Malamang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 9:
Tradisi malamang telah berlangsung sejak ratusan tahun silam dan berlangsung secara turun temurun sampai sekarang. Menurut [[tambo]] (kisah yang meriwayatkan tentang asal usul dan kejadian masa lalu yang terjadi di Minangkabau), tradisi ini berlangsung dari peran [[Burhanuddin Ulakan|Syekh Burhanuddin]] (pembawa ajaran [[Islam di Sumatra Barat|Islam di Minangkabau]]). Saat itu Syekh Burhanuddin melakukan perjalanan ke daerah pesisir Minangkabau untuk menyampaikan agama Islam serta bersilaturrahmi ke rumah penduduk. Dari kunjungannya, masyarakat sering memberikan makanan yang masih diragukan kehalalannya. Dia pun menyarankan kepada masyarakat yang dikunjungi agar mencari bambu, kemudian mengalasnya dengan [[daun pisang]] muda. Setelah itu dimasukan beras ketan putih dan santan, kemudian dipanggang di atas tungku kayu bakar. Syekh Burhanuddin pun menyarankan kepada setiap masyarakat agar menyajikan makanan lamang ini menjadi simbol makanan yang dihidangkan dalam [[silaturahim]].
 
==Tradisi Malamang di Kenagarian Kurai Taji Pariaman suatu Silaturahmi Anak Nagari dan Keluarga==
 
Tradisi 'Malamang' atau 'Maulud' di Kenagarian Kurai Taji dan hampir di semua nagari di Padang Pariaman selalu diadakan secara massal per korong (Desa) pada setiap peringatan Maulid Nabi di Korong (Kampung) masing-masing dengan jadual tetap per tahunnya.