Pembicaraan:Aksara Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: disini → di sini, disana → di sana, di tulis → ditulis, yg → yang
 
Baris 21:
| collapse =
}}
 
 
== Pindahan ==
Baris 90 ⟶ 89:
Kenapa di artikel ini tidak membahas aksara-aksara mahaprana, dirga melik, dirga mendut, dirga mure, dsb yang ada di Jawa Kuna? --[[Pengguna:CSiedjan|CSiedjan]] ([[Pembicaraan Pengguna:CSiedjan|bicara]]) 00:50, 15 Maret 2011 (UTC)
 
:Saya sudah menulis tentang mahaprana dll di artikel aksara Jawa yang berbahasa Inggris. Mahaprana sudah saya tambahkan disinidi sini, tinggal tunggu validasi. Mengenai dirga mure dll, nanti akan saya tambah. [[Pengguna:Alteaven|Alteaven]] ([[Pembicaraan Pengguna:Alteaven|bicara]]) 26 Mei 2013 03.29 (UTC)
 
== Rujukan untuk penggunaan dalam bahasa lain ==
Baris 105 ⟶ 104:
:::Sepanjang pengetahuan saya, Ka Sasak sebagai Q itu adalah usulan modern (terutama setelah keluarnya Unicode). Yang saya maksudkan dengan pertanyaan saya, kenapa bisa disebut Ka Sasak? Pasti dipakai di bahasa Sasak (seperti dijelaskan di paragraf pembuka artikel). Nah, kata apa yang dimaksud? Apakah di bahasa Sasak juga untuk transliterasi bahasa Arab? Kalau Ra Agung apakah juga digunakan di aksara Bali modern? [[wikt:salam|ꦱꦭꦩ꧀]] ‑[[User:Bennylin|<span style="font:small-caps 1.3em Garamond,Times,serif;color:#772277;letter-spacing:0.1em;">Bennylin</span>]]&nbsp;<sup><small>「[[Pembicaraan pengguna:Bennylin|omong]]」</small></sup> 05.39, 27 Maret 2014 (WIB)
 
::: Dan sepengetahuan saya juga, para penggagas unicode aksara Jawa ingin memasukan semua aksara Aksara yang pernah ada dan pernah digunakan (walaupun hanya ditemukan satu kali penggunaan dlm manuskrip/prasastri) agar masuk semua ke inventaris aksara Jawa. Aksara KA Sasak salah satunya, disebut Ka Sasak karena aksara ini hanya ditemukan di tulisanditulisan aksara jawa yang ada di masyarakat/bahasa Sasak dan disanadi sana digunakan hanya untuk menuliskan kata serapan bahasa Sasak yang mewakili aksara Qa Arab. Ada juga aksara ygyang sangat jarang digunakan seperti aksara Ra Agung dan aksara Cha Mahaprana. Kenapa aksara jawa ikut mengadopsinya krn para penggagas unicode menginginkan aksara jawa juga nantinya bisa digunakan sebagai aksara pengetahuan (widya aksara) di masa depan, dengan lengkapnya aksara jawa untuk menyerap bahasa asing diharapkan semakin mudah diterapkan sebagai widya aksara. Dan aksara yang paling baru sebenarnya adalah aksara rekan China, tetapi aksara yang digunakan untuk menyusun aksara rekan China sudah tersedia hanya beberapa simbol yang bukan aksara yang gagal diajukan, tetapi secara sistem penulisan komputer masih bisa diterapkan walaupun simbol tersebut tidak masuk di unicode. Dan aksara Tuladha Jejeg yang digunakan wikipedia ini juga punya kemampuan untuk menulis aksara rekan China ini. (Mohon maaf argumennya kepanjangan krn saking semangatnya...). [[Pengguna:empu|'''<span style="border:1px solid white;padding:1px;background:red;color:#fff">&nbsp;eMpu&nbsp;</span>''']][[Pembicaraan Pengguna:empu|<span style="background:#000;color:#fff;padding:1px">&nbsp;bicara&nbsp;</span>]] 27 Maret 2014 00.19 (UTC)
 
::: Ada yang ingin saya tanyakan. Jika pengagas Unicode mau menyelaraskan inventoris aksara Jawa-Bali u/ bhs Sasak, kenapa terdapat huruf tambahan Bali untuk bahasa Sasak yang tidak punya padanan Jawa? Huruf itu ialah '''Khot Sasak, Tzir Sasak, Ef Sasak, Ve Sasak, Zal Sasak, '''dan '''Asyura Sasak'''. Kenapa hanya Ka sasak yang menjadi perhatian? [[Pengguna:Alteaven|Alteaven]] ([[Pembicaraan Pengguna:Alteaven|bicara]]) 27 Maret 2014 09.56 (UTC)
Kembali ke halaman "Aksara Jawa".