Sendangsari, Pengasih, Kulon Progo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: menambah kata-kata yang berlebihan atau hiperbolis kemungkinan perlu dirapikan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11:
|kepadatan =
}}
'''Sendangsari''' ({{lang-jv|
Sendangsari merupakan kalurahan yang terbentuk melalui proses penggabungan atau dikenal dengan istilah blengketan yaitu penggabungan kalurahan-kalurahan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai hadirnya Maklumat No.18 Tahun 1946.
Baris 21:
3. Pereng (Widoro, Wonolelo, Pening).
4. Gegunung (Gambirsawit, Pening, Jurang, Ngesong, Karangasem).
Untuk Kalurahan Serang dengan nomor urut 3 terdiri dari beberapa pedukuhan, seperti :
Baris 30 ⟶ 29:
5. Serang (Pagutan).
6. Paingan (Paingan, Bokuning).
Pembentukan awal pemerintahan baru di Kalurahan Sendangsari dan penggabungan wilayah pedukuhan pedukuhan tersebut kemudian oleh pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diakui dalam Maklumat No. 5/1948 pada tanggal 19 April 1948. Dalam maklumat tersebut di atas dicantumkan nama kalurahan baru gabungan yaitu 'Kalurahan Sendangsari' dengan nomor urut baru kalurahan di Kabupaten Kulon Progo yaitu No. 17.
Lurah Sendangsari periode 1047 - 2008 :
Baris 45 ⟶ 42:
Sumbogo lahir di Secang pada tanggal 12 Desember 1963. Ia terpilih menjadi Kepala Desa Sendangsari selama 2 periode, namun pada periode kedua pada 27 November 2013 diberhentikan dengan hormat dari jabatan Kepala Desa Sendangsari
Dulu di
{{Pengasih, Kulon Progo}}ada situs peninggalan hindu berupa yoni tepat diatas mata air sendang,
sayang lingganya hilang ukuran yoni cukup besar (bila belum ada perubahan)
pemandian peninggalan belanda, pemandian clereng dulu sangat terkenal pada era tahun 1970 an,dimana saya masih duduk di bangku SD, setelah sumber mata airnya dijadikan sumber PDAM hilang lah pemandian itu,...yg ada pemandian yg sudah bukan alami lagi, tidak ada lagi ikan ikan melem yg berseliweran dalam sendang/kolam.
betul ada pula situs /prasati di atas pemandian dengan menaiki tangga2 batu...akan kita jumpai batu yg berlubang yg cukup dalam yg tampaknya peninggalan bersejarah.
semoga pemandian clereng bisa menjadi tujuan wisata bagi warga KP, DIY dan sekitarnya.
|