Aisyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 126:
Ketika proses arbitrase, dua arbitrator menyatakan kalau para pemberontak yang merupakan pendukung Ali, bersalah dalam pembunuhan terhadap Utsman. Proses arbitrase pun kolaps, dan Ali pun mengumpulkan kembali pasukannya termasuk para Khawarij, namun para Khawarij memberi syarat kalau Ali harus mengakui dirinya telah tersesat dan bertobat,{{sfn|Madelung|1997|p=258}} Ali pun berangkat tanpa mereka.{{sfn|Donner|2010|p=163}}{{sfn|Madelung|1997|pp=258, 259}} Namun kemudian terdengar desas-desus kalau orang-orang Khawarij tersebut menanyakan tiap-tiap muslim yang mereka temui mengenai pendapat mereka akan Ali dan Utsman dan membunuh siapa-siapa saja yang tidak sependangan dengan mereka.{{sfn|Wellhausen|1901|pp=17–18}}{{sfn|Madelung|1997|p=254}} Ali pun mengirim seseorang untuk meng-investigasi rumor itu, namun utusan Ali tersebut kemudian juga dibunuh. Para pasukan Ali yang takut kalau keluarga mereka akan menjadi target kaum Khawarij tersebut menekan Ali untuk menghadapi mereka, dan [[Pertempuran Nahrawan]] pun terjadi.{{sfn|Madelung|1997|pp=259, 260}}
Ali memenangkan pertempuran tersebut, namun ini menimbulkan rasa dendam di hati beberapa rekan mereka dan yang sepakat dengan mereka yang dikalahkan, yang kemudian merencanakan pembunuhan terhadap Ali. Ali pun tewas di tangan mereka dengan pedang yang dilapisi dengan racun.<ref>{{Cite book|last=al-Tabari|first=Muhammad ibn Jarir|url=https://archive.org/details/tabarivolume17/page/n237/mode/2up?view=theater|title=History of al-Tabari vol 17|pages=213-216|url-status=live}}</ref> Ketika mendengar kabar kematian Ali tersebut, Aisyah dilaporkan melemparkan tongkatnya dan bersantai di tempat duduknya seperti seorang pengembara yang bahagia ketika pulang ke rumahnya. Sewaktu diberi tahu kalau yang membunuh Ali adalah orang dari Murad, Aisyah berkata: "Meskipun dia jauh, telah mengumumkan kematiannya, seorang pemuda [ghulam] yang mulutnya tiada berdebu (memiliki perkataan yang benar)." Ketika ditanya oleh Zainab binti Abu Salamah, apakah perkataaan Aisyah tersebut
== Wafat ==
|