Tajwid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Suntingan 2001:448A:60E2:446D:58A0:32F8:7722:2EE3 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 65434fedcd
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: ( → ( (17), ) → ) (17)
Baris 122:
 
=== Tanda-tanda wakaf ===
# Tanda mim ( '''<sup>مـ</sup>''' ) disebut juga dengan Wakaf Lazim, yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( '''<sup>م</sup>''' ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid ''iqlab'', tetapi sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya;
# tanda tho ( '''<sup>ﻁ</sup>''' ) adalah tanda Wakaf Mutlaq dan '''haruslah berhenti'''.
# tanda jim ( '''<sup>ﺝ</sup>''' ) adalah Wakaf Jaiz. '''Lebih baik berhenti''' seketika di sini walaupun diperbolehkan juga untuk tidak berhenti.
# tanda zha ( '''<sup>ﻇ</sup>''' ) bermaksud lebih baik '''tidak berhenti''';
# tanda sad ( '''<sup>ﺹ</sup>''' ) disebut juga dengan Wakaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk '''tidak berhenti''' namun diperbolehkan berhenti saat darurat tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada wakaf sad;
# tanda sad-lam-ya' ( '''<sup>ﺻﻠﮯ</sup>''' ) merupakan singkatan dari "''Al-washl Awlaa''" yang bermakna "[[wasal]] atau meneruskan bacaan adalah lebih baik", maka dari itu '''meneruskan''' bacaan tanpa mewakafkannya adalah lebih baik;
# tanda qaf ( '''<sup>ﻕ</sup>''' ) merupakan singkatan dari "''Qiila alayhil waqf''" yang bermakna "telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya", maka dari itu '''lebih baik meneruskan''' bacaan walaupun boleh diwakafkan;
# tanda sad-lam ( '''<sup>ﺼﻞ</sup>''' ) merupakan singkatan dari "''Qad yuushalu''" yang bermakna "''kadang kala boleh di[[wasal]]kan''", maka dari itu '''lebih baik berhenti''' walau kadang kala boleh di[[wasal]]kan;
# tanda Qif ( '''<sup>ﻗﻴﻒ</sup>''' ) bermaksud '''berhenti!''' yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti;
# tanda sin ( '''<sup>س</sup>''' ) atau tanda Saktah ( '''<sup>ﺳﮑﺘﻪ</sup>''' ) menandakan '''berhenti seketika tanpa mengambil napas'''. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan;
# tanda Waqfah ( '''<sup>ﻭﻗﻔﻪ</sup>''' ) bermaksud sama seperti wakaf saktah ( '''<sup>ﺳﮑﺘﻪ</sup>''' ), tetapi harus '''berhenti lebih lama tanpa mengambil napas''';
# tanda Laa ( '''<sup>ﻻ</sup>''' ) bermaksud "'''Jangan berhenti!'''". Tanda ini muncul kadang-kala pada penghujung mahupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak;
# tanda kaf ( '''<sup>ﻙ</sup>''' ) merupakan singkatan dari "''Kadzaalik''" yang bermakna "serupa". Dengan kata lain, makna dari wakaf ini serupa dengan wakaf yang sebelumnya muncul;
# tanda bertitik tiga ( '''.<sup>.</sup>. .<sup>.</sup>.''' ) yang disebut sebagai Wakaf Muraqabah atau Wakaf Ta'anuq (Terikat). Wakaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah '''harus berhenti di salah satu tanda''' tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.
 
== Lihat pula ==
Baris 148:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
"Makhorijul Huruf Arab Hijaiyyah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-24. Diakses tanggal 2012-07-20.