Estrogen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Marbletan (bicara | kontrib)
k Estradiol.svg
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
| accessdate = 2011-06-02
| work = Program in Epidemiology, Division of Public Health Sciences, Fred Hutchinson Cancer Research Center; Department of Epidemiology, School of Public Health and Community Medicine; and Department of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, School of Medicine, University of Washington; Sarah K. Holt, Mary Anne Rossing, Kathleen E. Malone, Stephen M. Schwartz, Noel S. Weiss and Chu Chen
}}</ref> untuk dieliminasi dengan berbagai proses seperti [[metilasi]] dengan enzim ''[[catechol-o-methyltransferase]]'', [[hidroksilasi]], [[oksidasi]], [[detoksifikasi]], [[sulfinasi]] dengan enzim [[sulfotransferase]], dan [[glusuronidasi]] dengan enzim [[glusuronosiltransferase|UGT]]. Pada umumnya senyawa estrogen-katekol mempunyai [[waktu paruh]] yang pendek karena segera termetilasi menjadi ''2-methoxyestradiol''metoksiestradiol dan ''4-methoxyestradiol''metoksiestradiol. Senyawa estrogen-katekol dapat bersifat [[tumorigenik]] atau anti-tumorigenik, misalnya ''[[4-hydroxyestradiol]]''hidroksiestradiol memiliki sifat [[hormon]]al dengan mengaktivasi pencerapreseptor estrogen, dan menginduksi [[adenokarsinoma]] pada [[endometrium]]. Sedangkan ''[[2-methyoxyestradiol]]''metoksiestradiol memiliki aktivitas antitumorigenik dengan menghambat [[proliferasi]] dan [[angiogenesis]] pada [[sel (biologi)|sel]] [[tumor]].
 
== Referensi ==