Erik Sondhy: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k -flag |
k clean up |
||
Baris 37:
Berkat keseriusannya dalam mempelajari piano secara [[otodidak]], pada tahun 1987, Erik pun menerima penawaran untuk tampil pertama kali di gereja. Saat itu Erik baru saja menginjak usia 12 tahun dan ia tampil bermain organ dihadapan banyak orang, Erik sangat menikmatinya sehingga semakin memantapkan cita-citanya untuk kelak menjadi seorang musisi terkenal. Kecintaannya terhadap The Beatles, tidak pernah surut, kesehariannya selalu ia lewati sambil mendengarkan band favoritnya itu. “''The Beatles songs are the soundtrack of my life''” Erik sering berujar kepada teman-temannya.
Waktu itu, tahun 1992, setelah tamat SMP, Erik yang mengetahui bahwa sang nenek adalah seorang pecinta musik dan penyanyi ''choir'' di gereja, meminta izin kepada orang tuanya untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMA di kota Bandung, tempat neneknya berada. Tidak bisa menghentikan keinginan sang anak, kedua orang tuan Erik pun merestui Erik yang masih berusia belia untuk pindah ke kota Bandung.
== Perjalanan Karier ==
=== Parameswara dan D'Mood Jazz Band (1996 - 1999) ===
Tahun 1995, Erik tamat SMA, ia mantap mengawali perjalanan kariernya dengan bermain piano tunggal, sambil menjalani bandnya kala itu, Paremeswara. Tatkala itu, mulai timbul ketertarikan Erik terhadap aliran musik [[Jazz]] sehingga ia mengambil keputusan untuk mengambil kursus di Piano Jazz Bandung, yang ia jalani selama setahun. Tidak puas
=== Jiwa Band (2000 - 2002) ===
Rindu dengan kampung halaman dan keluarganya di Bali, setelah menorehkan namanya dalam lingkungan Jazz berskala [[nasional]], Erik yang memiliki visi ingin membangun Jazz di pulau Dewata tempat kelahirannya itu akhirnya memutuskan untuk meninggalkan band-nya kala itu dan pindah kembali ke Bali pada awal tahun 2000.
=== Svara Band (2002 - 2005) ===
Baris 73:
Pada bulan Juni 2015, Erik Sondhy berangkat ke [[London]], [[Inggris]], untuk merekam album ketiganya di [[Abbey Road Studios]], studio yang membesarkan nama band sang idola The Beatles. Sebuah album yang akan ia rilis awal tahun 2016. Dulunya ''Abbey Road Studios'' di London sering disebut sebagai EMI Studio, berlokasi di ''3 Abbey Road, St John’s Wood, City of Westminster, London, Inggris''. Seperti mimpi yang jadi kenyataan, The Beatles merupakan alasan kenapa Erik Sondhy memilih karier sebagai musisi.
Proses rekaman Erik di ''Abbey Studio'' ditangani oleh Chris Bolster, pria asal New Zealand yang telah menangani beragam musisi termasuk di antara Al Di Meola, Jamie Cullum, Herbie Hancock, dan banyak lagi lainnya. Kesempatan untuk berangkat ke London dan rekaman didapat Erik dengan bantuan dari seorang penggemar beratnya.
== Diskografi ==
Baris 158:
== Penghargaan dan Nominasi ==
=== Pianis dan keyboardist pemenang utama Jazz Goes To Campus (1999) ===
Jadwal yang seharusnya hanya 3 bulan, diubahnya, ketika Erik memutuskan untuk menetap
=== Nominasi Yak Man of the Year (2013) ===
Baris 189:
{{Pemusik Jazz Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Sondhy, Erik}}▼
{{Authority control}}
▲{{DEFAULTSORT:Sondhy, Erik}}
[[Kategori:Tokoh yang perlu dikategorikan lebih spesifik]]
[[Kategori:Pemusik jazz]]
|