Irwandi Yusuf: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 38:
Hadir dalam pelantikan itu adalah beberapa mantan kombatan dan sipil GAM juga para aktivis [[Sentral Informasi Referendum Aceh|Sentral Informasi Referendum Acheh]] (SIRA), [[Menteri Komunikasi dan Informatika]] [[Sofyan Djalil]] dan sejumlah anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR-RI]] seperti [[Ferry Mursidan Baldan]], Ahmad Farhan Hamid, serta [[Nasir Djamil]]. Undangan dari luar negeri di antaranya Duta Besar Inggris, Duta Besar Kanada, Duta Besar Finlandia, serta [[Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia|Wakil Duta Besar Amerika Serikat]], perwakilan lembaga internasional, seperti [[Bank Dunia]] dan perwakilan dari [[Uni Eropa]].
 
Pada tanggal 5 Juli 2018, [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)]] resmi menahan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Irwandi sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana korupsi suap pengalokasian dan penyaluran [[Dana Otonomi Khusus]] Tahun Anggaran 2018 pada Pemerintah Provinsi Aceh. Empat tersangka itu antara lain Gubernur Aceh Irwandi Yusuf (IY) dan [[Kabupaten Bener Meriah|Bupati Bener Meriah]] Provinsi Aceh Ahmadi (AMD) serta dua orang dari unsur swasta masing-masing Hendri Yuzal (HY) dan T Syaiful Bahri (TSB).<ref>{{Cite news|title=Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf divonis tujuh tahun karena suap dan gratifikasi|url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47855978|date=2019-04-08|access-date=2019-10-26|language=en-GB}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190814121408-12-421201/pengadilan-tinggi-perberat-vonis-irwandi-yusuf-jadi-8-tahun|title=Pengadilan Tinggi Perberat Vonis Irwandi Yusuf Jadi 8 Tahun|work=[[CNN Indonesia]]|language=en|access-date=2019-10-26|date=2019-08-14}}</ref>
 
== Riwayat pribadi ==
Setelah menamatkan pendidikan setara [[sekolah menengah pertama]], dia melanjutkan ke Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree dan kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan [[Universitas Syiah Kuala]], [[Banda Aceh]]. Setelah meraih gelar dari Fakultas Kedokteran Hewan pada 1987, dia menjadi dosen pada 1989 di jurusan yang sama. Ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan S-2 di ''College of Veterinary Medicine State University'' ([[Universitas Negeri Oregon]]), [[Amerika Serikat]].<ref>{{Cite web|url=https://www.aa.com.tr/id/headline-hari/penangkapan-irwandi-yusuf-oleh-kpk-kejutkan-aceh/1197094|title=Penangkapan Irwandi Yusuf oleh KPK kejutkan Aceh|website=www.aa.com.tr|access-date=2019-10-26}}</ref>
 
Dia juga merintis berdirinya lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional pada 1999–2001 dan pernah bekerja di [[Palang Merah Internasional]] (ICRC) pada tahun 2000. Selain sebagai senior Perwakilan [[Gerakan Aceh Merdeka|GAM]] (TNA) untuk Misi Pemantau Aceh (AMM), ia masuk [[Gerakan Aceh Merdeka]] dan dipercaya menduduki posisi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM dari tahun 1998-2001. Keterlibatan Irwandi sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM membuat ia berurusan dengan aparat keamanan Indonesia dan ditangkap pada awal 2003. Ia divonis 9 tahun dalam kasus Makar.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/1103405/ditangkap-kpk-begini-perjalanan-karier-gubernur-irwandi-yusuf|title=Ditangkap KPK, Begini Perjalanan Karier Gubernur Irwandi Yusuf|last=Hadi|first=Syafiul|date=2018-07-04|work=[[Tempo.co]]|language=id|access-date=2019-10-26|editor-last=Hantoro|editor-first=Juli}}</ref>
 
Dengan adanya bencana [[Tsunami Aceh]] pada 26 Desember 2004, ia berhasil lolos dari penjara Keudah, [[Banda Aceh]]. Ia melarikan diri ke [[Finlandia]], dan ia diberikan tugas oleh petinggi GAM di [[Swedia]] sebagai Koordinator Juru Runding GAM. Saat rapat pertama Aceh Monitoring Mission, dia tampil sebagai koordinator Juru Runding GAM di Aceh (2001–2002).
 
"Mungkin karena isi buku ''Singa Aceh'' yang begitu melekat di kepala, saya kemudian masuk GAM," kata Irwandi kepada wartawan Tempo pada Desember 2006. Ia sudah membaca buku itu semenjak berusia tujuh tahun. Cerita tentang kepahlawanan [[Tokoh Aceh|tokoh-tokoh Aceh]] pada masa kerajaan itu adalah inspirasi yang membuatnya berjuang bersama GAM.<ref>{{Cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0612/12/nas02.htm |title=Salinan arsip |access-date=2006-12-13 |archive-date=2007-03-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070311015424/http://www.suaramerdeka.com/harian/0612/12/nas02.htm |dead-url=yes |language=id |work=[[Suara Merdeka.com|Suara Merdeka Online]] }}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.siwah.com/pendidikan/marketing-politik/irwandi-dirasuki-buku-singa-aceh|title=Irwandi Dirasuki Buku Singa Aceh|website=siwah.com|language=en-US|access-date=2019-10-26}}</ref>
 
Hasil perhitungan cepat yang dilakukan [[Lingkaran Survei Indonesia|PT Lingkaran Survei Indonesia]] (LSI) bekerja sama dengan Jaringan Isu Publik (JIP) menunjukkan Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar menempati urutan teratas perolehan suara sebesar 39,27%. Pada 29 Desember 2006, [[Komisi Independen Pemilihan|KIP Aceh]] mengumumkan penghitungan resmi akhir pemilihan kepala daerah untuk periode 2007–2012 dan ia berhasil terpilih menjadi [[Gubernur Aceh]] dengan perolehan 768.745 suara (38,2 persen). Suara sah yang masuk mencapai 2.012.370, sedang suara tidak sah mencapai 158.643. Rekapitulasi hasil perhitungan suara ditetapkan [[Komisi Independen Pemilihan]] (KIP) di [[Banda Aceh]]. Pasangan ini memenangi perolehan suara di 15 dari 21 kabupaten atau kota di [[Aceh]]. Namun, ia kalah di [[Kota Banda Aceh]], [[Pidie]], [[Aceh Tengah]], [[Bener Meriah]], [[Singkil]], dan [[Aceh Tamiang]].<ref>{{Cite web|url=https://kip.acehprov.go.id/data-fakta-pilkada-aceh-2006-dan-2012/|title=Data Fakta Pilkada Aceh 2006 dan 2012|last=Center|first=+Media|website=KIP Aceh|language=en-GB|access-date=2019-10-26}}</ref>