Sutedi Senaputra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Baris 20:
|allegiance = {{flag|Indonesia}}
|serviceyears = 1958-1960
|rank = [[Berkas:kapten_pdh_alkapten pdh al.png|25px]] [[Kapten]] [[KKO]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Navy.svg|25px]] [[TNI Angkatan Laut]]
|unit = [[KKO]] ([[Korps Marinir]])
Baris 45:
Pada tanggal 11 Januari 1960. Situasi mencekam dirasakan oleh Letnan Dua KKO [[Kahpi Suriadiredja|Kahpi Soeriadiredja]] , saat dia dan dua peleton pasukan KKO-AL dari Detasemen Pendarat (DETAP) memasuki kawasan Gunung Wian, sebuah bukit kecil di Tatelu, Minahasa Utara. Tiap kaki melangkah, selalu saja para prajurit KKO-AL mendapat gangguan, baik tembakan dari regu musuh maupun tembakan bidik dari para sniper gerilyawan Permesta.
 
Pergerakan dua peleton DETAP pimpinan Wakil Komandan Kompi [[Kahpi Suriadiredja|Letnan Dua KKO Kahpi Suriadiredja]] sesungguhnya merupakan pasukan bantuan. Beberapa jam sebelumnya, satu peleton DETAP pimpinan [[Sutedi Senaputra|Letnan Muda KKO Soetedi Senaputra]] (yang tak lain adalah adik sepupu Kahpi) telah dikirim untuk menguasai Gunung Wian. Namun, alih-alih dapat membereskan bukit kecil tersebut, peleton Letnan Muda Tedi malah masuk dalam jebakan zone pembantaian (killing ground) para gerilyawan Permesta.
 
Begitu sampai di kaki Gunung Wian, pasukan pimpinan Kahpi langsung melakukan pendakian. Saat itulah, tetiba peluru-peluru Mitraliur 12,7 milik musuh berhamburan ke arah mereka. Sebagian peluru bahkan menggasak akar-akar gantung pohon beringin raksasa yang menjadi tempat perlindungan pasukan DETAP hingga kulit-kulitnya terlihat putih mengelupas.