Wretikandayun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizkydns (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Baris 15:
== Kerajaan Galuh dan Pemerintahannya ==
 
Sang Kandiawan, ayah Sang [[Wretikandayun]], menjadi raja Kendan hanya 15 tahun (597-612 M). Sang kandiawan menyebut dirinya dengan gelar Rahiyangta Dewaraja, dan ketika menjalankan hidup sebagai rajaresi ia bergelar Rahiyangta di Medang jati atau terkenal juga dengan nama ''Sang Layu Watang''. Dialah yang membuat Sanghiyang Watang Ageung.
 
Wretikandayun dinobatkan menjadi raja Kendan menggantikan ayahnya pada [[23 Maret]] [[612]] M, pada usia [[21]] tahun. Dan setelah menjadi raja Wretikandayun tidak berkedudukan di di Kendan atau di Medang Jati, tidak juga di Menir. Tetapi ia mendirikan pusat pemerintahan (ibu kota) baru, yang kemudian diberi nama Galuh (permata).
 
Dan ketika tahta kerajaan [[Tarumanagara]] jatuh kepada [[Sri Maharaja Tarusbawa]] dari Sundasambawa, pada tahun 669 M, menantu raja terakhir [[Tarumanagara]], [[Linggawarman]] yang kemudian mendirikan [[Kerajaan Sunda]], Maharaja Sang [[Wretikandayun]] yang waktu itu berumur 78 tahun kemudian memerdekakan diri (merdeka), dan wilayah [[Tarumanagara]] di bagi 2, dengan perbatasan Sungai [[Citarum]]. [[Sri Maharaja Tarusbawa]] berkuasa di barat Sungai Citarum, sedang Maharaja Suradarma Sang Wretikandayun sebelah timurnya.<ref>http://sundasiabah.blogspot.co.id/2015/05/wretikandayun-sang-pendiri-kerajaan.html</ref>
 
Dengan demikian tahun 669 M, dianggap sebagai awal dari [[Kerajaan Galuh]] yang mandiri. Sang Wretikandayun ber­kuasa di [[Kerajaan Galuh]] pada tahun 534-­592 Saka ([[612]]/3-[[670]]/1 Masehi), lamanya 58 tahun, sebagai ratu wi­layah di bawah kerajaan [[Tarumanagara]]. Pa­da tahun 592-624 Saka ([[670]]/1-[[702]]/3 Masehi), selama 32 tahun sebagai raja [[Kerajaan Galuh]] merdeka.
Baris 29:
Pada tahun [[695]] M, Rahyang Mandiminyak, Putra mahkota Galuh menikahi Dewi Parwati, anak Ratu Sima dengan Kartikeyasinga, raja [[Kalingga]] yang berkedudukan di Jawa Tengah karena itulah Mandiminyak tinggal di [[Kalingga]] menjadi penguasa Kalingga Utara.
 
Pada tahun [[702]] M Rahiyang [[Mandiminyak]] menerima tahta [[Kerajaan Galuh]] menggantikan ayahnya [[Wretikandayun]] yang berkuasa selama 90 tahun, sehingga Rahiyang Mandiminyak berkuasa di dua negara, yaitu Kerajaan [[Kalingga]] ([[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]]) dan Galuh (di Tatar Sunda). Posisi Rahiyang Mandiminyak sangat kuat sekali, dan pada tahun 703/704 M, Mandiminyak menjodohkan cucunya, [[Sanjaya, Rakai Mataram]] putra Bratasenawa putra Mandiminyak, dengan Dewi Sekar Kancana (Teja Kancana Ayupurnawangi) putri Rakyan Sundasembawa (mati muda) putra [[Sri Maharaja Tarusbawa]]. Cucu mantu Raja Sunda, [[Sanjaya, Rakai Mataram]] berkedudukan di Pakuan [[Bogor]]. Karena itu kekuasaan [[Kerajaan Galuh]] pada masa Mandiminyak sangatlah luas, yaitu dari timur sungai Citarum hingga [[Hujung Galuh]] ([[Surabaya]] sekarang).
 
== Meninggalnya Pendiri Galuh ==