Pedagogi kritis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pijri Paijar (bicara | kontrib)
Latar Belakang: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Baris 8:
Freire mendukung kemampuan siswa untuk berpikir kritis mengenai tinjauan situasi pendidikan mereka; cara berpikir demikian dianggap oleh praktisi pedagogi kritis akan memungkinkan mereka untuk "mengenali hubungan antara peninjauan masalah masing-masing dengan pengalaman dan Konteks Sosial di mana mereka berada." <ref name="Critical Pedagogy on the Web">{{cite web | url = http://mingo.info-science.uiowa.edu/~stevens/critped/page1.htm | title = Critical Pedagogy on the Web | archive-url = https://web.archive.org/web/20120205081906/http://mingo.info-science.uiowa.edu/~stevens/critped/page1.htm | archive-date = 2012-02-05 | access-date = 2017-04-12 | dead-url = yes }}</ref> Menyadari kesadaran (''consciousness'') seseorang adalah langkah pertama yang diperlukan dari "praksis," yang didefinisikan sebagai kekuatan dan pengetahuan untuk mengambil tindakan terhadap penindasan sementara menekankan pentingnya pendidikan membebaskan. "Praksis meliputi keterlibatan dalam siklus teori, aplikasi, evaluasi, refleksi, dan kemudian kembali ke teori. Transformasi sosial adalah produk dari praksis di tingkat kolektif." <ref name="Critical Pedagogy on the Web"/>
 
Pedagog kritis Ira Shor, yang dibimbing oleh dan bekerja sama dengan Freire dari tahun 1980 sampai kematian Freire pada tahun 1997,<ref>{{Cite web|url=http://www.english.csi.cuny.edu/ira_shor.html|title=Ira Shor|website=English Department|access-date=2017-04-11|archive-date=2017-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20170406064919/http://www.english.csi.cuny.edu/ira_shor.html|dead-url=yes}}</ref> mendefinisikan pedagogi kritis sebagai:
{{quote|Kebiasaan berpikir, membaca, menulis, dan berbicara yang berada di bawah makna permukaan, kesan pertama, mitos dominan, pernyataan resmi, klise tradisional, kebijaksanaan yang diterima, dan opini belaka, untuk memahami makna yang mendalam, akar, konteks sosial, ideologi, dan konsekuensi pribadi dari setiap tindakan, peristiwa, objek, proses, organisasi, pengalaman, teks, pokok bahasan, kebijakan, media massa, atau wacana. (Empowering Education, 129)}}