Basuki Tjahaja Purnama: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Typo fixing, replaced: dimana → di mana |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 78:
|footnotes =
}}
[[Insinyur|Ir.]] '''Basuki Tjahaja Purnama''', [[Magister Manajemen|M.M.]] ([[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]]: '''Basuki Cahaya Purnama''', [[nama Tionghoa]]: 鐘萬學 / ''Zhōng Wànxué'' ,{{sfn|Asal Mula Basuki Tjahaja Dipanggil Ahok}} {{lahirmati|[[Manggar, Belitung Timur|Manggar]], [[Belitung Timur]]|29|6|1966}}), lebih dikenal dengan panggilan [[Hakka]] '''Ahok''' (阿學) atau '''BTP''', adalah pengusaha dan politikus keturunan [[Tionghoa-Indonesia]] yang menjabat [[Pertamina|Komisaris Utama PT. Pertamina]] sejak 25 November 2019. Ia merupakan kakak kandung dari [[Basuri Tjahaja Purnama]] ([[Bupati Belitung Timur]] periode 2010–2015). Di dunia politik, ia tergabung dalam [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] (PDI-P) yang terdaftar sebagai anggota sejak 8 Februari 2019.<ref>{{Cite news|url=https://www.medcom.id/nasional/politik/9K5E3j3K-ahok-resmi-gabung-pdip|title=Ahok Resmi Gabung PDIP|first=Damar|last=Iradat|work=[[Medcom.id]]|date=2019-02-08|accessdate=2021-09-13}}</ref>
Basuki memulai karier politiknya dengan bergabung dengan [[Partai Perhimpunan Indonesia Baru]] pada 2003, lalu mencalonkan diri sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung]] dan berhasil memenangkan kursi.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1168657/perjalanan-politik-ahok-dari-anggota-dprd-hingga-gubernur-dki|title=Perjalanan Politik Ahok: dari Anggota DPRD Hingga Gubernur DKI|work=[[Tempo.co]]|date=2019-01-25|accessdate=2021-09-13|language=id|last=Nurita|first=Dewi|editor-last=Kurniawati|editor-first=Endri}}</ref> Pada [[Pemilihan umum Bupati Belitung Timur 2005|Pilkada Belitung Timur 2005]], ia diusung sebagai calon [[Bupati Belitung Timur]] didampingi oleh [[Khairul Effendi]] dan berhasil memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 37,13%. Karier politiknya cukup gemilang hingga kemudian maju sebagai calon [[Gubernur Kepulauan Bangka Belitung]] dengan dukungan penuh dari mantan [[Presiden Indonesia]] [[Abdurrahman Wahid]].<ref>{{Cite news|url=https://m.merdeka.com/peristiwa/ketika-gus-dur-habis-habisan-mendukung-ahok.html|title=Ketika Gus Dur habis-habisan mendukung Ahok|work=[[Merdeka.com]]|date=2013-12-26|accessdate=2021-09-13|language=id}}</ref> Namun, sayangnya ia kalah telak dari pasangan calon [[Eko Maulana Ali]]–Syamsuddin Basari.
|