Kadipaten Pakualaman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Fachrian Muzaqi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 95:
Status Pakualaman berganti-ganti seiring dengan perjalanan waktu. Pada 1813-1816 merupakan negara dependen di bawah Pemerintah Kerajaan Inggris India Timur (East Indian). Selanjutnya tahun 1816-1942 merupakan negara dependen Kerajaan Nederland, dengan status '''Zelfbestuurende Landschappen''' Hindia Belanda. Dari 1942 sampai 1945 merupakan bagian dari Kekaisaran Jepang dengan status '''Kooti''' di bawah pengawasan Penguasa Militer Tentara XVI Angkatan Darat.
 
Sebagai kadipaten di bawah Kasultanan maupun Kasunanan, penguasa Pakualaman tidak berhak dimakamkan di [[Pemakaman Imogiri|Astana Imogiri]]. Pakualaman memiliki tempat pemakaman khusus yakni [[Astana Giriganda]] yang berada di kaki bukit Menoreh, di [[Kaligintung, Temon, Kulon Progo|Kalurahan Kaligintung]], [[Temon, Kulon Progo|Kapanewon Temon]], [[Kabupaten Kulon Progo]]. Meski begitu, Giriganda baru dibangun pada masa pemerintahan Paku Alam V, dan baru digunakan sebagai tempat pemakaman Paku Alam V hingga IX. Sedangkam pemimpin sebelumnya dimakamkan di [[Pasarean Mataram|Pasarean Kotagede]].
Mulai tahun 1945, negeri kecil ini bergabung dan menjadi daerah Indonesia. Kemudian dengan Kasultanan Yogyakarta membentuk pemerintahan bersama sampai tahun 1950 saat secara resmi keduanya dijadikan sebuah daerah istimewa, bukan lagi sebagai sebuah negara.
Adipati [[Paku Alam VIII]] menjadi tokoh penting dalam bergabungnya Kadipaten Pakualaman ke dalam Republik Indonesia. Ia juga menjadi pemimpin Pakualaman sekaligus pemimpin dalam trah Mataram Islam dengan masa kekuasaan terlama sepanjang sejarahnya, yakni 61 tahun (1937-1998).
 
== Perekonomian ==