Seto Mulyadi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
Baris 5:
|image = Kak Seto Mulyadi on Ini Talkshow Netmediatama.jpg
|alt =
|caption = Seto di acara ''[[Ini Talkshow
|birth_name = Seto Mulyadi
|birth_date = {{birth date and age|1951|8|28}}
Baris 31:
Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto lahir di [[Klaten]] pada 28 Agustus 1951. Sejak kecil, ia dikenal sebagai sosok yang bandel dan tidak bisa diam. Ia juga pernah beberapa kali jatuh hingga sempat mengalami [[fobia]], tetapi ia selalu melatih diri agar fobia tersebut hilang dengan melakukan aktivitas ekstrim seperti [[parkour]].<ref name="psikolog">{{Cite news|date=5 Januari 2021|editor-last=Lestari|editor-first=Vega Dhini|title=SISI LAIN Kak Seto, Psikolog Anak yang Jago Parkour, Ternyata Masa Kecilnya Bandel: Nggak Bisa Diam|url=https://newsmaker.tribunnews.com/2021/01/05/sisi-lain-kak-seto-psikolog-anakyang-jago-parkour-ternyata-masa-kecilnya-bandel-nggak-bisa-diam|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|accessdate=23 Januari 2021|first=Vega Dhini|last=Lestari|language=id}}</ref><ref>{{cite web |website=Kompas.com |title=Lakukan Parkour dan Viral, Kak Seto: dari Kecil Memang Saya Bandel |first=Baharudin |last=Al Farisi |date=5 Januari 2021 |accessdate=23 Januari 2021}}</ref>
Kak Seto hijrah ke [[Jakarta]] lantaran kecewa tidak diterima di Fakultas Kedokteran [[Universitas Airlangga]] maupun [[Universitas Indonesia]]. Dari kekecewaannya itu, ia memutuskan untuk pindah ke Jakarta meski tanpa bekal dan keahlian apapun. Di sana, ia memulai hidup dengan kerja serabutan sembari menunggu tes Fakultas Kedokteran tahun berikutnya. Tidak berjodoh dengan Fakultas Kedokteran, Kak Seto lantas memutar tujuan dan masuk Fakultas Psikologi atas saran [[Pak Kasur]] yang ia kenal sejak ia menjadi asisten pemilik Taman Kanak-kanak.<ref name="profil" /> Kak Seto menyelesaikan pendidikan Sarjana di [[Fakultas Psikologi Universitas Indonesia]] pada 1981, Pendidikan Magister Bidang Psikologi Program Pascasarjana Universitas Indonesia pada 1989, dan meraih gelar Doktor bidang Psikologi Program Pascasarjana Universitas Indonesia pada 1993.<ref name="bio" />
Menjadi asisten Pak Kasur adalah pekerjaan ayah empat anak kala itu yang kemudian dilanjutkan dengan mengisi acara ''Aneka Ria Taman Kanak-kanak'' bersama [[Henny Purwonegoro]].<ref>{{cite web |url=https://rri.co.id/humaniora/info-publik/890860/ulang-tahun-ini-profil-kak-seto |title=Ulang Tahun, Ini Profil Kak Seto |first=Hanna |last=Pratiwi |date=31 Agustus 2020 |accessdate=23 Januari 2021 |website=[[Radio Republik Indonesia]]}}</ref> Di sana, Kak Seto mendongeng, mengisi acara belajar sambil bernyanyi, dan bermain sulap bersama anak-anak. Ilmu yang didapat dari Pak Kasur ia gabungkan dengan ilmu yang ia miliki, yakni teknik sulap yang telah ia pelajari sejak duduk di bangku [[Sekolah Dasar]]. Sedangkan ilmu mendongeng didapat melalui belajar dan berdasarkan pengalamannya.<ref name="profil" />
Menjadi bagian dari anak-anak memang dituntut untuk selalu kreatif, menyeimbangi pikiran-pikiran kreatif dan penuh imajinasi. Saat itulah karakter Si Komo diciptakan oleh Kak Seto.<ref>{{cite web |url=https://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/kilas-balik-kak-seto-mulyadi-pencipta-si-komo-dan-sudah-50-tahun-mengabdi-di-dunia-anak-anak-b94414.html |title=Kilas Balik Kak Seto Mulyadi, Pencipta Si Komo dan Sudah 50 Tahun Mengabdi di Dunia Anak-anak |date=10 April 2020 |accessdate=23 Januari 2021 |website=Kapanlagi.com |first=Luthfia Miranda |last=Putri}}</ref> Berupa boneka Si Komo dan lagu yang diciptakan, karakter Si Komo menguat dan banyak dikenal. Acaranya banyak ditunggu dan membuat namanya kian tenar, kondisi perekonomiannya pun membaik.<ref name="profil" />
Kesuksesan inilah yang kemudian mengantarkan Kak Seto memborong beberapa penghargaan seperti ''The Outstanding Young Person of the World'', [[Amsterdam]]; kategori ''Contribution to World Peace'', dari Jaycess International pada [[1987]]. Ia juga mendirikan Yayasan Mutiara Indonesia dan Yayasan Nakula Sadewa. Pada [[1998]], ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum [[Komisi Nasional Perlindungan Anak]]. Kecintaannya pada anak-anak jugalah yang mengantarkannya membagi kisah lewat buku yang ia tulis, ''Anakku, Sahabat, dan Guruku''.<ref name="profil">{{Cite news|url=https://m.merdeka.com/seto-mulyadi/profil/ |title=Profil Seto Mulyadi |accessdate=23 Januari 2021 |work=[[Merdeka.com]]|language=id }}</ref>
=== Homeschooling Kak Seto ===
|