Basuki Tjahaja Purnama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 158:
Penolakan juga datang dari anggota DPRD DKI dari Koalisi Merah Putih.{{sfn|Aziza|2014}} Beberapa anggota DPRD DKI dari KMP, yaitu Muhamad Taufik dari fraksi Gerindra, [[Lulung Lunggana]] dari fraksi PPP, [[Nasrullah]] dari fraksi PKS, dan [[Maman Firmansyah]] dari fraksi PPP, bahkan turut serta turun ke jalan dan berorasi bersama FPI dan meneriakkan seruan untuk melengserkan Ahok, meskipun beberapa hari sebelumnya FPI melakukan tindakan kekerasan terhadap anggota Kepolisian Republik Indonesia.{{sfn|Supriyanto|2014}} Puncaknya, seluruh anggota DPRD DKI Jakarta dari Koalisi Merah Putih tidak menghadiri rapat paripurna istimewa DPRD tentang pengumuman Basuki sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 14 November 2014.{{sfn|Aziza|2014}}. Basuki akhirnya resmi dilantik sebagai Gubernur DKI oleh Presiden Jokowi pada 19 November 2014 di Istana Negara.<ref>Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 130/P Tahun 2014.</ref>
 
Pada 2015, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendapati korupsi pembelian lahan 4,6 hectare RS Sumber Waras yang merugikan negara hingga 170 milyar rupiah. Namun KPK enggan mendalami karena mengklaim belum menemukan "niat jahat",<ref>{{Cite web|title=Pengamat: Ada 3 alat bukti permulaan kasus lahan RS Sumber Waras |url=https://republika.co.id/berita/o4wzeu330/pengamat-ada-tiga-alat-bukti-permulaan-kasus-lahan-rs-sumber-waras |website=Republika }}</ref><ref name="boyamin">{{Cite news|title=Perkara RS Sumber Waras: Kerugian diklaim lebih dari 191 miliar |url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160321162421-12-118832/perkara-rs-sumber-waras-kerugian-diklaim-lebih-rp191-miliar/ |work=[[CNN Indonesia]] }}</ref> Hal serupa terjadi dalam pembelian lahan di [[Cengkareng]], [[West Jakarta Barat]] yang masih menjadi aset Pemprov DKI sendiri.<ref>{{Cite news|title=Pemerintah DKI Beli Tanah Milik Sendiri |url=https://fokus.tempo.co/read/1001613/pemerintah-dki-beli-tanah-milik-sendiri/full&view=ok |work=[[Tempo.co]] |language=id }}</ref> yang diperkirakan menimbulkan kerugian negara lebih dari 600 milyar rupiah.<ref>{{Cite web|title=Sumber Waras Diduga Rugi Ratusan Miliar, Ini Opsi Sandiaga |url=https://republika.co.id/berita/p9kwop440/sumber-waras-diduga-rugi-ratusan-miliar-ini-opsi-sandiaga |website=Republika }}</ref><ref>{{Cite web|title=Dari Sumber Waras ke Cengkareng |url=https://republika.co.id/berita/oahy053/dari-sumber-waras-ke-cengkareng |website=Republika }}</ref>
 
Sebagai gubernur, ia mewariskan [[Ruang Publik Terpadu Ramah Anak]], Layanan Kesehatan [[Ketuk Pintu Layani dengan Hati]], Pembenahan Trotoar, Pembangunan [[Rumah Sakit Umum Kecamatan]] tipe D, Jembatan Pedistrian Manggarai, [[Lenggang Jakarta]], Penertiban [[Kalijodo]], dan [[Relokasi Kampung Pulo]].