref>Shahid, hlm. 236.</ref> Ketika digabungkan dengan sumber Yunani lainnya, abad ke-6 [[Theophanes of Byzantium]], yang menyebutkan kebangkitan Ghassanid, catatan Hisham lebih dipercaya.<ref>Shahid, hlm. 243– 244.</ref>
 
Sebagian besar referensi lain untuk Salihiyah dalam sumber-sumber Arab berasal dari karya Hisyam.<ref name="Shahid235"/> Untuk kejatuhan Salihiyah, ''al-Muḥabbar'', yang ditulis oleh murid Hisyam [[Ibn Habib]], dianggap sebagai sumber yang paling penting,<ref>Shahid, hal 283.</ref> sedangkan ''Tarikh'' dari [[Ya'qubi]] dianggap "paling berharga untuk [[onomastik|onomastik]] dan [ [toponymy|toponymic]] presisi", menentukan "periode kejatuhan Salih" dan "istilah ''foedus''" antara penerus Ghassanid Salihiyah dan Bizantium.<ref name="Shahid285">Shahid, hal . 285.</ref> Karya-karya sejarawan abad ke-10 [[Hamza al-Isfahani]] juga memberikan kontribusi detail untuk rekonstruksi kejatuhan Salihiyah.<ref name="Shahid285"/>
 
== Silsilah ==
Baris 58:
Zokomid lainnya, Sabīṭ ibn al-Mundhir, menjabat sebagai ''jābī'' (pemungut pajak), yang bertugas mengumpulkan pajak dari suku-suku Arab di Oriens atas nama otoritas Bizantium.<ref name="Shahid256">Shahid, hal. . 256.</ref> Dia mungkin telah didelegasikan wewenang ini oleh Raja Dawud. Hal ini penting, menurut Shahid, karena menyoroti "fungsi filum Arab Bizantium: mereka tidak hanya berperang tetapi juga mengumpulkan pajak untuk kekaisaran dari sesama orang Arab".<ref name="Shahid256"/> Sabit dibunuh oleh kepala suku Ghassanid yang tuli dan bermata satu, Jidʿ ibn Amr, ketika Sabit berusaha mengumpulkan pajak dari Ghassanid.<ref name="Shahid255">Shahid, hlm. 255.</ref> Tindakan ini memicu perang Salihiyah–Ghassanid yang berakhir dengan kemenangan Ghassanid dan supremasi mereka selanjutnya atas suku federasi Arab Byzantium.<ref name="Shahid255"/> Ghassanid telah melintasi ''Limes Arabicus '' sekitar 490 dan diwajibkan untuk membayar upeti kepada wali Salihiyah dari ''Limes''.<ref>Shahid, hlm. 282–283.</ref> Ketentuan upeti Ghassaniyah, menurut Ibn Habib , satu dinar, satu setengah dinar, dan dua dinar, untuk setiap suku Ghassanid, tergantung pada status mereka.<ref>Shahid, hal. 288.</ref>
 
Pembunuhan Dawud, Ziyad dan Sabit, penurunan kekuatan Salihiyah setelah kampanye Vandalisme 468, dan serangan oleh Kindites dan Ghassanid yang kuat di Arabia menjelang akhir abad ke-5, semuanya menyebabkan status Salihiyah melemah hingga 502, ketika Ghassaniyah secara resmi menjadi federasi Arab yang dominan di Byzantium.<ref name="Shahid537">Shahid, hal. 537.</ref> Setelah itu, Shahid menunjukkan bahwa Salihiyah terus beroperasi, tetapi diturunkan.<ref>Shahid, hal. 301.</ref> Antara 502 dan 529, mereka kemungkinan besar merupakan salah satu dari banyak ''foederati'' Arab dan langsung menjawab ''[[dux]]'' (gubernur) provinsi mereka atau ''[[magister militum per Orientem]]'' (komandan pasukan lapangan Oriens).<ref name="Shahid302">Shahid, hal. 302.</ref> Periode waktu ini mungkin merupakan ''[[floruit]]'' ārith ibn Mandala, filum Zokomid terakhir, menurut tabel silsilah ''Jamharat''{{'}}. <ref name="Shahid265">Shahid, hal. 265.</ref> Menurut [[Ibn Duraid|Ibn Durayd]], penyair [[Tayy]]id [[Amir ibn Juwayn]] mengatakan dalam sebuah puisi bahwa Harith ibn Mandala melakukan ekspedisi penyerangan, kemungkinan atas nama Bizantium, melawan suku Arab, mungkin [[Banu Asad]], dan tidak pernah kembali.<ref name="Shahid265"/>
 
Ketika Ghassaniyah di bawah raja mereka [[Jabalah IV ibn al-Harith|Jabala ibn al-Ḥarith]] dijadikan filum tertinggi atas semua suku federasi Arab, Salihiyah menjadi bawahan Ghassanid, meskipun ketegangan dan kemungkinan bentrokan tampaknya bertahan antara mereka.<ref name="Shahid302"/> Pada tahun 580, hubungan antara Ghassanid dan Bizantium menjadi sangat penuh, dan otoritas atas suku-suku federasi Arab kembali didesentralisasi.<ref name="Shahid537"/> Salihiyah mungkin telah merdeka Ghassanid sebagai akibatnya, dan salah satu filum mereka berpartisipasi dalam pengepungan Bizantium [[Mardin]] pada tahun 586.<ref name="Shahid537"/>
Baris 66:
Para Salihiyah kemungkinan tersebar di seluruh [[Bilad al-Sham]] (Suriah Islam) dan [[Irak]] dan klan mereka mungkin telah bergabung dengan suku-suku lain.<ref name="Shahid538">Shahid, hal. 538.</ref> Hanya satu Salihiyah, seorang Usamah bin Zayd al-Sal tertentu, yang menjadi terkenal selama era Islam.<ref name="Shahid538"/> Dia melayani para khalifah [[Khalifah Umayyah|Umayyah]] [[al -Walid I]] dan [[Sulaiman ibn Abd al-Malik]] sebagai pengawas mereka dari ''[[kharaj]]'' (pajak tanah) di Mesir dan [[Yazid II]] dan [[Hisham ibn Abd al -Malik]] sebagai "[[katib|kātib]]'' "juru tulis" mereka.<ref name="Shahid982">Shahid, encyc., hal. 982.</ref> Jika tidak, Kekristenan Salihiyah yang setia membuat mereka terisolasi di era Islam, tidak seperti Tanukhid dan Ghassaniyah, yang anggota dan klannya terus berkembang.<ref name="Shahid982"/>
 
Menurut berbagai ahli geografi era [[Abbasid Caliphate|Abbasid]]], anggota Shalih ditemukan tinggal di dekat [[Kufah]] bersama sekutu [[Tayy]]id mereka, dan di dekat [[Latakia]].<ref name= "Shahid304"/> [[Al-Bakri]], yang menyimpan catatan Ibn Shabba tentang Salihiyah, melaporkan bahwa keturunan Shalihid masih mendiami al-Balqa dan Huwwarin pada saat Ibn Shabba menulis karyanya pada tahun 876.<ref name= "Shahid249"/>
===Era modern===
Di zaman modern [[Yordania]] (al-Balqa), keberadaan Salihi kuno dibuktikan di berbagai tempat: desa al-Salīḥī sekitar 20 kilometer barat laut [[Amman]], mata air Ayn al-Salīḥī dan mata air Ayn al-Sal. Lembah Wādī al-Sal. Selain itu, di sekitar tempat-tempat ini hidup suku al-Salīḥāt (Sleiḥat); Shahid menegaskan bahwa yang terakhir adalah "hampir pasti, karena kelangkaan nama, keturunan Salid kuno".<ref name="Shahid982"/>