Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BAMBANG1970 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
BAMBANG1970 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 41:
Sebagaimana dituturkan dalam artikel "Kenapa Saya menulis?", ia mengakui, hobi menulisnya didasari oleh pemikiran bahwa dua kualitas terpenting dalam dunia militer profesional adalah "knowledgeable" dan "open-minded leadership." Hal ini dibuktikan oleh Mayor Jenderal Clausewitz (Prussia), Kapten Liddell Hart (Inggris), Jenderal Besar AH. Nasution (Indonesia) dan Jenderal Sun Tzu (Cina). Nama-nama tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar lewat karya tulisnya yang menjadi rujukan bagi institusi militer profesional di seluruh dunia. Berbeda dengan profesi lainnya, ia berpandangan bahwa profesionalisme militer bukan semata-mata soal keahlian dan kemahiran''',''' melainkan juga soal "Loyalitas dan tanggung jawab kepada Negara" dan "Esprit de Corps (jiwa korsa)".
 
Selanjutnya, dianggap sebagai salah satu perwira muda yang cemerlang, juga memberi Sulaiman kesempatan menjadi wakil TNI bersama Mayor (Inf) [[Agus Harimurti Yudhoyono]] sebagai Calon Pemimpin Masa Depan dalam Program Pertukaran Perwira Yunior dengan Angkatan Darat Australia, tahun 2012 yang lalu. Peraih [[Adhi Makayasa]] biasanya mendapat kesempatan berkarier pada lingkungan Mabes TNI, Kemenhan bahkan Istana Negara, demikian juga dengan Sulaiman. Perwira Kavaleri yang cerdas dan rendah hati ini kemudian direkrut untuk bekerja sebagai staf pribadi Kasum TNI, staf pribadi Panglima TNI hingga akhirnya bekerja di lingkungan Istana Negara sebagai Pembantu Asisten Sekretaris Pribadi Presiden RI.<ref>[http://ikahan.com/2012/05/kunjungan-pertukaran-pemimpin-masa-depan-ikahan-perdana-ke-australia/ "Pertukaran Pemimpin Masa depan"]</ref>
 
== Riwayat Pendidikan ==