Alimin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
'''Alimin bin Prawirodirdjo''' (1889 – 24 Juni 1964)<ref>''[http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1172-utamakan-persatuan-dan-dialog Utamakan Persatuan dan Dialog] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110117052958/http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/295-pahlawan/1172-utamakan-persatuan-dan-dialog |date=2011-01-17 }}'', Copyright ©2002-2010 Situs Tokoh Indonesia, 2 Oktober 2010. Diakses 2 Februari 2011</ref> adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia serta tokoh [[Komunisme|komunis]] Indonesia. Pada 1964, Alimin ditetapkan sebagai salah satu [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional Indonesia]].<ref>[http://pahlawancenter.com/?p=2070 Pahlawan Center: Alimin]</ref>
 
== SejarahRiwayat Hidup ==
=== Masa anak-anak ===
Alimin dilahirkan dari keluarga miskin di [[Kota Surakarta|Surakarta]] pada tahun 1889. Saat Alimin masih anak-anak, seorang Belanda bernama G.A.J. Hazeu yang saat itu menjabat Penasihat Urusan Pribumi, memberikan beberapa keping uang, Alimin membagi-bagikan uang ini kepada teman-teman sepermainannya. Hal ini menarik hati dari G.A.J. Hazeu yang kemudian mengangkat Alimin sebagai anak angkatnya, dan kemudian disekolahkan di sekolah Eropa di Betawi dengan harapan nantinya Alimin akan bekerja sebagai pegawai pemerintah, alih-alih Alimin malah masuk ke dunia politik dan menjadi jurnalis.<ref name="tirto">{{Cite news|url=https://tirto.id/tokoh-pki-di-tmp-kalibata-cis7|title=Tokoh PKI di TMP Kalibata|last=Sumandoyo|first=Arbi|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2020-06-03}}</ref>
Baris 47:
Sejak remaja Alimin telah aktif dalam pergerakan nasional. Semula ia menjadi wartawan koran ''Djawa Moeda'' dan bergabung dengan [[Budi Utomo]]. Saat kemunculan [[Sarekat Islam]] yang lebih jelas garis perlawanannya dengan politik pemerintahan kolonial, Alimin bergabung dengan organisasi tersebut dan pernah tinggal di rumah kost milik [[Oemar Said Tjokroaminoto|H.O.S. Tjokroaminoto]]. Setelah itu bersama seorang dokter muda [[Tjipto Mangoenkoesoemo]], ia bergabung dengan [[Insulinde (partai politik)|Insulinde]] dan juga sebagai editor di jurnal bernama ''Modjopahit'' di [[Batavia]]. Ia juga aktif mengorganisir para buruh pelabuhan dan pelaut, dan turut mendirikan Sarekat Buruh Pelabuhan (dulu namanya Sarekat Pegawai Pelabuhan dan Lautan).
 
=== Bergabung dengan partai komunis ===
Ketika organisasi komunis pertama di Indonesia bernama [[Indische Sociaal-Democratische Vereeniging]] (ISDV) lahir, Alimin bergabung di situ. Belakangan organisasi itu menjadi [[Partai Komunis Indonesia]]. Dia menjadi pimpinan wilayah Jakarta sejak [[1918]].<ref name="tirto"/>
 
Baris 57:
 
Ketika [[Jepang]] melakukan agresi terhadap [[Cina]], Alimin pergi ke daerah basis perlawanan di Yenan dan bergabung bersama [[tentara merah]] di sana. Ia pulang ke Indonesia pada tahun [[1946]], yaitu setelah Republik Indonesia diproklamasikan. Dia kembali bergabung dengan PKI, sebagai tokoh senior. Sempat menjadi anggota konstituante pada era [[Orde Lama]].<ref name="merdeka">{{Cite news|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/dicap-komunis-orang-orang-berjasa-ini-lenyap-dari-buku-sejarah.html|title=Dicap komunis, orang-orang berjasa ini lenyap dari buku sejarah|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-06-03|editor-last=Fadillah|editor-first=Ramadhian|last2=Fadillah|first2=Ramadhian|first=Angga Yudha Pratomo,Ramadhian|last=Fadillah}}</ref>
 
Ia pernah bertemu dengan [[Hamengkubuwana IX|Sri Sultan Hamengkubuwono IX]] pada tahun 1946 bahkan memberikan hormat takzim kepadanya dan memberikan buku ''[[Das Kapital]]'' seperti yang dimintakan Sri Sultan kepadanya.<ref>{{Cite web|date=2022-06-21|title=Sultan Hamengkubuwono IX dan Alimin|url=https://historia.id/politik/articles/sultan-hamengkubuwono-ix-dan-alimin-DEaG4|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=id-ID|access-date=2022-11-21}}</ref>
 
Ketika [[D.N. Aidit]] mendirikan kembali PKI secara legal pada awal tahun 1950-an dan kemudian menjadi Ketua Komite Sentral, Alimin termasuk tokoh komunis yang tidak diindahkannya. Namun Alimin masih banyak didatangi oleh para pengikutnya sampai dengan saat meninggalnya pada tahun [[1964]].