== Deskripsi fisik ==
[[File:HajarBlack AswadStone front and side.PNG|thumb|right|BatuHajar HitamAswad yang terfragmentasi seperti yang muncul pada tahun 1850-an, ilustrasi depan dan samping]]
Hajar Aswad pada mulanya adalah sepotong batu tunggal, tetapi sekarang terdiri dari beberapa bagian yang telah direkatkan menjadi satu. Mereka dikelilingi oleh bingkai perak yang diikat dengan paku perak ke dinding luar Ka'bah. <ref name="bevan">{{cite book|first1=Alex|last1=Bevan|first2=John|last2=De Laeter|title=Meteorites: A Journey Through Space and Time|pages=14–15|publisher=UNSW Pres|year=2002|isbn=978-0-86840-490-5}}</ref> Fragmen itu sendiri terdiri dari potongan-potongan yang lebih kecil yang telah digabungkan untuk membentuk tujuh atau delapan fragmen yang terlihat hari ini. Wajah Batu yang terbuka berukuran sekitar 20 sentimeter (7,9 inci) kali 16 sentimeter (6,3 inci). Ukuran aslinya tidak jelas dan dimensi yang tercatat telah berubah dari waktu ke waktu, karena potongan-potongan tersebut telah disusun ulang dalam matriks semennya pada beberapa kesempatan.<ref name="Burke">{{cite book|last=Burke|first=John G.|title=Cosmic Debris: Meteorites in History|publisher=University of California Press|pages=221–23|year=1991|isbn=978-0-520-07396-8}}</ref> Pada abad ke-10, seorang pengamat menggambarkan Hajar Aswad dengan panjang satu hasta (46 cm atau 18 inci). Pada awal abad ke-17, tercatat berukuran 140 kali 122 cm (4 kaki 7 inci kali 4 kaki 0 inci). Menurut [[Ali Bey]] pada abad ke-18, tingginya digambarkan 110 cm (3 kaki 7 inci), dan [[Muhammad Ali Pasha]] melaporkan tingginya 76 cm (2 kaki 6 inci) dan lebar 46 cm (1 kaki 6 inci).<ref name="Burke" />
BatuHajar HitamAswad menempel di sudut timur Ka'bah, yang dikenal sebagai Rukun Hajr al-Aswad (''"Pojok Batu Hitam"'').<ref name="Ali2011">{{cite book|last=Ali|first=Maulana Muhammad|title=The Religion of Islam|url=https://books.google.com/books?id=etnEKz_rOfgC&pg=PT351|date=25 July 2011|publisher=Ahmadiyya Anjuman Ishaat Islam Lahore USA|isbn=978-1-934271-18-6|page=351}}</ref> Batu lain, yang dikenal sebagai Hajar as-Sa'adah ('Batu Kebahagiaan') dipasang di sudut berlawanan Ka'bah, Rukun Yamani (''"Sudut Yaman"''), pada ketinggian yang agak lebih rendah dari Batu Hitam.<ref name="GlasséSmith2003">{{cite book|last1=Glassé|first1=Cyril|last2=Smith|first2=Huston|title=The New Encyclopedia of Islam|url=https://books.google.com/books?id=focLrox-frUC&pg=PA245|year=2003|publisher=Rowman Altamira|isbn=978-0-7591-0190-6|page=245}}</ref> Pemilihan sudut timur mungkin memiliki makna ritual; menghadap angin timur yang membawa hujan dan arah dari mana Canopus terbit.<ref name="Al-Azmeh2017">{{cite book|last=Al-Azmeh|first=Aziz|title=The Emergence of Islam in Late Antiquity: Allah and His People|url=https://books.google.com/books?id=xnU3DgAAQBAJ&pg=PA200|year=2017|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-316-64155-2|page=200}}</ref>
Bingkai perak di sekitar Hajar Aswad dan kiswah hitam atau kain yang menyelimuti Ka'bah selama berabad-abad dipertahankan oleh Sultan [[Ottoman]] dalam peran mereka sebagai ''Penjaga Dua Masjid Suci''. Bingkai aus seiring waktu karena penanganan yang konstan oleh para peziarah dan diganti secara berkala. Bingkai usang dibawa kembali ke [[Istanbul]], di mana mereka masih disimpan sebagai bagian dari relik suci di [[Istana Topkap]].<ref>{{cite book|title=The sacred trusts: Pavilion of the Sacred Relics, Topkapı Palace Museum|last=Aydın|first=Hilmi|publisher=Tughra Books|year=2004|isbn=978-1-932099-72-0}}</ref>
Pelancong Swiss [[Johann Ludwig Burckhardt]] mengunjungi Mekah pada tahun 1814, dan memberikan penjelasan rinci dalam bukunya, ''Travels in Arabia'' tahun 1829:
{{Kutipan|ItuBatu Hitam berbentuk oval tidak beraturan, berdiameter sekitar tujuh inci [18 cm], dengan permukaan bergelombang, terdiri dari sekitar selusin batu kecil dengan berbagai ukuran dan bentuk, disatukan dengan baik dengan sedikit semen, dan dihaluskan dengan sempurna; seolah-olah keseluruhannya telah dipecah menjadi kepingan-kepingan oleh pukulan keras, dan kemudian disatukan kembali. Sangat sulit untuk menentukan secara akurat kualitas dari batu ini yang telah dipakai ke permukaannya saat ini oleh jutaan sentuhan dan ciuman yang diterimanya. Tampak bagi saya seperti lahar, mengandung beberapa partikel asing kecil berwarna keputihan dan zat kuning. Warnanya sekarang coklat kemerahan tua mendekati hitam. Itu dikelilingi di semua sisi oleh perbatasan yang terdiri dari zat yang saya anggap sebagai semen dekat dari ter dan kerikil yang serupa, tetapi tidak persis sama,; yang memiliki warna kecoklatan. Perbatasan ini berfungsi untuk mendukung bagian-bagiannya yang terpisah; lebarnya dua atau tiga inci, dan naik sedikit di atas permukaan batu. Baik perbatasan maupun batu itu sendiri dikelilingi oleh pita perak, lebih lebar di bawah daripada di atas, dan di kedua sisinya, dengan pembengkakan yang cukup besar di bawah, seolah-olah ada bagian dari batu yang tersembunyi di bawahnya. Bagian bawah perbatasan bertatahkan paku perak.<ref name="Burckhardt1829">{{cite book|last=Burckhardt|first=Johann Ludwig|title=Travels in Arabia, Comprehending an Account of Those Territories in Hedjaz which the Mohammedans Regard as Sacred|url=https://archive.org/details/travelsinarabia04burcgoog|year=1829|publisher=Henry Colburn, New Burlington Street|page=[https://archive.org/details/travelsinarabia04burcgoog/page/n265 250]}}</ref>}}
Mengunjungi Ka'bah pada tahun 1853, [[Richard Francis Burton]] mencatat bahwa:
|