Wibisana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 35.247.158.37 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 139.192.121.95
Tag: Pengembalian
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1:
{{TMH Infobox|
| Image = Vibhishana as King of Lanka.jpg
| Caption = Lukisan Raja Wibisana daridan pengawalnya, dibuat pada zaman [[KerajaanMughal]], Alengkadari [[India]].
| Nama = Wibisana
| Devanagari = विभीषण
| Ejaan_Sanskerta = Vibhīshaṇa
| Golongan = [[Rakshasa]]
| SenjataGolongan = [[Panah]], [[PedangRakshasa|raksasa]]
| Senjata = [[panah]], [[pedang]]
| Ayah = [[Wisrawa]]
| Saudara = [[Kuwera]], [[Rahwana]], [[Kumbakarna]], [[Surpanaka]]
| Ibu = [[Kaikesi]]
| IstriIbu = [[PrasatyaSukesi]] (Kaikesi)
| Istri = [[Sarama (Ramayana)|Sarama]]
| Asal = [[Kerajaan Alengka]]
| Tokoh = ''Ramayana''
| Kitab = ''[[Ramayana]]''
}}
'''Wibisana''' ([[bahasa Sanskerta]]: '''विभीषण''', {{IASTSanskerta|विभीषण|''Vibhīshaṇa''}}) adalah nama seorang tokoh [[protagonis]] dalam [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]''. Ia adalah adik kandung [[Rahwana]] yang menyeberang ke pihak [[Sri Rama]]. Dalam perang besar antara bangsa [[Rakshasa|raksasa]] melawan [[Wanarawanara]] (manusia monyet), Wibisana banyak berjasa membocorkan kelemahan kaumnya, sehingga pihak Wanara yang dipimpin Rama memperoleh kemenangan. Sepeninggal Rahwana, Wibisana menjadi raja [[Kerajaan alengka|Alengka]]. Ia dianggap sebagai salah satu [[ChiranjiwinCiranjiwin]], yaitu makhluk yang hidup abadi.<ref>{{Cite selamanyabook |last=Ramesh |first=M. S. |url=https://books.google.com/books?id=dAdJAQAAIAAJ&q=Vibhishana+chiranjeevi |title=108 Vaishnavite Divya Desams |date=1997 |publisher=T.T. Devasthanams |pages=262 |language=en}}</ref>
 
Dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Wibisana sering disebut dengan nama lengkap '''Gunawan Kuntawibisana'''. Tempat tinggalnya bernama KasatrianKesatrian Parangkuntara.
 
== Silsilah keluarga ==
Baris 21 ⟶ 25:
 
== Kepribadian ==
Meskipun berasal dari bangsa [[Rakshasa|raksasa]], namuntetapi Wibisana memiliki kepribadian yang berbeda. Biasanya para Rakshasaraksasa dikisahkan sebagai pembuat onar, perusuh kaum brahmana, dan pemakan daging manusia. Namun Wibisana terkenal berhati lembut dan hidup dalam kebijaksanaan.
 
Wibisana menghabiskan masa mudanya dengan bertapa memuja [[Wisnu]]. Ia juga memuja [[Brahma]] bersama dengan kedua kakaknya, yaitu [[Rahwana]] dan [[Kumbakarna]]. Ketika Dewa Brahma turun untuk memberikan anugerah, Rahwana dan Kumbakarna mengajukan permohonan diberi kekuatan dan kesaktian untuk bisa menaklukkan para [[Dewa (Hindu)|dewa]].
 
Wibisana bersikap lain. Ia justru meminta agar selalu berada di jalan kebenaran atau [[dharmadarma]]. Ia tidak minta diberi kekuatan, tetapi minta diberi kebijaksanaan.<ref>{{Cite book |last=Saraswati |first=Smt T. N. |url=https://books.google.com/books?id=RBGLDwAAQBAJ&dq=vibhishana+prays+brahma&pg=PT9 |title=Vibhishana |date=2019-03-02 |publisher=Bharatha Samskruthi Prakashana |isbn=978-93-89020-78-6 |language=en}}</ref>
 
== Peran di Alengka ==
Dalam kisah ''[[Ramayana]]'', setelah gagal membujuk kakaknya untuk mengembalikan [[Sita]] kepada [[Rama]], Wibisana memutuskan untuk berpihak pada [[Rama]] yang diyakininya sebagai pihak yang benar. Hal ini berarti dia harus melawan kakaknya sendiri ([[Rahwana]]) demi membela kebenaran. MenarikSementara untuk dilihat bahwaitu, [[Kumbakarna]] (yang juga masih saudara kandung dengan Wibisana dan [[Rawana]]) mengambil sikap yang berlawanan, dimanasebab [[Kumbakarna]] tetap membela tanah air, walaupun menyadari bahwa dia berada di pihak yang salah.<ref>{{Cite book |last=Keshavadas |first=Sadguru Sant |url=https://books.google.com/books?id=3XIatVGyjmQC&dq=Vibhishana+dharma&pg=PA180 |title=Ramayana at a Glance |date=1988 |publisher=Motilal Banarsidass Publ. |isbn=978-81-208-0545-3 |language=en}}</ref> Wibisana merupakan tokoh yang menunjukkan bahwa kebenaran itu menembus batas-batas nasionalisme, bahkan ikatan persaudaraan.<ref>{{Cite book |last=Ranganayakamma |url=https://books.google.com/books?id=MPLgDwAAQBAJ&dq=Vibhishana+secrets+rama&pg=PA569 |title=RAMAYANA The Poisonous Tree |publisher=Sweet Home Publications |language=en}}</ref>
 
== Wibisana memihakMemihak Rama ==
[[File:Vibhishana_bows_before_Rama.jpg|ka|280px|jmpl|Lukisan pembelotan Wibisana ke pihak [[Rama]]. Dalam lukisan, tampak figur sedang mencakupkan tangan (Wibisana) ke hadapan figur berkulit biru (Rama). Lukisan khas Kangra dari [[India]], dibuat sekitar tahun 1790.]]
Karena merasa tidak mendapat tempat di [[Alengka]], Wibisana pergi bersama empat rakshasaraksasa yang baik dan menghadap [[Rama]]. Dalam perjalanan ia dihadang oleh [[Sugriwa]], raja [[wanara]] yang mencurigai kedatangan Wibisana dari Alengka. Setelah Rama yakin bahwa Wibisana bukan orang jahat, Wibisana menjanjikan persahabatan yang kekal. Dalam misi menghancurkan [[Rahwana]], Wibisana banyak memberi tahu rahasia Alengka dan seluk-beluk setiap rakshasa yang menghadang Rama dan pasukannya. Wibisana juga sadar apabila ada mata-mata yang menyusup ke tengah pasukan [[wanara]], dan melaporkannya kepada Rama. Saat pasukan wanara berhasil dikelabui oleh [[Indrajit]], Wibisana adalah orang yang tanggap dan mengetahui akal Indrajit yang licik.
 
Ketika [[Kumbakarna]] maju menghadapi [[Rama]] dan pasukannya, Wibisana memohon agar ia diberi kesempatan berbincang-bincang dengan kakaknya itu. Rama mengabulkan dan mempersilakan Wibisana untuk bercakap-cakap sebelum pertempuran meletus. Saat bertatap muka dengan Kumbakarna, Wibisana memohon agar Kumbakarna mengampuni kesalahannya sebab ia telah menyeberang ke pihak musuh. Wibisana juga pasrah apabila Kumbakarna hendak membunuhnya. Melihat ketulusan adiknya, Kumbakarna merasa terharu. Kumbakarna tidak menyalahkan Wibisana sebab ia berbuat benar. Kumbakarna juga berkata bahwa ia bertempur karena terikat dengan kewajiban, dan bukan semata-mata karena niatnya sendiri. Setelah bercakap-cakap, Wibisana mohon pamit dari hadapan Kumbakarna dan mempersilakannya maju untuk menghadapi Rama.
 
== Raja Alengka ==
Setelah [[Kumbakarna]] dan [[Rahwana]] dibunuh oleh [[Rama]], Wibisana dan para sahabatnya menyelenggarakan upacara pembakaran yang layak bagi kedua ksatriakesatria tersebut. Kemudian ia dinobatkan menjadi Raja [[Alengka]] yang sah. Ia merawat [[Mandodari]], janda yang ditinggalkan Rahwana, dan hidup bersama dengan permaisurinya yang bernama Sarma[[Sarama (Ramayana)|Sarama]]. Wibisana memerintah Alengka dengan bijaksana. Ia mengubah Alengka menjadi kota yang berlandaskan [[dharmadarma]] dan kebajikan, setelah sebelumnya rusak karena pemerintahan Rahwana.
 
== Versi pewayangan ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Wajangpop van karbouwenhuid voorstellende Wibisana TMnr 3582809-3429a.jpg|250px|jmpl|Raden Wibisana sebagai tokoh pewayangan Jawa.]]
DalamKisah ''[[Ramayana]]'' dari [[India]] juga diadaptasi ke dalam tradisi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] pada masa [[Sejarah Nusantara pada era kerajaan Hindu-Buddha|kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha]] di [[Nusantara]]. Dalam pewayangan, Wibisana dilukiskan berwajah tampan dan terlahir sebagai manusia seperti ayahnya, bukan raksasa. Ayahnya bernama [[Wisrawa]] dari Pertapaan Argawirangin, sedangkan ibunya bernama [[Kaikesi|Sukesi]] dari Kerajaan Alengka.
 
Wibisana menikah dengan [[bidadari]] bernama Triwati. Dari perkawinan itu lahir dua orang anak bernama [[Trijata]] dan Bisawarna. Trijata bertindak sebagai perawat dan penjaga [[Sita|Sinta]] ketika dikurung oleh [[Rahwana]].
Baris 51 ⟶ 56:
 
Wibisana mencapai [[moksa]] pada zaman kehidupan para [[Pandawa]].
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==