Patas Jatim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
k Awal pendirian PP Patas Jatim: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 10:
Pelayanan bus AKDP yang bersifat cepat dan terbatas (patas) di Jawa Timur telah ada sejak tahun 1988. Latar belakang pengoperasian bus patas tersebut dikarenakan adanya kebijakan pemerintah yang membatasi penambahan unit bus boemel yang dimiliki setiap [[Daftar perusahaan otobus di Indonesia|perusahaan otobus]] (PO). Sehingga guna memenuhi permintaan jasa angkutan yang semakin meningkat, beberapa PO mulai memperkenalkan pelayanan bus AKDP yang sifatnya berbeda dengan pelayanan bus boemel pada umumnya. Tiga PO seperti PO Hafana, PO Kalisari dan PO Menggala pun mulai merintis layanan bus patas untuk pertama kalinya dengan relasi perjalanan [[Terminal Joyoboyo|Surabaya]]–[[Terminal Pattimura|Malang]]. Selanjutnya, PO Laksana Anda dan PO Dana Dhasih turut menyusul layanan bus patas dengan relasi perjalanan yang sama. Sampai akhir 1989, sebanyak 22 unit bus patas sudah beroperasi dengan jumlah 88 rit per hari. Aturan-aturan yang berlaku saat itu hanya bersifat umum, kecuali tentang tarif dan rute perjalanan diperbolehkan melewati [[Jalan Tol Surabaya–Gempol]] untuk memangkas waktu tempuh. Keberadaan bus patas saat itu masih belum diorganisasi.{{sfn|DLLAJR Jawa Timur|1991|p=54}}{{sfn|Ayonaikbis|2019}}
 
Sebagai alat untuk menghimpun, mengorganisir dan meningkatkan pelayanan pada operator bus patas, maka dibentuklah sebuah wadah organisasi yang diberi nama dengan nama Pilot Project Patas Jawa Timur, atau disingkat dengan PP Patas Jatim. PP Patas Jatim pun ditetapkan keberadaannya dalam wadah organisasi pada 19 Maret 1990. Proses kelahiran organisasi ini dimulai dengan adanya beberapa kali pertemuan oleh pengusaha PO bus patas relasi Surabaya–Malang. Sejumlah lima belas PO lain di Jawa Timur pun tertarik dan berkeinginan untuk menjadi anggota. Kemudian secara musyawarah dan mufakat, masing-masing PO mendapat rute-rute yang akan menjadi trayek pelayanannya. Peresmian dan peluncuran perdana PP Patas Jatim dilakukan oleh [[Soelarso]], Gubernur Jawa Timur pada 2 April 1990 di [[Terminal Joyoboyo]] pada 2 April 1990. Namun hanya dua belas PO telah siap mengoperasikan layanannya, dengan jumlah unit sebanyak 54 bus. Tahap perdana ini disebut juga dengan Program I PP PATAS JATIM Program I.{{sfn|DLLAJR Jawa Timur|1991|p=54}}
 
Program II PP Patas Jatim diresmikan oleh Kepala LLAJR Jawa Timur pada 17 Oktober 1990 di Kantor Dinas LLAJR Jawa Timur. Dalam program tersebut, sebanyak sembilan belas unit baru diluncurkan serta mulai dioperasikannya layanan bus patas pada relasi perjalanan Surabaya–[[Terminal Kambang Putih|Tuban]]. SelanjutnyaMenyusul pada akhir tahun, Walikota Malang juga meluncurkan Program III PP Patas Jatim pada 31 Desember 1990 di [[Balai Kota Malang]]. Pada program III ditambah lagi rute bus patas pada relasi perjalanan Malang–[[Terminal Tawang Alun|Jember]]. Secara keseluruhan, jumlah pelayanan PP Patas Jatim sampai dengan program III telah mengalami kemajuan yang sangat besar bila pada periode sebelumnya. Sampai akhir 1990, sebanyak 104 unit melayani bus patas pada sebelas rute perjalanan yang berbeda.{{sfn|DLLAJR Jawa Timur|1991|p=56}}
 
<center>