Aisyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ilham Syafii (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ilham Syafii (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 118:
Selepas wafatnya Nabi, Ali yang merupakan sepupu Nabi, mengklaim dirinya ditunjuk oleh Nabi ketika beliau masih hidup, untuk menjadi Khalifah pertama,<ref name=":9">{{Cite book|last=al-Tabari|first=Muhammad ibn Jarir|url=https://archive.org/details/tabarivolume16_201911/page/n75/mode/2up?view=theater|title=The History of al-Tabari, vol. 16|pages=51|url-status=live}}</ref> namun klaim Ali tersebut dibantah oleh Aisyah yang mengatakan kalau dirinya selalu bersama Nabi menjelang akhir hayat beliau dan tidak sekalipun ia mendengar Nabi menunjuk Ali sebagai Khalifah.<ref>{{Cite web|title=Sahih Muslim 1636 - The Book of Wills - كتاب الوصية - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/muslim:1636|website=sunnah.com|access-date=2022-07-25}}</ref> Orang-orang pun akhirnya berbai'at kepada [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]] (ayahnya Aisyah), yang menjadikan Abu Bakar [[Khalifah]].<ref name=":9" /> Ketika istri Ali, yakni [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]] yang juga merupakan putri Nabi Muhammad meminta kepada Abu Bakar harta peninggalan Nabi Muhammad di [[Fadak]], [[Madinah]] dan [[Khaibar]] yang sebelumnya merupakan harta-harta orang [[Kafir]] yang diberikan oleh [[Allah]] kepada beliau,<ref>{{Cite web|title=Musnad Ahmad 55 - Musnad Abu Bakr as-Siddiq (ra) - مُسْنَدُ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/ahmad:55|website=sunnah.com|access-date=2022-11-15}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3152 - One-fifth of Booty to the Cause of Allah (Khumus) - كتاب فرض الخمس - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:3152|website=sunnah.com|access-date=2022-07-24}}</ref><ref>{{Cite book|last=al-Tabari|first=Muhammad ibn Jarir|url=https://archive.org/details/TabariVolume08/page/n153/mode/2up?view=theater|title=The History of al-Tabari, vol. 8|pages=129|url-status=live}}</ref> Abu Bakar menolaknya dengan dalih bahwa dirinya pernah mendengar Nabi berkata kalau Nabi-Nabi tidak mewariskan harta mereka kepada keluarga mereka, melainkan harta peninggalan mereka adalah untuk ummat, dan dirinya takut kalau memberikan harta peninggalan Nabi ke Fatimah, maka sama saja dirinya telah melenceng dari Islam.<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3092, 3093 - One-fifth of Booty to the Cause of Allah (Khumus) - كتاب فرض الخمس - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:3092|website=sunnah.com|access-date=2022-07-24}}</ref>
 
Fatimah yang marah pun tidak berbicara lagi dengan Abu Bakar hingga meninggalnyawafatnya Fatimah beberapa bulan kemudian di usia mudanya, hal ini diriwayatkan secara [[Hadits Shahih|shahih]] di kitab-kitab [[Hadis|hadits]] [[Sunni|Islam Sunni]].<ref>{{Cite web|title=Sahih al-Bukhari 3092, 3093 - One-fifth of Booty to the Cause of Allah (Khumus) - كتاب فرض الخمس - Sunnah.com - Sayings and Teachings of Prophet Muhammad (صلى الله عليه و سلم)|url=https://sunnah.com/bukhari:3092|website=sunnah.com|access-date=2022-07-24}}</ref> Namun di [[Syiah|Islam Syiah]] terdapat riwayat bahwa setelah mendapat penolakan tersebut, [[Khotbah Fadak|Fatimah ber-khotbah di Masjid Nabawi]], mengklaim ketidaksahan kekhalifahan Abu Bakar, dan mengatakan kalau Abu Bakar sudah mengada-ngada dengan perkataannya.{{Sfn|Sajjadi|2021}}{{Sfn|Mavani|2013|pp=116-7}}{{Sfn|Qutbuddin|2006|p=249}} Di dalam riwayat yang juga diakui Islam Sunni, [[Umar bin Khattab]] yang merupakan rekan Abu Bakar lalu menggerebek rumah Fatimah yang di dalamnya sedang terdapat pertemuan dari orang-orang yang menentang kekhalifahan Abu Bakar.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|first=Muhammad ibn Jarir|url=https://archive.org/details/tabarivolume09/page/n202/mode/1up?view=theater|title=The History of Tabari - vol 9|pages=186-189|url-status=live}}</ref> Oleh Islam Syiah, peristiwa ini dianggap sebagai penyebab Fatimah keguguran dan wafat beberapa bulan setelahnya.{{sfn|Buehler|2014|p=186}}{{sfn|Fedele|2018|p=56}}{{sfn|Abbas|2021|p=98}}
 
Dalam riwayat Islam Sunni, selepas Abu Bakar wafat, dan Umar dan Utsman tewas dibunuh, Ali pun diangkat sebagai Khalifah oleh orang-orang yang sebagiannya merupakan pemberontak terhadap pemerintahan Utsman. Sahabat-sahabat Muhammad di masa dirinya masih hidup pun dipaksa oleh Ali untuk berbai'at kepada Ali,<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|first=Muhammad ibn Jarir|url=https://archive.org/details/tabarivolume16_201911/page/n29/mode/2up?view=theater|title=The History of Tabari - Vol 16|pages=5|url-status=live}}</ref> namun beberapanya menolaknya meski secara formalitas tetap berbai'at kepadanya, di antara mereka adalah [[Thalhah bin Ubaidillah|Thalhah]] dan [[Zubair bin Awwam|Zubair]]. Mereka pun meninggalkan [[Madinah]] menuju [[Makkah]].<ref name=":04">{{Harvtxt|Madelung|1997|pp=107, 157}}. {{Harvtxt|Abbas|2021|pp=106, 135, 136}}. {{Harvtxt|Hazleton|2009|pp=25, 104}}. {{Harvtxt|Jafri|1979|p=27}}. {{Harvtxt|Rogerson|2006|p=294}}. {{Harvtxt|Poonawala|1982}}</ref> Aisyah yang sebelumnya dilaporkan memancing orang-orang untuk mengkudeta Utsman, kini berbalik haluan mengajak orang-orang untuk berperang melawan Ali dengan dalih membalaskan kematian Utsman.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|pp=107, 147, 155, 156}}. {{Harvtxt|Hazleton|2009|pp=146, 147}}. {{Harvtxt|Poonawala|1982}}. {{Harvtxt|Veccia Vaglieri|2021}}</ref> Aisyah pun bergabung dengan Thalhah dan Zubair untuk berperang melawan Ali, yang kemudian perang tersebut dikenal sebagai [[Perang Jamal]].<ref>{{Harvtxt|Abbas|2021|p=135}}. {{Harvtxt|Madelung|1997|p=147}}. {{Harvtxt|Poonawala|1982}}</ref>